𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑

Bego

Yujin dan Minju kini sudah berada di parkiran. Bukan parkiran sekolah tentunya, karena di Sekolah mereka tak diizinkan membawa kendaraan, jadi Minju memarkirkan mobilnya di depan minimarket. Tenang, dia bayar perjamnya. Sebelumnya Minju juga sudah memberitahu Sakura untuk memarkirkan mobilnya disini.

"Astaga—"

"Ini," Yujin mengeluarkan kunci mobil Minju dari saku celananya. Minju menatap Yujin seolah bertanya kok bisa?

"Tadi temen lo yang namanya Sakura nitipin ke gue," Ucap Yujin . Minju nerima kunci itu. Tetapi ia tak langsung masuk mobil, melainkan ia masuk ke dalam minimarket terlebih dahulu untuk membeli cemilan dan minuman untuk stok di kulkas kamarnya serta membayar uang parkir mobilnya.

"Gue mau mampir ke rumah loe boleh kan?"

Hmmmmmmmmmmmmmmmm🌚🌚🌚

"B-boleh," Ucap Yujin sambil mengusap tengkuknya. Bagaimana ini? Bagaimana cara ia mengatakan bahwa ia misqueen?

"Alamat rumah loe dimana?"

Yujin dengan berat hatipun mengatakan alamat rumahnya.

Setibanya disana, Minju terdiam beberapa saat.

"Ini rumah loe? Rumah sendiri? Keren," Bukan menghina, Minju justru memuji Yujin.

"Emm gue ngontrak," Jawab Yujin.

"Errr, yaudah yuk turun," Ajak Minju. Ini yang punya rumah siapa dah.

Minju melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kontrakan Yujin. Nyaman sih, cuman sempit, ehe.

"Duduk aja dulu," Ucap Yujin sembari masuk ke kamarnya untuk mengganti seragamnya dengan pakaian santai.

Setelah itu, ia kembali ke ruang tamu, gak bawain minum, parah banget emang.

"Sebenernya cowok tadi tuh siapa loe?" Tanya Yujin saat ia baru saja duduk.

"Mantan," Jawab Minju.

"Kenapa dia nyium loe tadi? Oh iya! Gue juga mau minta tanggung jawab karena udah ambil ciuman pertama gue!" Ucap Yujin.

"Kenapa? Hamil? Bukti testpack nya mana?" tanya Minju.

"Ish," Minju terkekeh mendengar ucapan Yujin barusan.

"Jin," Panggil Minju.

"Hm?"

"Kalo gue bilang, loe bukan yang pertama, loe kecewa gak?" Tanya Minju, Yujin mengerutkan dahinya.

"Kenapa harus kecewa? Apa hak gue? Ahaha," Yujin ketawa hambar. Ya gimana, dia cinta ama Minju pada pandangan pertama, jadi dia sulit buat mengekspresikan perasaannya.

"Jin, gue takut," Cicit Minju. Yujin mengambil duduk di samping Minju kemudian memeluknya. Modus emang si Ujin ini.

"Kenapa harus takut? Ada gue," Ucap Yujin sambil ngelus kepala belakang Minju.

"Lo baku hantam aja kalah Jin. Mungkin lo tinggal nama kalo pak satpam ga dateng," Ucap Minju disela tangisan kecilnya. Lagi nangis aja sempet ngehujat, makin bangga saya.

"Itu karena gue kaget ju. Baku hantam tuh ilmu murni yang dimiliki semua cowok di dunia ini. Dan loe tau gak? Kalo pas baku hantam dia nangis, dia bakal tambah kuat," Ucap Yujin membuat Minju tertawa sambil memukul lengannya.

"Kenapa ketawa? Beneran," Ucap Yujin.

"Malu ama otot kalo baku hantam pake nangis," Ucap Minju masih tertawa.

"Ya gitu deh. Tapi itu berlaku buat anak kelas satu ampe empat esde doang," Ucap Yujin.

"Ada satu lagi yang harus gue bilang," Minju menatap mata Yujin.

"Gue sama Hyunjin pernah..."

"APA?!?!?"

"GUA BELUM NGOMONG BANGSAT!"

"Ohiya, ehe," Yujin menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Tau ah males," Ucap Minju. Minju ngambek manteman. Yujin tidak menyangka bahwa ada sisi lain di dalam diri Minju. Dia bisa begitu manja. Apa ini hanya ia tunjukkan padanya? Jika iya, ia ingin Minju selamanya seperti ini padanya.

"Oke maaf . Loe sama Hyunjin pernah apa? Naena?" Ucapan Yujin tepat sasaran. Minju menunduk dan pada akhirnya ia mengangguk.

"Kok bisa?" Tanya Yujin. Walaupun itu masa lalu,tetap saja ada rasa kecewa yang Yujin rasakan.

"Gue gak tau. Gue bahkan gak sadar Jin. Gue ngerasa dia cuma bohong, tapi dia punya videonya," Ucap Minju kemudian kembali menangis. Yaelah baru juga diem, batin Yujin.

"Lo udah liat videonya dan mastiin kalo itu loe?" Tanya Yujin.

"Belum," Jawab Minju.

"AH ELAH BEGOK BANGET SIH JU!!!"

"Hah gimana?" Tanya Minju gak mudeng.

TBC.

Btw, keknya gajadi di nc-in, bentar lagi puasa.

Tapi gatau kalo malem, ehe.