Kelebihan

2.3K 311 32
                                    

"Tiba - tiba gue gak mood sekolah,"

Minju menyandarkan punggungnya ke belakang, eh lupa kursi di warung ga ada sandarannya. Beruntung ada Yujin yang dengan sigap menahan tubuh Minju yang nyaris terjungkal kebelakang.

"Hadehh," Yujin hanya mengucapkan itu kemudian kembali fokus pada sarapannya. Gak habis pikir sih, jam 5 pagi udah ada warung yang buka.

"Enak?" Tanya Minju sambil meneguk ludahnya. Makanan yang dibawakan Tzuyu semalam tak ia sentuh meski ia lapar, sok banget emang mbak murti ini.

"Enak. Gak pernah makan lontong sayur?" Yujin terkekeh pelan. Hidup minju ternyata terlalu elit hingga tak pernah makan lontong sayur.

"Hmm pernah sih. Bentuknya kayak gini juga, tapi namanya beda," Jawab Minju sembari kembali menaikkan maskernya. Malu diatuh mukanya lebam.

"Apa?"






































"Rice cake with vegetables and broth,"














"Asu"

Sudah diwakili oleh Yujin umpatan kalyand:)















***

Tak terasa mereka duduk bersama di warung tersebut hampir 1 jam. Gerbang sekolahpun sudah dibuka oleh si penjaga. Yujin menarik tangan Minju agar gadis itu tidak membolos dan belajar dengan benar.

"Tas lo enteng banget keknya. Isinya apaan?" Tanya Yujin.

"Hp, powerbank, charger , bedak ama parfum," Jawab Minju.

"Buku?"

"Ada 1"

"Pena?"

"Minjem, ehe"

"Duid banyak, pena masih aja minjem. Tuman!" Yujin menggelengkan kepalanya. Ia mengajak Minju ke koperasi Sekolah dan membeli 3 buku tulis isi seratus beserta pena. Siapa yang bayar? Minju lah.

"Ohiya, barang barang loe sementara gue sita. Ok? Pulang sekolah ambil lagi,"

"Dan Gue mau pas pulang, ini buku ada tulisannya. Kalo gak ada, jangan harap gue mau ngomong sama lo lagi," Yujin memasukkan buku dan pena itu ke dalam tas Minju.


"Ngerti?" Ucap Yujin karena Minju hanya diam saja.

"Cih, yaudah sih. Siapa lo siapa gue," Minju melangkah pergi meninggalkan Yujin yang terdiam dengan mulut mengaga.

Dibalik masker hitam itu, senyum Minju terukir. Entahlah, ia bisa melupakan semua rasa sakit ketika bersama Yujin. Apakah ini yang dinamakan....

Minju terus melangkah hingga ia tiba di kelas. Banyak tatapan heran dari penghuni kelas tertuju padanya. Tidak seperti biasanya , ia datang tepat waktu hari ini.

"Minju," Minju menoleh para seseorang yang memanggil namanya. Siapa lagi jika bukan Sakura.

"Pagi," Sapa Minju kemudian duduk di samping Sakura. Sakura balas menyapa Minju dengan senyuman. Namun senyum itu tak bertahan lama ketika melihat penampilan Minju.

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang