21 : She's Come

857 77 2
                                    

BAB 21

Mobil silver itu terparkir di pelataran rumah, Sania menurunkan koper dan barang barang lain nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil silver itu terparkir di pelataran rumah,
Sania menurunkan koper dan barang barang lain nya.

"Sania." Nenek nya berdir di pintu masuk.

"Hai nek, sania kangen sama nenek."

"Apalagi nenek, kangen banget sama kamu san."

"Bu aku masuk dulu, san mama mau ngurusin berkas buat meeting besok, nanti kamu tanganin file yg belum selesai, deadline nya lusa."

"Mama kamu tuh, gak di mana mana kerjaaa terus san."

"Orang sibuk nek, besok harus meeting sama investor dari bali."

Anya memberhentikan langkahnya saat melihat mobil sedan berwarna silver terparkir di halaman rumahnya. Napasnya tak beraturan sambil melangkahkan kakinya memasuki rumah, sudah 3 tahun dia tidak bertemu dengan si pemilik mobil itu.

"An, ada mama mu tuh." Kata nenek dengan nada senang. Anya hanya diam tidak menggubris perkataan neneknya.
Anya memberhentikan langkahnya saat melewati sebuah ruangan.

Saat melangkah menyusuri rumahnya Seorang wanita dengan pakaian kerja nya sedang berada di ruangan kerja yang sengaja di buat didalam rumah.

Wanita cantik berkacamata itu menangkap sosok Anya,
Mata mereka bertemu,
Anya menatap sendu Mama nya.
Jujur, dalam hatinya Anya rindu dengan mama nya.
Tapi rasa benci dan sesak dalam dirinya sudah terlampau banyak. Anya mengubah ekspresinya menjadi datar kembali dan melanjutkan langkahnya.

Wanita itu juga tidak mau ambil pusing, dia mengalihkan pandangan nya pada berkas berkas yang menumpuk di meja nya dan kembali fokus dengan pekerjaan nya.

Saat di depan kamarnya, Anya melihat pintu kamarnya sedikit terbuka,
Anya membuka pintu itu semakin lebar mendapati seseorang berdiri di depan meja belajarnya yang di penuhi pajangan dan bingkai foto.

"Sania." Gumam Anya.

gadis berambut bergelombang itu menoleh ke Anya sambil tersenyum.

"Kamar ini gak berubah ya, masih sama kaya dulu." Katanya sambil mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruangan.

Anya tidak menyahut, dia berjalan ke arah gantungan baju yang berdiri di sebelah lemari, dan menggantungkan jaket maroon nya.

"Lemari ini masih ada." Sania menyentuh dan memperhatikan lemari berwarna putih itu.

"Berapa lama lo disini? jangan tidur bareng gue."
Kata Anya dengan nada dingin dan wajah datarnya.

Sania memutar bola matanya sambil berdecak.
"Well, sikap lo makin lama makin parah ya?"

"Keluar dari sini."
Kata Anya penuh penekanan.
Setelah sania keluar,
Anya menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan memejamkan matanya.

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang