suara

2.9K 271 55
                                    

Seusai berenang ria, mereka semua kini berkumpul di ruang tengah.

Mereka menggunakan pakaian santai sambil nyemil makanan yang ada di kulkas Minju.

Yujin dan Minju asik pangku - pangkuan ria, sementara yang lain duduk bersampingan sambil fokus pada drama yang kini tengah mereka tonton.

"Hyewon oppa, aku masih nagih yang itu ya," Ucap Wonyoung. Hyewon hanya mengangguk kaku. Bingung mau diterima gak mungkin, ditolak sayang, wk.

"Kamu kenapa manggil aku Hyewon-oppa sih? Kita kan seumuran yang," Ucap Hyewon.

"Gapapa, aku kan selalu benar," Jawab Wonyoung. Hyewon diam tak membantah lagi.

"Yen, gimana ini. Wonyoung ngajakin gue nganu," Bisik Hyewon pasa Yena yang duduk di sampingnya.

"Terima aje udeh. Tapi jangan masuk ke dalem," Jawab Yena dengan mulut yang sibuk mengunyah makanan.

"Ah bangsat emang. Ga ada yang bisa bantu," Batin Hyewon.

"Bosen ah, ke kamar yuk yang," Ucap Minju tiba - tiba. Mas Yusin ga jual mahal dong, hayu hayu aja dia mah.

"Kita juga yuk yul," Ajak Yena. Yuri mengangguk.

"Kita juga, hayuk hayuk!" Wonyoung narik - narik tangan Hyewon. Hyewonnya udah lemes duluan. Dia kalo udah dipancing dan gak dikelarin, bisa pusing. *apasi

Kini hanya tersisa Sian, Eunbi, Sakura dan Chae.

"Siap - siap headset gaes," Ucap Sian.

"Gatau aja mereka bentar lagi kak Tzuyu pulang. Awto kena sidang mereka semua," Batin Sakura sambil senyam - senyum gak jelas.












Pertama kita ke YenYul.

Yena dan Yuri kini tengah berada di salah satu kamar yang sudah Minju sediakan untuk mereka.

Dengan posisi bersandar pada kepala tempat tidur, keduanya menatap pada layar tv. Tangan Yena melingkar di pundak Yuri. Sesekali ia mengecup pipi Yuri gemas.

Untuk sepersekian detik mereka saling menatap. Menyalurkan perasaan cinta satu sama lain.

Entah siapa yang memulai, kini bibir keduanya saling menempel.

Keduanya memejamkan matanya, saling melumat satu sama lain. Memiringkan kepala untuk mendapat ciuman yang lebih dalam lagi.

Dengan bergantian Yena menghisap bibir bawah dan atas Yuri.

"Mmhh," Desah Yuri disela - sela ciuman mereka.

Tangan Yena tak tinggal diam, tangannya menyibak kaos yang dipakai Yuri hingga menampilkan payudara Yuri yang dibaluti oleh bra.

"Aahhh, Yena," Desahnya ketika ciuman Yena turun ke rahang hingga leher.

Yena menghisap kuat leher Yuri , meninggalkan jejak kepemilikan disana. Tak hanya satu tentunya.

Tanpa keduanya sadari , kini mereka sama - sama full naked, entah apa yang mereka lakukan selanjutnya , jangan tanya saya.













Sementara di kamar Minjoo, keadaannya tak jauh berbeda.

Mereka kini tengah bergumul di atas ranjang dengan Yujin menindih tubuh Minju.

Kedua tangan Minju ditaruh di atas kepalanya sementara Yujin sibuk mencium serta menjilat telinga Minju.

"Y-yujin ah," Minju merintih tatkala Yujin menggigit daun telinganya yang merupakan salah satu titik sensitifnya.

Mendengar desahan Minju, Yujin semakin melancarkan aksinya.

Ia menciumi leher Minju dengan sesekali menggigitnya.

Tangan Yujin menyentuh gundukan milik Minju kemudian meremasnya dari balik baju yang Minju kenakan.

"S-sakit Yujin," Rintih Minju ketika Yujin meremasnya dengan kasar.

Yujin bisa kasar kalo lagi napsu, catet.

Yujin tak menghiraukan rintihan Minju, ia sedikit menyingkap kaos yang dipakai Minju kemudian mengusap perut rata Minju membuat si empunya mendesah.

Ia tetap melakukan aksinya secara kasar membuat Minju merasa tak nyaman akan permainan Yujin.

Tangan kanan Yujin yang tadinya mengusap perut Minju turun ke titik paling sensitif milik Minju. Menelusup dibalik hotpants yang Minju kenakan.

Sedikit lagi tangan Yujin menyentuh'nya' , Minju tiba - tiba saja mendorong Yujin. Sebenarnya dorongan itu tak ada apa - apanya bagi Yujin, tapi ia sadar bahwa Minju tidak nyaman dengan caranya.

"Kenapa?" Tanya Yujin. Dahinya berkerut tatkala melihat mata Minju berkaca - kaca.

"Kamu kasar Yujin, aku gak suka. Secara gak langsung kamu ngingetin aku ke dia," Ucap Minju seraya membenarkan kembali pakaiannya.

Yujin terdiam, ia paham betul siapa dia yang Minju maksud.

"Maafin aku," Ucap Yujin.

"Gapapa, tapi aku gabisa lanjutin," Minju bangkit kemudian masuk ke kamar mandi. Yujin terduduk di kasur sambil mengusap kasar wajahnya.

Sementara itu, di kamar terakhir. Pasangan paling absurd kini tengah berciuman satu sama lain.

Wonyoung yang benar - benar baru pertama kali merasakan ciuman dengan pergerakan begitu menikmati hal yang kini tengah mereka lakukan.

Hyewon juga sudah tak mampu menahan hasratnya, pada akhirnya ia mengiyakan kemauan polos tapi mesum kekasihnya itu.

Tangan Hyewon perlahan membuka kancing piyama Wonyoung.

Baru saja ia membuka satu kancing, tiba - tiba...

PLAKKKK

"Kok kamu nampar aku sih?!" Kesal Hyewon ketika Wonyoung menamparnya.

"Kamu ngapain buka baju aku? Gak sopan banget sih!" Ucap Wonyoung sambil menatap Hyewon dengan berapi - api.

"T-tapi kan-"

"Tapi tapi apa? Cowok tuh ya emang mesum semua! Astaga! aku gak habis pikir," Hyewon hanya bisa ngedumel dalam hati, ia sudah tahu endingnya pasti akan seperti ini.

"Y-yaudah. Maafin-"

"Diem! Jangan ngomong!"

"Tap-"

"Atau putus!"












Setelahnya Hyewon dan Wony jadi diem - dieman. Hyewon yang sudah tak tahan memilih ke luar dari kamar. Sekalian keluar dari mansion.

Diruang tengah ia bertemu dengan Chae dan Sian.

"Mau kemana lo?" Tanya Sian.

































"NYEWA L****!"






















"Astaghfirullah mas Hyewon,"








Jadi yang mulus - mulus aja cuma YenYul.













Tbc

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang