Suara bisikan terdengar sangat jelas saat seorang gadis berjalan memasuki panggung. Banyak yang menatap sinis pada gadis yang dianggap banyak orang aneh.
Iliya berjalan takut-takut diatas panggung. Ia jelas mendengar banyak ejekan dari kursi penonton. Ia sadar ia hanyalah gadis yang dianggap aneh tapi ikut audisi trainee. Yang jelas-jelas ia dianggap tak mampu.
'Jangan dengerin mereka, mereka itu tolol yang cuma liat fisik doang. Anggap lo lagi latihan kaya biasanya'
Kata-kata Kiran masih menggema ditelinganya, satu-satunya orang yang memberinya semangat.
Terlihat 4 juri duduk di tempatnya sambil memeriksa berkas-berkas pendaftaran milik Iliya. Mengaingat pendaftaran, Iliya bingung bagaimana Kiran mendapatkannya.
"Perkenalkam dirimu" suara lembut itu datang dari satu-satunya perempuan di meja juri itu. Iliya mengangguk mengiyakan.
"Nama saya Iliya Lail Je..." ucapannya menggantung, memikirkan apakah ia harus melanjutkan nama keluarganya atau tidak.
"Dari kelas X IPA 3, usia 15 tahun" lanjut Iliya.
"Ingin menampilkan apa?" Tanya juri perempuan itu lagi.
"Lie"
:-) :-) :-)
Iliya berdiri di tengah panggung, sedikit menghela nafas saat intro musik mulai terdengar. Iliya mulai menggerakan badannya sesuai irama dan mengikuti koreo lagu yang dinyanyikannya.
Naege malhae
Neoui dalkomhan misoro naege
Naege malhae
Soksagideut nae gwitgae malhae
Don't be like a prey
(Be) Smooth like a like a snake
Beoseonago sipeunde
(Ah woo woo)
Naegeseo tteona tteona tteonajwo
Naegeseo tteona tteonajwo
(Ah woo woo)
Mworado nareul nareul guhaejwo
Nareul guhaejwoGyesokdwae domangchyeobwado
Geojit soge ppajyeoisseoCaught in a lie
Sungyeolhaetdeon nal chajajwo
I geojit soge heeonal su eobseo
Nae useumeul dollyeonwajwoCaught in a lie
I jiogeseo nal kkeonaejwo
I gotongeseo heeonal su eobseo
Beolbanneun nareul guhaejwoNareul wonhae
Gireul irhgo hemaeineun
Nareul wonhae
Maeil geuraedeut naI feel so far away
You always come my way
Tto dasi banbokdwae nan(Ah woo woo)
Naegeseo tteona tteona tteonajwo
Naegeseo tteona tteonajwo
(Ah woo woo)
Mworado nareul nareul guhaejwo
Nareul guhaejwoGyesokdwae domangchyeobwado
Geojit soge ppajyeoisseoCaught in a lie
Sungyeolhaetdeon nal chajajwo
I geojit soge heeonal su eobseo
Nae useumeul dollyeonwajwoCaught in a lie
I jiogeseo nal kkeonaejwo
I gotongeseo heeonal su eobseo
Beolbanneun nareul guhaejwoAjik naneun yeojeonhi ttokgateun nainde
Yejeongwa ttokgateun naneun yeogi inneunde
Neomuna keojyeobeorin
Geojisi nal samkiryeo haeCaught in a lie
Sungyeolhaetdeon nal chajajwo
I geojit soge heeonal su eobseo
Nae useumeul dollyeonwajwoCaught in a lie
I jiogeseo nal kkeonaejwo
I gotongeseo heeonal su eobseo
Beolbanneun nareul guhaejwoMusik baru saja berhenti, Iliya masih pada posisinya.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
Prok... prok... prok...
Terdengar gemuruh tepuk tangan para penonton yang hadir, bahkan keempat jurinya berdiri sangking terpesona penampilan Iliya.
Iliya memegakkan tubuhnya, mengatur nafasnya ia melihat sekelilingnya. Tatapannya tak terbaca, melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan.
:-) :-) :-)
Sebuah pelukan hangat menghampiri Iliya saat ia baru saja turun dari panggung.
"Lo berhasil, Cha" kata seseorang yang memeluknya erat. Iliya hanya diam matanya masih mengisyaratkan tanda tanya.
"Gue pengen pulang" jawab Iliya lirih.
"Ok gue anter, ayo" Kiran menarik tangan Iliya menuju parkira.
Namun beberapa orang menghadang Iliya dan Kiran.
"Eits... kalian mau kemana?" Kata gadis yang paling tengah dengan nada yang di buat-buat.
"Apaan sih lo, sis? Minggir gak lo! GUE MAU PULANG! Masih kurang jelas?" Sahut Kiran dengan sedikit nada menyindir setelah maju beberapa langkah.
Siska maju berdiri di hadapan Kiran "gue gak ada urusan sama lo, gue punya urusan sama dia!" Siska menunjuk Iliya yang berdiri di belakang Kiran.
"Urusan dia urisan gue juga!"
"Heh! Anak kecil gak usah ikut campur urusan gue!" Secara tak langsung Siska menyindir tinggi badan Kiran yang sedikit di bawah Siska.
Siska maju berdiri di hadapan Iliya. Iliya mendongak dengan sorot mata tak terbaca.
"Awas aja kalo lo sampe lolos audisi ini!" Siska menatap tajam Iliya.
Iliya mendengus meremehkan "itu urusan gue, lo gak perlu repot-repot ngurusin" jawabnya datar.
Kejadian ini tak lepas dari Kiran dan dua cunguk Siska. Dibalik sikap Iliya yang begitu pendiam, ia bisa berubah menjadi sosok devil yang... Menyeramkan.
Bruak...
Mata Kiran melebar, baru saja Siska mendorong tubuh Iliya yang sialnya terdapat kursi di belakangnya. Darah segar tampak memgalir di pelipis Iliya.
Saat Kiran akan berlari menolong Iliya, tangannya di tarik dua cunguk Siska.
Siska berjongkok di hadapan Iliya yang terduduk di lantai.
"Lo gak usah main-main sama gue!" Kata-kata siska penuh akan ancaman.
Kembali Iliya tersenyum miring di hadapan Siska "gue gak yakin lo bisa berhasil dengan sikap lo yang kek gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
trainee
Teen FictionHal gila yang telah di lakukan Kiran telah membuat kehidupan Iliya semakin kacau. Mungkin satu hal yang membuatnya bahagia, keluar dari rumah mengerikan yang selama lima belas tahun di huninya. Bertemu sosok keluarga baru ketika ia menjadi Trainee...