Rian.
Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius.
Anya.
Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia.
Rian dan Anya
Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menyukai bulutangkis. Tapi karena bulutangkis juga, Ayah dan ibu nya bertengkar, sampai sampai Ayah nya meninggal karena sakit dan ibunya pergi keluar negri untuk cari uang.
Tanpa sadar dia menggeleng. Tidak, dia tidak mau lagi bermain bulutangkis. Kenangan kelam nya tentang olahraga tepak bulu angsa itu sudah cukup sampai saat itu.
Samar samar dia mendengar teman sekamarnya ketawa tawa. Anya menautkan alisnya dan menoleh ke arah Jorji yang sedang ketawa tawa menatap Ponselnya sembari duduk di sofa.
"Jor, lo lagi ngapain sih?" Tanya Anya heran.
Jorji tersentak kaget saat mendengar suara Anya.
"Hah? Oh-enggak, enggak. Eh ini si mika Lucu hahaha." Suara gugup dan tawa sumbang, Jorji merutuki dirinya dalam hati.
"Oh gitu."
"Oiya Nya, tadi lo chat an sama mas jom ya emang?"
"Hah?" Tiba tiba Anya gak bisa ngomong. Tau dari mana Jorji kalo Anya abis Chatan sama Rian.
"Enggak kok." Elak Anya.
"Oh, lo sama mas Jom tuh gimana sih?
"Maksudnya jor?"
"Ya lo pacaran sama si Jom atau enggak?"
"P-pacar? Enggak."
"Gini ya Nya, Si Jom itu sama sekali gak pernah deket sama yang nama nya cewek."
"Ohya, masa sih?"
Jorji mengangguk cepat. "Iya, dia itu dingin banget sama cewek yang baru dia kenal."
Jorji memberi jeda kemudian melanjutkan ceritanya.
"Dulu, pernah tuh dia deket banget sama cewek 4 tahun kalo ga salah, pas dia baru masuk pelatnas pernah sekali apa dua kali gitu gue lupa, pernah di bawa ke sini, katanya temen sekolah nya. Tapi gak sampe pacaran kayaknya, trus ceweknya pergi keluar negri, dari situ tuh dia kayak begitu kalo sama cewek. dingin, irit ngomong, cuek. Tapi kalo sama lo kok enggak, itu yang gue heran."
Anya hanya mendengarkan dalam diam, Diam diam dia memikirkan perkataan Jorji.
"Ah udahlah, gausah dipikirin juga Nya mending tidur, udah malem."
Anya mengiyakan, Ia menarik selimutnya sampai dada dan memejamkan matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.