Tetap anak kecil

1.8K 263 72
                                    

"Maaf,"

Lirih Hyewon sambil menundukkan kepalanya.

Wonyoung tersenyum.

"Gapapa," Jawabnya.

"Tapi..."




"Kita putus,"








"Enggak sayang, aku gak mau," Ucap Hyewon. Ia menggenggam kedua tangan Wonyoung sambil menatap kedua mata indahnya. Ia seolah berkelana di dalam mata itu, berusaha mencari celah apakah ia memiliki kesempatan.

"Kenapa?" Tanya Wony.

"A-aku gak ngerti sama perasaan aku sendiri. Aku akui, aku suka Eunbi. Tapi aku juga sayang kamu. Aku gak suka kamu deket ama orang lain," Hyewon menarik nafas kemudian melanjutkan ucapannya.

"Mungkin aku egois. Tapi.. Emang ini yang sekarang aku rasain. Aku cinta kamu juga dia," Ucap Hyewon.

Hyewon melepaskan genggaman Hyewon secara lembut kemudian mengangkat jari telunjuknya.

"Satu,"

"Satu?" Beo Hyewon.

"Satu kesempatan. Yakinkan aku kalo kamu udah gak ada rasa ama dia," Ucap Wony. Hyewon dengan cepat menganggukkan kepalanya.

"Aku gak akan sia - siain itu. Percaya sama aku," Ucap Hyewon. Wony hanya mengangguk.

"Kita gak jadi putus kan?"


"Hmmm jadi apa gajadi yaaaa..."

"Gajadi dong,"

"Hmm tidak semudah itu kang husein,"

"Ntar aku beliin es krim satu dus,"

"Nooo noo"

"Ntar aku beliin mobil yang bisa ganti warna,"

"Tidak,"

"Ntar pulang kita main kuda - kudaan,"










"Oke,"






****


Mereka semua kini telah tiba di mansion Minju. karena lelah, mereka langsung tepar di sofa dengan posisi yang tidak beraturan.

"Astagaa capek gue," Keluh Chae sambil mijat leher dia sendiri.

"Capek banget ya? Aku bikinin coklat mau gak?" Tawar Sakura.

"Boleh deh yang. Sekalian yang lain ya," Ucap Chae.

"Ini yang punya mansion sapa dah," Batin Minju.

"Yujin," Panggil Minju.

"Hmmm?" Sahut Yujin dengan mata yang terpejam.

"Ntar malem temenin aku ya,"

"Kemana?"

"Ke rumah mama,"

Yujin langsung buka mata ketika Minju mengatakan ingin ke rumah mamanya.

"Kamu yakin? Buat apa sih?" Tanya Yujin.

"Aku kangen mama," Jawab Minju.

"Mumpung kak Tzuyu lagi gak disini. Please, temenin ya," Pinta Minju dengan wajah yang benar - benar memohon. Yujin menghela nafas kemudian mengangguk.

"Tapi kalo sampe mereka nyakitin kamu, aku gak bakal pernah izinin kamu ketemu mereka," Ucap Yujin.

"Yaampun udah kayak suami aja mas nya," Sindir Yena.

"Diem lo," Ucap Yujin. Yena langsung kicep.

"Makanya sayang, kamu harus bisa ngendaliin lisan kamu," Ucap Yuri sambil mencapit bibir Yena dengan jarinya.

"Bisa aja nanti , lisan kamu yang bakal bawa kamu ke dalam masalah," Lanjutnya kemudian mengusap lembut bibir bawah Yena.

"Gendong ke kamar yuk," Ucap Yuri. Yena mengangguk saja kemudian menggendong Yuri ke kamarnya. Maksudnya kamar Yuri, Wony dan Eunbi.

Setelah membaringkan Yuri, Yena mengelus sayang dahi kekasihnya itu.

"Kamu istirahat ya. Aku ke kamar aku," Ucap Yena. Yuri mengangguk kecil kemudian memejamkan matanya. Capek euy.






"Ayo main kuda - kudaan!"

"Tapi aku capek banget sayang,"

"Ihh ayooooo,"

"Iya ini iya,"

Hyewon hanya bisa pasrah ketika Wonyoung memaksanya main kuda - kudaan begitu mereka sampai ke mansion.

Ia pun mengambil posisi merangkak. Wony dengan gak ngotaknya loncat ke punggung Hyewon, untuk Hyewonnya kuat.

"Kuda ayo jalan!" Ucap Wony sambil narik - narik rambut Hyewon.

"Kuat hamba ya tuhan," Batin Hyewon.

Hyewon merangkak keliling ruang tamu mansion dengan Wony duduk di atasnya.

Cape cape ena.

Yang lain cuma bisa tersenyum geli melihat pasangan paling absurd itu. Padahal tadi sudah hampir putus, tapi sekarang mereka bisa bertingkah seperti ini. Siapapun pasti akan iri bukan? Memiliki kekasih yang kekanak - kanakan itu menyenangkan.

"Pura - pura pingsan asik kali ya," Batin Hyewon. Karena dia udah gak kuat nahan sakitnya dijambak. Kalo jadi kuda dia mah kuat. Apalagi kalo posisi dia diatas.

Hyewon pun perlahan mulai limbung. Ia berpura - pura kehilangan keseimbangan kemudian jatuh dengan perlahan, dia gak mau Wony terpelanting.

"Eh Hyewon!" Pekik yang lain. Wony langsung menatap mereka semua kemudian meletakkan telunjuknya di depan bibir.

"Stt! Biar gue yang urus!" Begitu kata yang dibuat Wony dengan mulut yang tak mengeluarkan suara. Yang lain cuma bisa nurut. Males ikut campur juga.

Tangan Wonyoung bergerak ke bawah, menyentuh sesuatu yang ada disana.



Tinut




Hyewon buka mata.





"KAN BOONGAN PINGSANNYA!" Teriak Wonyoung.



Kalian tau sendirilah dedek onyong megang apa:)














Tbc

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang