BAB 55
....Anya berdiri menghadap laut,
Desau angin membawa terbang rambut gadis itu.
walaupun siang hari cuaca pantai hari ini tidak terlalu panasGadis itu sangat suka mengamati Alam, terutama Awan, yang setiap waktu tak akan pernah sama, itu seni.
"Kok Sendirian?"
Anya membalikan badan nya, mendapati Rian berada di belakangnya.
Kemeja soft blue yang melapisi kaos putih Rian berterbangan di terpa angin.
"Iya."
Kemudian Rian duduk di sebelahnya, Anya merasa de javu, waktu pertama kali tiba di pantai ini, Rian juga menghampirinya dan duduk disebelahanya.
Kemudian pandangan Anya tertuju pada luka di pelipis Rian yang sudah di lepas perban nya, diganti dengan kapas yang di tempel dengan handiplas.
"Luka lo gimana?"
"Udah sembuh."
"Masa?"
"Seriusan wkwk."
Kemudian Anya memegang luka itu, Rian meringis pelan.
"Aw!"
"Mana sembuh, hm?"
Rian tertawa ringan.
"Sembuh kok, kan lo yang ngobatin."
Jawab Rian dan setelahnya tersenyum tipisAnya menatap Wajah Rian sekilas,
Mau Bagaimana pun, sekuat hati Anya menahan perasaan nya tetap saja dia tidak bisa melupakan pemuda itu, pemuda di depan nya ini sangat amat baik. Hidupnya jauh lebih bermakna, terlebuh di ketika Rian menyelamatkan nya saat gadis itu ingin mengakhiri hidupnya, jika Anya melakukan hal bodoh waktu itu, dia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan seperti sekarang ini.
Pemuda itu sama sekali tidak bersalah,
Ini semua salahnya, terlalu melibatkan perasaan nya pada pemuda itu.Tapi jatuh cinta memang tidak pernah salah bukan, waktunya saja yang tidak tepat.
"Maaf, gue gak bermaksud buat ngehindarin lo." Ucap Anya dengan pandnagan lurus kedepan memandang laut.
"Gue pengen kita deket kayak dulu, gue gak bisa jauh dari lo Seva.
Rian menarik napasnya.
"Lo hampir bikin gue gila."Anya menatap Rian.
"Hampir?""Iya, dan kalo lo gak mau ngobrol, dan ngehindarin gue lebih lama lagi, gue bakalan beneran gila sepenuhnya."
"Lebayyy hahahaha."
"Seriusan sevaa."
"Iya Riaann."
Anya yakin dia juga bisa gila, sekarang pun sudah gila saking bahagia nya.
Rian sama Anya membalikan badanny saat ngedenger teriakan.
"Nya, jom, jangan berduaan mulu nanti ada setaan!"Rupanya itu teriakan si tangan petir yang lagi bediri di batuan pekarangan Vila.
Rian berdecak.
"Koe setan nya mpin!!!"Andai kata tubuh kevin terbuat dari batu, sudah Rian bakar dari tadi.
Dan sayang nya kevin hanyalah manusia biasa yang kalo di bakar ya mati.Jadi Rian mengurungkan Niatnya.
Dasar, kevin, merusak moment saja.
Anya tertawa melihat ekspresi muka Rian yang lucu.
"Kesana yuk, gabung sama yang lain."
![](https://img.wattpad.com/cover/183389585-288-k700507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
Roman pour AdolescentsRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...