Udah cukup pendinginannya, sekarang masuk konflik lagi, wk.
"Choi Yena, kamu dipecat,"
Yena terhenyak ketika sang Direktur utama tempat ia berkerja memecat dirinya tanpa alasan yang jelas. Marah? Sudah jelas. Tapi ia tahan, ia tak boleh gegabah saat ini.
"Maaf sebelumnya pak, tapi apa kesalahan saya?" Tanya Yena.
"Kamu tidak salah apapun. Saya yang salah menerima kamu," Ucap Dirut itu kemudian berbalik ke arah jendela, menatap kota yang sudah banyak berubah.
"Kamu boleh keluar Choi Yena," Ucap Dirut itu. Tangan Yena sudah mengepal sedari tadi. Ingin rasanya ia menghajar dirut ini, tapi ia urungkan.
Ia menghela nafas kemudian melangkah keluar.
Namun, tiba - tiba saja pintu terbuka. Menampilkan seorang pria paruh baya dengan dua orang bodyguard disisi kanan dan kirinya.
"Papa," Gumam Yena.
"Papa yang maksa dia pecat aku?" Tanya Yena. Tuan Choi tersenyum miring kemudian melangkah melewati Yena, tanpa menggubris ucapan putranya barusan.
"Kaeun, saya senang bekerja sama dengan kamu," Ucap tuan Choi sembari memberikan amplop tebal yang entah apa isinya.
Ya, direktur utama tempat Yena bekerja adalah Kaeun, teman sekelas Sian dan Eunbi sekaligus mantan pacar Eunbi.
"Dengar Yena. Dimanapun kamu bekerja, kamu akan selalu berakhir seperti ini," Ucap tuan Choi sambil tersenyum miring.
"Apa susahnya untuk ngurus perusahaan papa? Kamu bisa langsung jadi CEO disana," Ucap tuan Choi.
"Gak," Jawab Yena. Ia masih kekeuh dengan keputusannya.
Tuan Choi menatap salah satu bodyguardnya kemudian menatap Yena. Bodyguard itu mengangguk kemudian menghampiri Yena.
"M-mau apa lo?!" Tanya Yena.
Brak
Bodyguard itu memukul leher Yena hingga membuatnya pingsan.
"Bawa dia," Ucap Tuan Choi sembari membenarkan dasinya.
Dua bodyguard itu membawa Yena keluar sementara Kaeun sibuk menatap lembaran uang yang ia terima serta selembar foto seseorang.
"Jadi dia orangnya... Hm, cantik juga," Ucap Kaeun sambil tersenyum tipis.
Plakk
"Kapan kamu bisa berubah jadi anak penurut?!"
"Gak akan pernah!"
Plakk
"Dasar anak gak sadar untung!"
Brak
Pintu kamar Yena ditutup kuat oleh tuan Choi. Yena mengeraskan rahangnya. Tanpa sadar air mata yang sedari tadi ditahannya mulai menetes keluar.
Tak lama pintu terbuka, menampilkan seorang wanita dengan pakaian sangat sederhana.
"Yena," Lirih wanita itu.
"Bi.." Lirih Yena.
Wanita itu menghampiri Yena kemudian merengkuh tubuhnya . Saat itu juga tangis Yena pecah.
"Bi, aku gak mau ngurus perusahaan papa, kenapa dia maksa? Hiks," Adu Yena kepada bibinya, Mina.
"Maaf, Bibi gak bisa bantu kamu nak. Lebih baik kamu siap - siap, mereka udah dibawah," Ucap Mina sambil mengusap air mata Yena.
"Tapi—"
"Cukup. Bibi gak mau ngeliat kamu ditampar kayak tadi. Kali ini tolong nurut ya," Ucap Mina. Yena menggigit bibir bawahnya.
"Please," Ucap Mina sambil menatap mata Yena. Pada akhirnya Yena menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, bibi keluar dulu," Ucap Mina.
Yena dengan berat hati bersiap - siap untuk menemui keluarga rekan kerja papanya.
Yena menuruni anak tangga dengan perasaan tak bersemangat. Sementara Tuan Choi sudah siap dengan topengnya.
"Ah, anak papa ganteng banget sih," Ucapnya sambil merangkul bahu Yena. Tentunya Yena sudah duduk disampingnya.
"Jadi dia putra anda? Dia sangat tampan," Ucap seorang wanita pada Tuan Choi. Tuan Choi tersenyum menanggapi itu.
"Kenalkan diri kamu sayang," Ucap Wanita itu pada putrinya.
"K-kenalkan, aku Juri," Ucap Juri sambil mengulurkan tangannya.
"Oh, kenalin gue peserta," Ucap Yena sambil tersenyum tak ikhlas.
"Jaga sikap kamu," Bisik tuan Choi penuh penekanan .
"Hahaha Putra anda sangat lucu," Ucap wanita itu, Irene.
"Hahaha dia memang seperti itu," Ucap Tuan Choi.
"Oh iya, Juri satu kampus dengan kamu. Apa sebelumnya kalian gak saling kenal?" Tanya Irene.
Yena cuma ngangkat bahunya acuh kemudian memainkan ponselnya.
"Yena!" Bentak tuan Choi.
"APA?!" balas Yena.
PLAKK
"MAU BERAPA KALI LAGI NAMPAR GUE HAH?!" teriak Yena. Ia benar - benar marah saat ini.
"MENDING BUNUH GUE! BIARIN GUE BAHAGIA SAMA MAMA GUE! BIAR LO PUAS!" dada Yena naik turun. Nafasnya terengah - engah. Beginilah jika orang yang tak pernah marah merasa murka.
Tangan Tuan Choi hendak menampar Yena kembali, tapi kini tangan itu ditahan oleh Yena.
"Kurang ajar kamu sekarang?! Papa bakal cabut semua fasilitas kamu!" Ucap Tuan Choi.
"Silahkan, tapi jangan ganggu hidup gue. Bisa?" Yena meletakkan kunci mobil, dompet beserta ponselnya diatas meja.
"Apa susahnya nerima perjodohan ini? Setelahnya kamu bakal jadi CEO. Apa itu semua gak cukup menggiurkan?"
"Lo jodohin gue cuma buat keuntungan bisnis kan? Gue tau"
"Dan asal kalian semua tau. Gue cuma bakal nikah sama Jo Yuri. Bukan yang lain! Camkan itu!" Yena keluar dari rumah itu. Tak tau kemana.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑
FanfictionDia hadir untuk merubah segalanya. Iya, segalanya. Highest rank : #1 Chaekkura (190619) #1 Jinjoo (080819) #2 Yujin (190619) #17 izone (190619) #4 Minjoo (190619) Start : 18 Maret 2019 End : 19 Juni 2019