Main api

2.2K 258 60
                                    

Konflik serius dimulai~













"Eh jangan dong sayang. Belum juga 1 hari kita disini," Yujin bangkit kemudian duduk disamping Minju.

"Siapa yang nyuruh kamu duduk di samping aku?" Tanya Minju ketus.

Yujin buru - buru bangkit, "ya maap"

"Ntar malem aku seranjang ama Sakura. Kamu ama Chae," Ucap Minju. Tampaknya mba bidadari masih marah kepada Yujin.

Yujin tidak membantah. Ia harus sabar - sabar terlebih dahulu. Ntar ada masanya dia membalas. Eh ga deng.












***





Esok harinya, mereka bersepuluh pergi ke pantai.

Bersenang - senang bersama kekasih masing - masing tapi dengan pengecualian. Yujin dan Chae.

Di dalam air, Hyewon menggendong Wonyoung di atas pundaknya. Raut wajah Wony tampak begitu bahagia. Hyewon sesekali mencipratkan air ke wajah Wony kemudian mereka tertawa bersama.

Sementara Yuri dan Yena membuat istana pasir. Lebih tepatnya Yuri yang membuat, Yena hanya mengganggu Yuri saja. Alhasil ia mendapat pukulan - pukulan kecil dari Yuri.

"Mereka pake pelet apa sih? Gampang banget bujukin pacar," Gerutu Yujin.

"Gatau gue." Jawab Chae sambil menunduk lesu.

Yujin cuma bisa mandang Minju, Sakura, Eunbi dan Sian yang bermain volly. Pengen ikut, tapi takut diusir mbak murti.

"Gue main aer aja dah," Yujin berdiri kemudian bergabung dengan Hyewon dan Wonyoung.

Chae menghela nafas. Tak ada semangat liburan pada dirinya. Dia lemah kalo Sakura gak mau ngomong ama dia. Emang LAPARCIN.

Bruk

"Aww,"

Chae menoleh ke asal suara. Ternyata itu suara Minju. Kepalanya ketiban bola volly.

"Eh Ju? Gapapa?" Sian memegang bahu Minju. Minju mengangguk sambil memegang dahinya.

"Keknya lo gak baik - baik aja. Balik ke hotel gih," Suruh Sakura.

"Ama gue aja," Chae membuka suara. Minju dan Sakura menoleh.

"Hm" Minju berdiri kemudian ikut dengan Chaeyeon kembali ke hotel.

"Pusing gue," Keluh Minju sambil memegangi dahinya yang berdenyut.

"Tahan, bentar lagi nyampe ini," Ucap Chae yang ogah - ogahan gendong Minju semisal jika ia pingsan.

Ketika mereka tiba didepan pintu hotel, Minju kehilangan keseimbangannya, untung Chae dengan sigap menangkap Minju.

Chae nahan badan Minju pake satu tangan kemudian memasukkan kartu pada celah di pintu sebagai pengganti kunci.

Setelah pintu terbuka, Chae mau tidak mau harus menggendong Minju masuk, ia menutup pintu dengan kakinya.

"Berat juga ni cewe. Beda ama sakura, kek kertas," Batinnya sambil membaringkan Minju di ranjang secara perlahan.

"Jin.. Pijitin kepala aku dong, pusing..." Minju merengek dengan mata terpejam.

"Dih paan coba." Batin Chae kemudian memilih fokus menonton tv.

Tapi suara igauan Minju membuat Chae jadi sulit fokus. Ia jadi kasihan. Ia mengambil kursi kemudian meletakkannya disamping ranjang Minju dan Sakura.

Dengan ragu ia menyentuh dahi Minju seraya memijatnya dengan lembut.

"Maafin gue jin, maafin gue," Batin Chae. Dia memijat dahi Minju dengan mata terpejam, imannya goyah melihat tubuh Minju yang hanya tertutupi kaos tipis dan celana pendek. Terlebih lagi kaos yang dipakai Minju sedikit tersingkap.

Chae tidak lama menutup mata, sekitar 1 menit saja. Kemudian ia kembali membuka matanya.

"Cantik," Batinnya sambil menatap intens wajah Minju. Wajah oriental, mata yang indah, bibir berwarna pink serta hidung yang mancung, membuat Chae lupa pada Sakura.

Perlahan Chae mendekatkan wajahnya dan...








Bibir mereka bertemu.

Chae melumat lembut bibir manis milik Minju.

Minju membuka matanya kemudian tersenyum tipis. Masih oleng dianya, dia fikir yang tengah menciumnya adalah Yujin. Minju juga membalas ciuman Chae.

Chae yang seolah mendapat lampu hijau turun ke leher jenjang Minju, mencium dan sedikit menggigit leher itu tanpa ada niat meninggalkan jejak. Main aman.

"Ahh sayang," Desah Minju sambil memegang kepala Chae.


















"KIM MINJU! LEE CHAEYEON!"








Tbc

Karam kapal kalian wokawokwok🏃🏃🏃

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang