20 : Begin

942 88 14
                                    

BAB 20

Setelah pertandingan mereka mengadakan acara makan makan, meja besar di tengah ruangan yang luas dan elegan itu di kelilingi sekitar 15 orang termasuk atlet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pertandingan mereka mengadakan acara makan makan, meja besar di tengah ruangan yang luas dan elegan itu di kelilingi sekitar 15 orang termasuk atlet.

Ada Anya juga.

Awalnya dia menolak di ajak kesini, dia takut mengganggu, dan tidak berkepentingan juga. Tapi kata Rian, acaranya non formal dan gadis itu bisa bergabung.

"Gue bilangin yah nya, mas jom itu kayak kayu, kakunyaaa minta ampun." Kata Anthony dengan nada bercandanya kemudian menyuap makanan nya dengan sumpit.

Anya yg duduk di sebelahnya hanya menoleh ke Rian,

Rian berdecak "Apaan sih ting." Sahut mas Jom.

"Nah itu tuh, kata kata legend kalo dia lagi di ledekin, 'apasih' nya pasti keluar."

Anya mengenduskan tawanya saat melihat wajah Rian. Lucu.

Satu meja dengan Liliana Natsir, idolanya sedari dulu membuatnya merasa amat senang, tapi Anya tidak terlalu menunjukan ekspresinya, dia hanya berteriak dalam hati.

Di ujung meja, kevin punya Acara sendiri, apalagi kalau bukan membully mbak wid. Seperti biasa, kevin sebagai pemimpin pembullyan membuat antek anteknya terprovikasi, Sampai pelatihnya pun ikut terjun langsung. Membuat Anya yang baru pertama kali mendengarnya menautkan alisnya dan menatap bingung.

Rian ikut ketawa, gak tau lagi, selera humor para atlet sudah tercemar dan menurun drastis.
Lumayanlah untuk hiburan paska pertandingan.

Yap, walaupun abis tanding, gak ada capek capeknya kevin tuh. Untung mbak wid udah kebal kalo engga, udah di jadiin perkedel tuh si mpin. Tapi jangan, sebelum kevin di jadiin perkedel, dah di golok duluan dia sama pelatihnya.

.....

Saat keluar gedung, langit sudah berubah menjadi gelap. Karena ini malam minggu, mereka tidak kembali kepelatnas melainkan pulang kerumah masing masing, maka dari itu Rian membawa serta mobilnya.

"Duluan ya semuanya." Pamit Anya ada mereka yang berkumpul di depan gedung.

"Daah Anya."
"Hati hati Anyaa."
"Nya, kalo mas jom macem macem, ceburin aja keempang."
"Awas nya, sebelah lo kulkas, ntar kedinginan."
"Pake jaket nya biar gak kedinginan Hahaha." Dan berbagaimacam sahutan sahutan yang diluar nalar.

Anya tertawa pelan"Oke oke." Kemudian masuk ke mobil Rian.
Mendapati pemuda bersweater hitam itu sedang menyalakan mesin mobil.

"Mereka lucu ya."

"Ketularan si kevin tuh." Kata Rian sambil terkekeh.

Tak lama mobil hitam itu keluar pelataran gedung.

Cahaya gedung dan lampu kendaraan yang silih berganti menemani perjalanan mereka.

Karena sepi, Rian berniat menyalakan Radio, Disaat bersamaan Anya mempunyai tujuan yang sama sehingga tangan mereka sama sama menyentuh tombol radio.

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang