BAB 34
"Anya."
"Ya?"
"Udah makan belom?"
"Udah kok A, udah makan."
"Kapan, gue gak liat tuh." Sahut kevin.
"T-tadi."
"Heleh, udah sini aja gabung, iya gak jom?"
Rian mengangkat dagu nya, matanya bertemu dengan wajah gadis itu.
"Eh iya," Jawab Rian singkat. Dia mengalihkan pandangan nya pada ponselnya.
Anya duduk di depan Rian, karena hanya kursi itulah yang kosong, sedari tadi Anya perhatikan, Rian sibuk dengan ponsel di tangan nya, dan ibu jarinya sibuk mengetik, tidak menyentuh sekali pun makanan yang ada di hadapan nya.
"Nya, bawain lagi dong cup cake yang waktu itu lo bawa." Kata fajar sambil mengunyah makanan nya.
Anya menautkan alisnya
"Yang mana A?""Yang waktu itu loh, yang coklat."
"Ohh yang itu,"
"Iya, enak, beli di mana nya?"
"Itu bikinan nenek,"
"Oh, pantesan enak."
"Vin, Mana, gue mau liat ps lo yang baru beli."
"Ada di kamar gue."
"Yaudah gece."
"Sekarang banget?"
"Ho oh."
"Duluan ya nya,"
"Dah anyaa."
"Iya dadah."
Si duo rusuh pergi meninggalkan Anya dan Rian berdua."Rian."
"Hmm?" Rian mengangkat dagunya.
"Rian."
"Apa, Sevanya?"
"Makan dulu."
"Eh, iya iya, lo juga dong makan."
Anya mengangguk kemudian memasukan makanan kedalam mulutnya.
Dipikiran nya kembali terngiang omongan Rian barusan.
Dia memang harus masuk kuliah, sudah tidak masuk beberapa hari lama nya.Dia boleh saja benci dengan keadaan, tapi Anya tidak boleh menyia nyiakan masa depan nya.
"Sekarang lo yg gak makan makanan, gimana sih, makan dong seva."
Anya mengenduskan tawa nya saat mendengar Rian menanggilnya Seva,
"Lo orang ke pertama yang manggil gue seva."
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
Novela JuvenilRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...