Percayalah

2.1K 281 34
                                    

Minju sama Tzuyu gak balik ke rumah kok. Tzuyu yakin Tae gak akan nyakitin Seulgi.

Minju dan Tzuyu juga sudah sepakat untuk tidak akan kembali lagi ke rumah itu.

Gini kan enak, bisa bawa pacar seenak jidat🌚🌚🌚

Tzuyu merasa senang karena Minju-nya sudah kembali. Minju nya yang ceria. Ini yang ia harapkan.

"Minju, kamu masih sering mabuk?" Tanya Tzuyu.

"Gak kok," Jawab Minju, ia masih setia berada dipelukan kakaknya.

"Kok kakak gak percaya?"

Mendengar itu, Minju langsung melepas pelukannya sambil memasang wajah cemberut.

"Yaudah," Katanya kemudian bersedekap dada.

"Gemes banget sih," Ucap Tzuyu sambil mencubit pipi adiknya itu.

"Btw, kok bisa?"

"Ahn Yoodings," Jawab Minju sambil tersenyum. Ya, membayangkannya saja sudah membuat Minju seperti orang gila.

"Pacar?" Tzuyu menaik - turunkan alisnya, berniat menggoda Minju.

"He'um" Minju mengangguk.

"Satu sekolah sama aku. Dia selalu cek tas aku, mastiin aku bawa buku pelajaran atau enggak," Ucap Minju.

"Ganteng gak?"

"Gantenk maksimal!"

"Kakak juga punya pacar,"

"Siapa?"

"Namanya Sana, orang jepang"

"Kenapa sana? Kenapa gak sini aja?"

"Ya! Kim Minju!"

"Ehe"

"Belum kenal aja udah dinistain. Dasar,"

Minju hanya menyengir sambil mengacungkan dua jarinya membentuk huruf 'V'

"Pa, tante, kita udah dapetin Minju kita yang dulu," Batin Tzuyu sambil tersenyum.



***





Esok hari, suasana dirumah sakit menjadi sangat - sangat canggung.

Dikarenakan Wonyoung sudah siuman dan pemandangan yang ia lihat adalah Hyewon yang tengah disuapi oleh Eunbi.

Hyewon menjadi bingung sendiri.

Dan Eunbi cukup sadar diri.

Eunbi menghentikan kegiatannya menyuapi Hyewon sambil tersenyum simpul.

"Udah hampir jam 7. Gue pamit ke sekolah," Ucap Eunbi.

Eunbi datang ke rumah sakit pukul 6 pagi hanya sekedar untuk menyuapi Hyewon makan. Istriable sangat:')

Hyewon menganggukkan kepalanya .

"Hati - hati," Ucap Hyewon. Eunbi mengangguk pelan. Tanpa mengucapkan apapun lagi, ia pergi dari rumah sakit.

Sepeninggal Eunbi, kini Hyewon beralih menatap Wonyoung yang menatap lurus ke langit - langit rumah sakit.

"Wonyoung," Panggil Hyewon.

"Wony,"

"Wonyoungie,"

"Aku juga mencintaimu,"

Wonyoung langsung menoleh pada Hyewon. Menatap dalam matanya kemudian tersenyum miring.

"Aku memang hampir mati. Tapi aku gak lupa ucapan kamu di UKS 11 menit setelah bel istirahat kedua bunyi," Ucap Wonyoung.

"Sedetail itu?" Batin Hyewon.

"Kamu bilang ke temen - temen kamu, kamu cinta Eunbi," Lirih Wonyoung.

"Kenapa aku gak dibiarin mati aja sih," Lanjutnya dengan suara bergetar.

Salahin reader nyong , bukan aing -Kvj

"Tapi kali ini beda," Ucap Hyewon.

"Jangan andalkan keadaan untuk membuat percaya suatu perasaan." Wonyoung kembali menatap langit - langit, untuk mencegah air matanya menerobos keluar.

"Seandainya kejadian itu gak terjadi. Mungkin perlakuan kamu masih sama kan?"

Hyewon terdiam.

"Kamu gak bisa jawab. Aku relawan yang jawabin. Memang iya," Ucap Wonyoung.

Hyewon dengan susah payah untuk duduk. Dan pada akhirnya ia berhasil. Ia menarik kursi yang berada di dekatnya kemudian meletakkannya disamping bangsal Wonyoung.

"Mungkin iya. Tapi please, tolong percaya,"

"Aku juga cinta kamu,"

Hyewon mati - matian menahan rasa berdenyut dikepalanya. Sebenarnya keadaannya masih belum baik dan dianjurkan untuk tetap berbaring, tapi bukan Hyewon namanya kalo gak nekad.

"Aku mohon, percayalah," Hyewon meraih tangan kanan Wonyoung, kemudian mencium punggung tangannya.

"A-aku percaya. Tapi tolong, jaga kepercayaan aku," Lirih Wonyoung.

Hyewon mengangguk seraya mendekatkan wajahnya pada wajah Wonyoung. Wonyoung refleks langsung menutup kedua matanya.

Bruk

Kepala Hyewon ambruk dibahu Wonyoung. Wonyoung mengelus kepala itu sembari menekan bel yang terletak tak jauh dari bangsalnya.

Tak lama dokter datang dan menangani Hyewon.






"Tuhan, jika memang dia jodohku, dekatkanlah denganku. Namun jika bukan, dekatkanlah denganmu,"

-Jang Wonyoung 2k19


Tbc

Terlihat seperti JinJoo?🙊

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang