13 : Penjelasan Anya

942 80 0
                                    

BAB 13

Dia mendongakan kepala nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mendongakan kepala nya. Mendapati Rian yang sedang menatapnya, membuat mata mereka bertemu. Anya tidak kuat menatap lama lama mata pemuda itu, dia mengarahkan pandangan nya ke bawah.

Saat Anya ingin melangkah kiri, rian juga melangkah ke kiri. Saat Anya ke kanan Rian juga ke kanan.
Rian menggaruk tengkuk nya.

"Lo duluan aja." Kata Rian.

Tapi Anya diam saja di tempat.

"Lo kesini.. mau ngambil motor?"
Anya menggeleng sambil menautkan alisnya. Apa pemuda itu belum tau kalau Anya akan memberikan klarifikasi soal Berita itu?

"Trus?"

"Gu-" Omongan Anya terpotong saat mendengar suara orang yang berbicara pada Rian.

"Woi Jom buruan udah di tungguin tuh." Teriak Jojo yang berdiri tidak jauh di depan nya.

"Gue duluan." Kata Rian kemudian meninggalkan Anya.

Konfrensi pers akan berlangsung sesaat lagi.
Semua orang yang berkepentingan memasuki ruangan dan duduk di kursi masing masing. Termasuk para Atlet.
Tidak semua atlet menghadiri pertemuan itu, hanya perwakilan tiap sektor saja. Jojo dari tunggal putra, gregoria dari tunggal putri, greysia polii dan apriani rahayu dari ganda putri, lilyana natsir dan Tantowi Ahmad dari ganda campuran. Fajar dan Rian dari ganda putra. Awalnya Rian tidak yakin kalau dia bisa ikut konfrensi itu, dia malas berhadapan dengan awak media. Tapi Ci Susy bersikeras mengatakan bahwa dia harus ikut.

Acara tersebut pun di mulai, Para wartawan mulai mengajukan pertanyaan seputar wold tour yang akan di adakan satu minggu lagi.

Hingga seseorang memasuki ruangan dan menyita perhatian semua orang, Rian tersentak saat Anya duduk di antara mereka.

Anya menatap datar Rian kemudian membenarkan duduknya, gadis itu dengan tegap menghadap beberapa kamera yang langsung mengarah kepadanya.

Kemudian Ci Susy memperkenalkan Anya, dan tujuan nya ada di sini, yaitu mengklarifikasi tentang berita Anya dan Rian yang beredar luas di internet dan media sosial.

"Saya Anya, Foto Rian dan saya waktu itu hanya lah kesalah pahaman. Rian dan saya tidak pernah mengenal satu sama lain sebelum nya. Bahkan saya gak tau kalau Rian adalah atlit bulutangkis.
Saat itu Saya depresi dan ingin bunuh diri, secara kebetulan Rian menaiki gedung itu dan mencegah saya untuk tidak bunuh diri."

"Lalu mengapa bisa Mas Rian yang menolong mbak Anya, kenapa bukan orang lain?" Anya diam, ia juga bingung harus menjawab apa karena tidak ada jawaban di pikiran nya.

Ginting yang duduk di sebelah Rian menatap sekilas pada pemuda itu. Rian menarik mike yang ada di depan ginting.

"Saat itu saya dan ginting ada di dekat sana, dan kondisi jalanan macet karena ada yang ingin bunuh diri ketika tidak ada yang berani mendekat ke TKP akhirnya saya ke atas gedung itu. saya hanya reflek menolong." Jelas Rian kepada awak media.

"Jadi berita yang beredar sama sekali tidak benar. Itu hanya ulah oknum yang tidak bertanggung jawab." Tambah Ci Susy.

Mbak Wid berteriak heboh saat melihat layar ponselnya.
Banyak Notif notif, bahkan lebih banyak dari kemarin.

"Wuiih, kekuatan Medsos emang emang ya, gila, baru juga klarifikasi beberapa menit, langsung nyebar. Dan respon nya positif."

Anya yang duduk di samping nya hanya memandang ke bawah dengan eskpresi datar.

Anya sedikit tersentak saat Mbak wid memanggilnya.
"Wah Anya, makasih ya, berkat kamu nih."
Mbak wid menggenggam kedua tangan Anya sambil mengembangkan senyum nya dan mengucapkan terimakasih.

Anya membalas nya dengan senyum tipis.
"Sama sama mbak."

Baru kali ini dia merasa sesuatu yang berbeda, ada rasa aneh saat dia dapat menolong seseorang, dan sebegitu berterimakasih kepada nya. Dia merasa berguna.

Rian merogoh saku celana nya untuk mengambil ponselnya yang berbunyi.

Dia tersenyum tipis saat melihat nama sang penelpon.

"Halo bu,"

Tak lama terdengar suara ibunya
"Pie kabar e le?"

"Alhamdulila baik."

"Berita ngono pie le, ibu khawatir banget."

"Sudah bu, wes di klarifikasi."

"Oalah Syukur kalo gitu, ibu seneng ngedenger nya le."

"Iyo bu," Rian mengedarkan pandangan nya, Tak sengaja matanya bertemu dengan Anya yang sedang duduk di loby bersama Mbak wid. Sementara Anya secepat kilat mengalihkan pandangan nya
"Yowes yo le, ibu mau masak dulu, asalamualaikum."
"Iyo buk, walaikumsalam." Seusai telepon, Rian melangkahkan kakinya ke arah gadis itu.

"Terimakasih udah mau klarifikasi." Kata Rian.
Anya mengangguk sambil tereenyum tipis.

Anya mengangguk sambil tereenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang