64 : Rian Jadi Dilan?

601 43 0
                                    

BAB 64

Brokoli, wortel, bayam dan tomat. Sudah tertata rapih di atas meja pantry.

Anya memasukan segala macam sayuran itu tanpa ada yang terlewat sedikitpun.

Bunyi blender memenuhi ruangan dapur.

Belakangan ini Anya sering melakukan eksperimen eksperimen.

Sebenarnya bukan eskperimen karena resep nya sudah tertera di internet, tapi mencapurkan segala bahan yang menurutnya aneh, adalah sebuah aktivitas baru Anya belakangan ini.

Dia sering mencari cari tentang makanan atau minuman apa yang bagus untuk ibu hamil.

Ponsel di atas meja dapur nya berdering, tangan nya terulur untuk menggeser layar itu ke sisi kanan simbol gagang telepon warna merah.

Tak lama muncul wajah pemuda tampan.

"Hai sayang."

"Hei, kamu udah selesai latihan? Maaf disini berisik, soalnya aku lagi nge blender."

"Iya aku abis latihan, kok kamu sih yang ngerjain? Kan aku udah bilang kamu harus istirahat, biar bibi aja, kamu gak boleh capek capek."

"Bibi udah capek ngeliat aku muntah mulu hehehe."

"Kamu tuh kalo di bilangin."

"Sttt, diem, bawel."

Anya mematikan mesin blender tersebyt dan menuabgkan isinya kedalam gelas, kemudian membawa nya duduk di sofa ruang tamu.

"Oh iya, lusa kamu ada jadwal kontrol ke dokter kan?"

Anya berpikir sejenak kemudian mengangguk.

"Maaf ya, aku gak bisa nemenin kamu, aku mesti ke birmingham lusa ini, ada jadwal pertandingan."

Raut wajah Rian menyiratkan kekecewaan, dia tidak bisa menjaga istrinya di rumah seperti suami pada umumnya.

"Iya, gak papa Rian, aku ngerti."

Rian amat bersyukur mempunyai seva yang sangat pengertian.

"Jaga kesehatan, jangan makan sembarangan ya Seva."

"Iya Rian bawelll."

Rian berdecak.

"Aku serius sevaaa,"

"Jangan serius serius Rian, ntar cepet tua."

"Walaupun tua nanti tapi aku tetep ganteng."

"Jangan serius serius Rian, ntar cepet tua."

"Walaupun tua tapi aku tetep ganteng."

"Iya Rian ganteng tapi bawell."
...
Wanita berambut sebahu itu meletakan satu cup es capucino cingcau

"Segelas Capcin untuk bumil ku tercintaa."

"Heheheh, makasiiih Niken kuu, makin cinta deh akuu sama kamu."

Hari ini Niken dan Anya lagi ada di sebuah kafe spesialis minuman capucino cincau yang melegenda.

Kesibukan Niken membuat mereka Jarang ketemu. Sekarang Niken jadi PNS, Guru s di salah sekolah menengah akhir ternama di Jakarta.

"Masa Anak murid gue ada yang naksir sama gue Sih Nyaa."

"Hahahaha, demi apa lo?"

"Sumpah deh, lo bayangin aja, anak labil kaya gitu, iiih."
Niken bergidik ngeri.

Sememtara Anya tertawa ngakak, membuat Niken menatapnya dengan sebal.

"Eh lo liat deh, Ganteng banget si Dilan."

"Dilan 1991 itu ya?"

Omongan mereka berlanjut pada Niken yang menghayal kalo seandainya dia punya teman hidup kaya dilan, bisa seneng dia di gombalin sama pemuda tampan kelahiran bandung itu.

"Lo mesti nonton dari yang Dilan 1990, rekomended!"

Bukan nya gak tau
Anya sebenarnya tau Dilan, dia juga udah nonton bareng Rian, tapi dia gak terlalu nyimak dan gak terlalu ngikutin jalan ceritanya, yang Anya tau Dilan emang ganteng."

"Panglima tempur Nyaaaaa." Teriak Niken dengan heboh.
"Duh yaampun gue mau bet punya suami kayak Dilan."

Anya melongo sambil menatap Niken tak percaya.
"Heh! lo kan punya suami PEA."

Masih bisa gitu ya sempet sempetnya bilang pengen Dilan jadi suaminya.

"Iya hehe, maaf ya Mas ku cintaku, aku gak bermaksud untuk menduakan mu."

"Hmmmm." Anya cuma geleng geleng doang.

Niken melirik jam di hp nya. Mampus. Istirahatnya udah abis dan dia masih di sini. Gara gara keasikan nongkrong sama Anya, Jadinya lupa waktu.

"Eh gue mesti balik lagi ke Sekolahan, jam istirahat udah abis."

"Okee, selamat bertugas ibu guruuu."

"Hmm, ngeledeekk."

Anya ketawa.

"Lo balik sama Rian?"

"Iya, ntar dia jemput."

"Sory yah gue mesti ninggalin lo, padahal kita baru ketemu sebentar."

"Next time masih bisa yaampun."

"Hahahha, lo sibuk sih."

"Bukan nya mbaknya ya yg sibuk?"

"Hahaha iya sih."

"Nitip salam ya buat si Doi yang naksir lo."

"Iyain aja biar cepet. Udah ah, byee."

"Oke, see you, hati hati Nik, kalo jatuh bangun."

"Lucu kali ya, kali gue punya suami mirip Dilan."
Kata Anya senyum senyum sambil menerawang.
..

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang