Setelah

1.6K 259 73
                                    

"Aku yang bakal pergi, Ma,"

Setelah Minju mengucapkan itu, Seulgi setuju untuk tinggal di mansion. Minju tersenyum tulus, setidaklebihnya ia bisa menjadi anak yang lebih berguna.

"Masuk ke mobil aja Ma. Kopernya biar aku yang bawa," Ucap Minju. Seulgi tak menjawab, dia hanya melirik Minju sekilas kemudian masuk ke dalam mobil Yujin.

Minju menghela nafas kemudian membawa koper itu.

Mas Yujin didalam mobil benar - benar merasa canggung. Jadinya ia memilih keluar buat bantuin Minju mengangkat koper besar itu.

"Biar aku yang bawa, kamu masuk aja," Suruh Yujin. Minju mengiyakan.

Setelahnya mereka pulang ke mansion Minju.

Dengan koper yang digeret Yujin, Seulgi melangkah dengan santainya ke dalam mansion.

Ia menghentikan langkahnya ketika melihat ada banyak sekali anak anak remaja disini.

"Anak siapa kalian?" Tanya Seulgi.

"Tante Seulgi," Gumam Sakura.

"Mama?" Tzuyu berdiri menghampiri mamanya. Dia emang udah pulang beberapa menit setelah Yujin dan Minju pergi.

"Sayang.. Mama kangen," Seulgi menarik Tzuyu kedalam pelukannya. Tanpa ia sadari, air matanya mengalir.

Minju tersenyum melihat kejadian didepan matanya itu. Antara bahagia dan menyesakkan. Seulgi sangat berbeda memperlakukan mereka berdua.

Ia sebenarnya cukup sadar diri, tapi tetap saja, ia sudah menganggap Seulgi ibunya.

"Minju, kamu beneran-"

"Iya sayang," Jawab Minju. Minju melangkah ke kamarnya kemudian mengepak pakaiannya.

Minju mengusap pipinya yang basah kemudian menarik nafas dalam. Dia tak boleh menangis! Begitu pikirnya.

Setelahnya, ia keluar dari kabarnya dengan membawa koper tak terlalu besar. Minju hanya membawa yang penting saja.

"Minju," Panggil Seulgi dan Tzuyu.

"Kamu mau kemana?" Tanya Tzuyu.

"A-aku.."

Minju tiba - tiba saja mematung.

Bagaimana tidak, Seulgi memeluk dirinya.

"M-Mama..."

"Iya sayang, mama" Ucap Seulgi sambil mengelus kepala Minju. Minju memejamkan matanya, tapi air matanya menerobos keluar.

"Hiks.. hiks.. Mama..." Isaknya kemudian membalas pelukan Seulgi.

Semuanya seolah ikut merasakan apa yang Minju rasakan saat ini. Mereka tersenyum melihat itu.

Tzuyu ikut memeluk keduanya.

Sejak saat itu mereka hidup bahagia tanpa lika - liku lagi.


















































































































































5 tahun kemudian....


Didalam sebuah gedung besar tengah berlangsung sebuah acara pernikahan.

Seorang mempelai pria berdiri membelakangi para tamu undangan. Sementara si mempelai wanita melangkah dengan anggun menuju si mempelai pria.

Dengan orang tua yang berdiri diantara dirinya serta menggenggam sebelah tangannya, ia melangkah dengan anggun dibaluti gaun putih.

Hingga ia sudah berdiri di belakang si mempelai pria.

"Sayang," Panggilnya pelan.

Pemuda itu tersenyum tipis kemudian berbalik. Mata keduanya bertemu meski terhalang kain transparan yang merupakan salah satu bagian dari gaun.

Pemuda itu membuka kain itu, barulah terpampang dengan jelas wajah calon istrinya yang sangat cantik.

"Lee Sian, mulai hari ini, kamu menerima Kwon Eunbi sebagai istri kamu dan mengikat janji suci,"

"Saya menerima Kwon Eunbi sebagai istri saya dan saya berjanji untuk tetap ada disisinya hingga ajal menjemput saya,"

Sorakan dari para tamu undangan mulai terdengar.

"Sekarang kalian bisa berciuman,"

Sian tersenyum malu mendengar hal itu.

"YAAMPUNG BANG SIAN MALU - MALU PADAHAL DI MANSION DAH SE-EMPHH" Congor Yena langsung aja ditutup ama Yujin. Emang gatau tempat si bebek ini.

Sian dan Eunbi sama - sama malu. Entahlah, rasanya saat ini benar - benar canggung.

"Yaampun tinggal ketjup aja apa susahnya sih!" Lagi - lagi congor Yena beraksi.

Pada akhirnya Sian mendekatkan wajahnya pada Eunbi. Bibir mereka menempel sebentar kemudian dilepas oleh Sian.

"Untuk para tamu, dipersilahkan untuk menikmati makanan yang kami sajikan,"

"Asik nih makan banyak," Ucap Yena. Dia ngambil banyak banget makanan. Tapi tetep kalah banyak ama Hyewon.

"Ciwi kita mana?" Tanya Yena.

"Noh lagi ngerebutin bunga," Ucap Hyewon.

Eunbi dan Sian sama - sama udah ngadep belakang dengan tangan memegang sebuket bunga yang akan diperebutkan oleh orang - orang dibelakang mereka.

"Satu... Dua... Tiga..."

Buket itu melayang, dan...

Happ

Seorang gadis menangkap buket itu.

"YUJINNN! KAMINGSUN KITA NIKAH SAYANG!!"









Tbc

Maap w plin plan.

𝕭𝖆𝖉𝖌𝖎𝖗𝖑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang