PROLOGKonveti di tembakan ke udara sehingga kertas kecil warna warni turun berjatuhan seperti hujan.
Semua nya menampilkan ekspresi bahagia.
"Ayo dong potong kuenyaaaa."
"POTONG KUE NYA POTONG KUE NYA POTONG KUE NYA SEKARANG JUGA SEKARANG JUGA SEKARANG JUGA."
Saat pisau itu sampai ke dasar, suara ruih kembali terdengar.
"Potongan pertama buat siapa niih?"
Anya mengarahkan bola mata matanya ke atas seraya berpikir."Ya buat mas j-"
Mulut beo Niken keluar, membuat Anya harus membekap nya.Anya tersenyum sambil meringis.
"Nikeennn." Kata Anya dengan nada memelas."HAHAHAH, iya iya."
Anya memotong kue nya.
"Oke, karena yang di berantakin adalah kamarnya jorjii, jadi ini buat Jorjiiii."Jorji bertepuk tangan dan menerima suapan dari Anya.
"Eh eh eh, buat gue dulu laaahhh. Kan gue udah nganterin lo ke kamar nya mbak widd tadi."
"Hahahha, oke oke, ini buat lo."
"Yeeuuu empin." Hadiah toyoran di kepalanya datang bertubi tubi saat dia menerima kue itu.
"Nih nih, buat lo krim nya ajaa."
Jorji mencolekan krim ke wajah kevin."Heh awas ya lo gue bales."
"Coba aja kalo bisa."
Semua nya sibuk dengan perang krim.
Anya memperhatikan wajah teman teman nya yang penuh dengan senyuman.
Baru kali dia merasakan seperti ini di ulang tahun nya.
Biasanya ulang tahun nya hanya dirayakan berdua neneknya dengan sederhana.
Tapi sekarang berbeda, ramai.
Dia merasa mempunyai keluarga.
Bahkan teman teman nya dengan susah payah mempersiapkan semuanya.Rian tak henti hentinya melengkungkan senyum nya saat melihat Anya tersenyum.
Dia menghampiri Anya dan berdiri di sebelahnya.
"Gue seneng liat lo senyum."
Anya menoleh ke Rian dan menaikan alisnya.
Rian menggeleng sambil tersenyum simpul.
Mengarahkan pandangan nya ke depan, memmperhatikan tingkah teman teman nya lagi. Entah kenapa, malam ini terasa lebih spesial untuknya.Begitupun dengan Anya,
Dia sangat berterimakasih pada teman teman nya, karena mereka, ulang tahun Anya kali ini terasa lebih bermakna.Rian mengulurkan tangan kanan nya.
"Selamat ulang tahun, sevanya."
Anya menyambut uluran itu, dan menjabatnya.
Senyum Rian semakin melebar, Ada Rasa aneh seperti ada sengatan listrik dalam dirinya.Rasanya, tidak ada yang ingin malam ini berakhir dengan cepat.
"Ngelamunin apa sih?" Tanya Anya ssat waiters itu sudah pergi
Rian diam dan menggeleng. Matanya menatap ke meja.
Dia bingung, kenapa bisa dia mengingat kenangan dengan cinta pertamanya. Ah, memang selalu begitu bukan? Dia selalu saja mengingat masalalu.Tak lama dua cup besar berisikan eskrim matcha dengan berbagai jenis toping tersaji di hadapan mereka.
Mata Anya berbinar, dia mengangkat cup itu dan menghirup aromanya, lengkungan tercetak di bibirnya.
Sementara Rian yang ada di dekatnya hanya memperhatikan Gadis itu sambil memakan eskrim miliknya sendiri.
Sepertinya Anya terlalu menikmati eskrim itu sampai sampai sisa eskrim itu tertinggal di bibir atasnya.
Rian mengendus kan tawanya, Bahkan Anya tidak menyadari jika makan nya belepotan.
Kali ini Rian merasakan bahwa gadis itu benar benar tertawa katena rasa senang. Bukan tertawa karena rasa sedih dan feustasi seperti beberapa waktu lalu.
Jika hal kecil seperti ini mampu membuat gadis di depan nya bahagia, Rian rela di perlakukan seperti itu setiap hari.
"Lo mau tau gak hal apa yang gue suka sekarang?"
"Apaan?"
"Ngeliat lo tertawa lepas kayak gini."
Rian menatap anya tepat di retina nya. Tatapan dan kata kata Rian barusan sukses membuat Jantung Anya berdebar.
......
halooo
Balik lagi sama aqu hehehhe.Part 1 bakalan update secepatnya
Hope you enjoy it gaesjangan lupa vote sama komen hehe
makasih
Bayyyy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
Novela JuvenilRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...