𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑

Kim Chaewon

Besok gak update ya, wkwk

"Kita putus aja ya?"

"Gak"

"Aku gak mau. Paham?"

"Diem! Biar aku yang ngomong"

"Aku udah bilang, aku bakal terima keadaan ini"

"Gapeduli kamu udah disentuh orang lain, aku tetep cinta ama kamu"

"Kita bakal tetep gini. Aku bakal putusin kamu kalo aku merasa cukup,"

"Maksud kamu?" Minju mengerutkan dahinya.

"Aku bakal putusin kamu dan jadiin kamu istri aku," Yujin menggenggam tangan Minju.

"Gak perlu dengerin cemoohan orang lain. Paham?"

Minju tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. Matanya berkaca - kaca, ia benar - benar terharu dengan ketulusan Yujin. Si Adik kelasnya.

"Jangan nangis." Yujin mengelus pipi Minju kemudian mengecup dahinya.

"Bentar lagi bel, masuk kelas gih," Ucap Yujin. Minju menganggukkan kepalanya.

"Selamat pagi anak - anak,"

"Selamat pagi bapak - bapak,"

Guru itu tersenyum kecil kemudian meletakkan buku yang ia bawa ke atas meja.

"Bapak ada sedikit pengumuman untuk kalian," Ucap Pak Namjoon. Wali kelas sekaligus guru fisika. Tergolong guru yang tidak terlalu serius mengajar, dalam kata lain mengajar secara menyenangkan tanpa membuat siswa tertekan.

"Hari ini kalian akan kedatangan teman baru," Ucap pak Namjoon.

"Silahkan masuk," Seseorang masuk ke dalam kelas.

"Visual visual," Bisik - bisik gaib mulai terdengar.

"Perkenalkan diri kamu," Ucap Pak Namjoon, siswi itu mengangguk seraya menatap ke depan.

"Perkenalkan, saya Kim Chaewon. Pindahan dari Amerika. Semoga kalian semua bisa menerima saya disini," Ucap Chaewon sambil membungkukkan tubuhnya.

"Ngeh gak sih , nih orang mirip si piliks?" Bisik Hyewon ke Yena yang duduk di depannya.

"Iya. Mirip banget. Kalo kata nyokap gue, jodoh tuh mukanya mirip," Ucap Yena.

"Paan si njir, malah bahas jodoh,"

"Eh tapi kalo diliat - liat lagi, mirip jjoyul gue," Ucap Yena.

"Ga mirip. Cantikan aku," Ucap Yuri yang mendengar ucapan Yena.

"Iya iya, cantikan kamu. Lebih cantik berkali - kali lipat," Ucap Yena sambil mencubit pelan pipi Yuri.

"Baiklah. Kamu bisa duduk dibangku yang masih kosong," Ucap Pak Namjoon. Tapi Chaewon membisikkan sesuatu , membuat Pak Namjoon sedikit berpikir.

"Ah, Wony. Kamu bisa pindah ke belakang? Chaewon bilang dia gak bisa duduk dibelakang karena punya gangguan mata. Bisa minta kerjasama kamu?" Tanya Pak Namjoon. Guru laen mah nyuruh pindah-pindah aja.

"Boleh pak, disamping Hyewon tapi," Ucap Wony. Akhirnya ia bisa pisah tempat duduk dari Yujin dan akan duduk disamping Hyewon oppa-nya.

"Silahkan. Kamu yang disamping Hyewon pindah ke tempat yang masih kosong ya," Ucap Pak Namjoon.

"Wony sianjir," Gerutu Chae kemudian pindah.

Chaewon pun berjalan ke arah meja Yujin. Ia duduk disamping Yujin kemudian mengeluarkan bukunya.

"Apa lo liat liat?" Chaewon mendelik pada Yujin yang sedari tadi memperhatikan gerakannya.

"Gaadak," Jawab Yujin kemudian menatap lurus ke depan.

"Jadi dia orangnya," Batin Chaewon.

Bel istirahat telah berbunyi. Para siswa Berhamburan dari kelas menuju kantin untuk memenuhi kebutuhan perut mereka.

Seperti biasa ,Laparcin sudah mengambil lapak buat ngebucin.

"Sakura,"

"Hm?"

"Balikan yuk?"

"SANTE BANGET TUH CONGOR NGAJAK BALIKAN!"

"GAK ADA ROMANTISNYA!"

"GAK ADA MODAL PULA!"

"KALO MISKIN TUH JANGAN DITUNJUK - TUNJUKIN AMAT NAPA CHAE!"

Sakura tertawa pelan. Ia menganggukkan kepalanya membuat mereka yang berada di meja itu jadi patung seketika.

"S-SERIUS?"

"iyaa," Jawab Sakura. Chae refleks memeluk Sakura saking bahagianya.

"Asique, pj pj," Ucap Yena. Gak ngerti kenapa nih holkay satu jiwa misqueen nya masih sangat melekat.

"Gaadak pj pj kleb," Ucap Chae.

"Yodah, ga maksa gue," Ucap Yena.

"Kalian mau makan gak? Gue mau mesen nih," Ucap Hyewon.

"Kaga. Lu aje dah," Ucap Yena. Yang lain pun begitu.

"Kamu mau sesuatu gak yang?" Tanya Hyewon.

"Aku jus aja. Samain kayak kamu," Jawab Wonyoung.

Minju yang tengah bersandar di bahu Yujin tiba - tiba menegakkan tubuhnya. Ada pesan dari nomor yang tak ia kenal.

"Gue bakal balas semuanya, Kim Minjoo,"

"Kenapa yang?" Tanya Yujin.

Minju menggelengkan kepalanya, "gak papa. Cuma penipuan PT mencari cinta sejati. Udah kamu lanjut ngegame aja," Ucap Minju.

"Beneran?"

"Iyaaa. Perlu aku tunjukin smsnya?"

"Iya perlu, sini"

"Ah elah pake ngomong gitu segala," Batin Minju.

Tbc