Perbedaan.

3.4K 326 7
                                    

"Anjir, gak nyangka gue," Batin Yujin kemudian kembali bersembunyi.

"Gak nyangka apa?"

"M... Minju?!"

Yujin terperanjat kaget saat melihat Minju sudah berada di hadapannya. Bagaimana bisa ia bergerak dengan begitu cepat? Pikir Yujin.

"Jangan berani cepuin gue. Atau.." Minju menyentuh lembut pipi Yujin sambil tersenyum manis.

"Gue bakal bertindak di luar dugaan loe," Minju menepuk pipi Yujin kemudian kembali duduk.

"Kenapa masih disana? Mau ngebolos juga loe?", tanya Minju sambil mengepulkan asap rokok itu.

" Gue.. Gue mau jadi temen loe. Boleh gak?" Tanya Yujin. Minju menatap Yujin dengan pandangan bingung. Baru pertama kali ada orang yang ingin berteman dengannya selain Sakura. Namun Sakura bukanlah orang sepertinya. Sakura siswi teladan dan memiliki hati yang sangat baik. Saking baiknya, ia mau berteman dengan manusia yang bersinonim dengan kebodohan.

"Boleh, asal loe tahan aja," Ucap Minju.

"Dah buruan balik," Usir Minju. Yujin menghela nafas kemudian beranjak ke kelasnya.

***

"Urusan kita belum selesai ya, Ahn Yujin," Mendengar hal itu, Yujin menghentikan kegiatan menyusun barang - barangnya. Ia menoleh menatap gadis lucu yang duduk di sampingnya.

"Little Bunny, gue buru - buru," Yujin melanjutkan kegiatannya tanda memperdulikan gadis di sampingnya itu.

"Ishh! Cowok di dunia itu sama aja semuanya ya!" Gadis yang dipanggil Yujun Little Bunny itu mencubit pinggang Yujin. Yujin pun langsung meringis.

"Ais, apaan sih? Tadi gue cuma iseng aja nyuruh loe bediri," Yujin menatap kesal pada gadis itu.

"Wony. Cepetan," Ucapan singkat itu membuat Wony menoleh.

"Iya," Gadis yang ternyata Wonyong itu mengangguk. Mengikuti seseorang yang baru saja berbicara dengannya , Kang Hyewon.

"Woi , Jin!"

"Jin mata loe!" Desis Yujin.

Jangan tanya siapa yang baru saja memanggil Yujin. Tentu itu si bebek , Yena.

"Lu liat gak yang sebangku ama gue? Cantik gile. Tapi judes," Yena bercerita tanpa ditanya. Yujin sungguh malas menghadapi manusia yang baru saja ia kenal tadi.

"Iye iye cakep. Dah ye." Yujin pergi meninggalkan Yena yang terdiam di tempat. Kemana tujuan Yujin? Tentu menghampiri Minju.

"Minju!" Teriak Yujin ketika melihat Minju berjalan keluar gerbang sekolah.

"Heh bocah. Gini - gini gue kakak kelas loe," Minju menatap tak suka akan ketidaksopanan bocah ini.

"Oke tante," Balas Yujin.

"Tante kata loe?!" Yujin tentu kaget dengan naiknya intonasi suara Minju. Kenapa wanita begitu sensitif dengan usia dan berat badan? Ia tak mengerti.

"Hehe sorry. Mau gue anter pulang gak?" Ucap Yujin langsung to the point.

"Gak gini cara deketin cewek. Dasar cowok agresif," Minju melangkah meninggalkan Yujin yang diam mematung.

Instan karma.



***





Cinta?
Apa hal ini yang saat ini aku rasakan?
Kenapa dada ini bergetar tak karuan di kala aku dekat dengannya?
Benarkah ini cinta?
Ternyata cinta seindah ini.

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang