Mempunyai selera tinggi tapi tidak peka terhadap perasaan sangat cocok untuk defenisi seorang cowok yang notabene-nya hanya seorang pelajar SMK yang berada dijurusan DPIB.
Dia adalah salah satu siswa dari SMK favorit dieranya. Namanya Arsya Alfresa seorang cowok biasa yang memiliki hobi menggambar.
Dia juga salah satu siswa berprestasi. Memiliki bakat menggambar menjadikan Teknik Gambar Bangunan (TGB) adalah pilihan utamanya di SMK......
Pagi ini seperti biasanya, Arsya selalu datang lebih awal saat sekolah. Sudah menjadi kebiasaannya untuk hadir dikelas tanpa ada seorang pun didalamnya.
Kegiatan yang dia lakukan hanya bermain handphone dan melihat-lihat instagram atau menonton anime yang disukainya.
Arsya adalah cowok yang misterius. Yang mana dia lebih menyukai menyendiri daripada harus bergabung dengan orang-orang yang menurutnya kurang mengerti dirinya.
Anggap saja dia itu orang yang cuek dan dingin, untuk mencari temanpun dia benar-benar menyeleksi orang-orang tertentu. Sampai pada akhirnya dia menemukan teman yang sepemikiran dan sejalan dengannya.
Dan satu hal lagi dia sangat menjaga sesuatu yang penting baginya, apalagi dijurusan dpib ini banyak pencuri misterius membuatnya harus pelit kepada teman sekelas:D.
.....
Bel masuk sudah dimulai, semua siswa siswi sudah rapi ditempat masing-masing untuk menyambut guru yang mengajar.
"Assalamualaikum!" salam seorang wanita yang akan mengajar.
"Waalaikumsalam" jawab semuanya kompak.
Guru itu duduk dan mempersilahkan ketua untuk menyiapkan kelasnya.
Pelajaran hari ini adalah 'Mekanika teknik' yang diajar oleh buk Airin yang terkenal tidak pernah galak terhadap murid.
"Baiklah, pelajaran kita kemaren sampai dimana ya? Coba lihat buku kamu nan!" buk airin mengambil buku Nanda teman sebangku Arsya.
Sedangkan Nanda hanya menampilkan tampang tidak pedulinya.
"Kita masuk keperhitungan luas bangunan, jadi.."
Selagi buk airin menerangkan pelajaran Nanda hanya mencoret-coret dibelakang buku nya dan tidak memperhatikan guru.
"Simak ibuk Nan!" tegur Arsya menutup buku coretan Nanda.
Nanda mendengus kesal karena Arsya menutup bukunya seenaknya saja.
"Ah malas!" jawab Nanda membuka coretannya lagi dan mengacuhkan Arsya.
Nanda Triana, panggilannya Nanda, teman sekaligus sahabat karib Arsya. Kepribadian Nanda bisa dibilang seratus delapan puluh derajat berbeda dari Arsya.
Arsya yang sedikit introvert sedangkan Nanda yang extrovert. Saking extrovert nya Dia bisa Terbuka terhadap orang baru, mudah membuka ruang untuk menyamankan orang lain.Nanda, gadis berperawakan tinggi itu memiliki hobi berolahraga. Dan hal lain yang menurutnya tidak membosankan.
"Buka buku latihannya, kerjakan tugas yang ada dipapan tulis!" ucap buk airin memecah konsentrasi Nanda.
Arsya melirik sekilas Nanda, kemudian menyalin tugas yang akan dikerjakan. Sedangkan Nanda berharap semoga hidayah illahi datang menghampirinya karena dia tidak tahu apa yang akan dikerjakan.
"Makanya waktu ibuk ngejelasin tuh didengerin! Kan jadi gak tau!" celoteh Arsya mengerjakan tugas dari buk Airin.
Nanda mendengus dan menulis soal yang dipapan tulis.
"Kek lo gak tau gue aja! Lagian gue tuh paling ngantuk kalo denger guru ngejelasin pelajaran!" balas Nanda kesal.
Arsya menatap Nanda sendu dan beralih menatap buku tulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Improvements
Teen Fiction>>>SEBELUM MEMBACA FOLLOW AKUN @Smk_arsitek TERLEBIH DAHULU<<< Jangan lupa vomment dan masukin kedalam perpustakaan pribadi kalian!!! Awal mula perjalanan Nanda masuk sekolah menengah adalah mendapatkan sekolah yang nyaman dan memiliki akreditasi y...