23 : Perhatian

890 81 5
                                    

BAB 23

Pagi menyambut, Rian berjalan ke tempat gadis itu berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menyambut, Rian berjalan ke tempat gadis itu berada.
Sebelumnya Rian sudah minta ijin dengan Ci susy untuk mengijinkan Anya menginap disini, dia menceritakan semuanya dan dengan itu ci Susy mengiyakan.

Sampai di ambang pintu, Rian melihat beberapa atlet putri di kamar Jorji.

"Gimana, dia udah sadar?"
Tanya Rian khawatir.

Jorji menggeleng.

"Belum."

"Lagian anak orang lo apain sih Jom, jom."

Anya menggerakan jari tangan nya, membuat perhatian mereka tertuju pada gadis yang sedang berbaring itu.

Matanya perlahan terbuka, mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk.

Perlahan dia dapat melihat jelas keadaan sekitarnya.

"Gue dimana?" Tanya nya pelan.
Memegang kepalanya yang masih sedikit terasa sakit.

"Lo di kamar gue, gimana udah baikan?"

Anya mengangguk, matanya masih menampilkan sorotan bingung.

"Mana yang sakit?"

"Lo mau sarapan gak?"

"Gue pijetin mau ya?"

"Heh kalian tuh ya, kalo nanya satu satu, ini lagi, dia itu gak lagi keseleo Ni ketut mahadewi istaraniii." Ucap Jorji gemas.

"Kasih minum coba." Ucap gel. Dari kesian banyak anjuran, perkataan Gel yang paling benar dan masuk akal

Della mengambil gelas di atas nakas dan memberikan nya pada gadis itu.
"Nih lo minum dulu ya."

Dan membantu nya untuk duduk.
"Makasih." Kata Anya sambil melengkungkan senyum nya.

"Sama samaa." Ucap Della dengan ramah

"WOI LUR LATIHAN UDAH SIAng." Ucapan nya memelan saat melihat pemandangan yang berbeda di asrama putri. Mereka menatap fajar dengan tatapan ingin memutilasi pemuda itu.

"Berisik banget sih jar,"
"Fajaar, brisiiikk."

"Iya iya maaf ya, gue lupa kalo ayang nya si Jom lagi atit."

Seketika kepala Fajar mendapatkan pukulan dari Rian membuat Fajar mengaduh kesakitan.

"Yaudah, yuk latihan."
Ucap Apri.

Kemudian mereka menginggalkan kamar Jorji, menyisakan Jorji, Rian dan Anya.

"Lo latihan aja jor, biar gue yang jagain."

"Yaudah, yo wes, aku tinggal dulu ya nya. Kalo di apa apain sama mas Jom teriak maling aja." Ucapnya dengan cepat sambil menoleh ke Anya. Setelahnya pergi meninggalkan kamarnya.

The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang