9 : Tak sesuai harapan

1K 89 2
                                    

BAB IX

Matahari sudah naik ke permukaan, Gorden di kamar anya sudah terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah naik ke permukaan, Gorden di kamar anya sudah terang.
Anya mengembangkan senyum nya, menoleh ke sebelah kiri untuk melihat jam waker nya. Pukul 6.50 pagi.
Hari yang baru, dia berjanji akan menjadi orang yang lebih baik.
Dia mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.

Dia keluar kamar dengan kaos putih polos dan jaket denim andalan nya.

Wangi nasi goreng masuk ke indra penciuman nya seiring langkah nya menuruni tangga.

"Pagi nenek." Sapa nya dengan senyum tipis.

Nenek menatap nya heran. "Tumben sepagi ini kamu sudah bangun, sudah rapih lagi."

"Anya mau ke kampus nek. Ada kuliah pagi."

"Yaudah kamu sarapan dulu."

"Anya janji gak bakalan bolos lagi nek."

Dan dengan itu senyuman tercetak di bibirnya.

Nenek merasa sangat bahagia, lebih bahagia dari hari biasanya. Semoga ini awal yang baik.





Papan informasi yang jarang dilirik seketika di kerubungi oleh para mahasiswa. Mereka sibuk mengamati satu objek yang tertempel di sana. Menatapnya dengan tatapan hina sambil berbisik satu sama lain.

Membuat Anya yang baru datang mengerutkan keningnya, menatap aneh kemurunan orang itu.

Orang orang yang melewatinya menatap nya hina.

Anya semakin bingung, ada apa?

Dia menerobos dan melihat apa yang di perhatikan orang orang itu.

Anya membelalakan matanya sambil menahan napas ketika melihat kertas yang tertempel itu.

Foto dirinya di atap gedung bersama dengan pemuda yang waktu itu menolongnya. Di dalam kertas itu tertulis bahwa Anya telah melakukan hal tak senonoh terhadap pemuda itu-seorang atlet bulutangkis indonesia.

Napas nya menggebu, ia mengepalkan tangan nya. Merobek dengan kasar sampai kertas itu tercopot.

Anya menatap dengan marah orang orang yang mengerubungi mading itu.

"SIAPA YANG BIKIN INI, HM?! Teriaknya sambil mengacungkan kertas itu.

"LO?! ATAU LO?!"

"BANGS*T KALIAN SEMUA!"

Tiba tiba datang seorang cewek . Musuh bebuyutan Anya. Cewek yang selalu mencari ribut padanya.

Dia berdiri di depan Anya. Menatapnya sambil tersenyum meremehkan.
"Ih, cewek kok kayak begitu, cewek macem apa lo?"
"Di bayar berapa lo sama tu atlet,hm?
"Dasar murahan, iya gak guys?"

Mereka seketika mengangguk.

"Apa Nyokap lo udah bangkrut terus lo jadi pela*ur?"

Anya menatap nyalang cewek itu. Rahang nya mengeras.

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang