17.

2.5K 187 3
                                    

Shakira pov.

Aku tertegun melihatnya tersenyum, bahkan giginya pun terlihat. Matanya berbinar bahagia saat mamih-ibunya Kei- tampak senang dengan kehadirannya. Bahkan ekspresi wajahnya tak berubah saat ibu dan anak itu bertengkar. Ia seperti baru saja melihat adegan indah yang tak pernah ia rasakan.

"Tante suka Taetae, ya?" Aku menoleh saat gadis bersurai sehitam malam itu mulai bersuara dengan antusias.

"Iya, mamih suka banget sama Taehyung. Eh? Tunggu-tunggu? Kamu tadi panggil apa?"

"Tante"

"Mulai sekarang gak boleh panggil tante, harus panggil mamih, Ok?"

"Ok tan, eh? Mamih" Ily kembali tersenyum bahagia. Melihatnya aku turut bahagia, dari saat gadis itu memginjakkan kakinya di sini, matanya hanya memancarkan teka-teki. Tak seperti sekarang yang terlihat begitu bahagia.

"Tante suka Taetae, ya?" Ily kembali mengulang pertanyaannya.

"Jangan ditanya lagi, tante itu ARMY sejati tau" jawab mamih dengan bagganya.

"Army sejati kok anaknya minta Ls sama album gak di beliin" sindir Kei.

"Heh! Yang nyari duit itu mamih, susah, sayang kalo buat beli gituan, masih ada barang yang lebih penting buat di beli" tampak sosok di seberang sana tengah kesal.

"Bener tuh, Kei!" Dukungku "ntar kalau kamu udah debut, punya banyak uang, beli tuh semua album bts, sekalian sama agensinya"

Kei diam, mengerucutkan bibirnya sebal. Anak itu aneh, tadi pagi ia terkesan menghindari Ily dan tampak sedikit tak menyukai kehadiran Ily di sini. Tapi sekarang, bahkan ia tadi yang memperkenalkan Ily pada mamihnya, aneh memang gadis itu.

"Ily mau ambil sesuatu buat mamih" gadis bersurau hitam legam itu beranjak dari duduknya dan berjalan memasuki kamar.

Tak lama kemudian Ily kembali membawa dua kotak hitam di tangannya. Ily kembali duduk di tempatnya.

"Mamih mau ini?" Tanyanya sambil menunjukkan dua kotak itu. Kotak dengan empat lingkaran putih di tengahnya membuatku tambah terkejut. Bukan karna album wings milik BTS di tangannya itu, tapi tujuh guratan tangan dari setiap membernya yang membuatku terkejut. Dan ia dengan begitu santainya memberikannya pada orang yang baru ia kenal beberapa menit yang lalu.

"Beneran itu buat mamih!" Terlihat jelah sekali mamih Kei begitu tertarik dengan dua benda di tangan Illy.

"Ini baru anak mamih, ngebeliin kesukaannya mamih lagi, ada tanda tangannya pula, ih... sayang deh sama Ily, i love you sayang" lanjutnya. Aku tersenyum dengan penuturan wanita yang sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri itu.

Ily tersenyum. Tapi satu pertanyaanku, dia itu sebenarnya siapa? sekaya apa dirinya?

"Ily, kok cuma mamih yang di kasih, anaknya gak di kasih juga..." celetukan asal itu membuatku tersenyum, Keina tampak merajuk iri pada mamihnya yang di beri hadiah berupa lighstick bertuliskan nama Kim Taehyung dan album wings bertanda tangan.

***

Malam ini cukup berangin, mungkin karena akan segera memasuki musim penghujan yang menyebabkan cuaca sedikit tak menentu.

Aku merapatkan jaketku sambil berjalan di keheningan. Ily di sebelahku pun tak bersuara sedikitpun. Myngkin sesekali suara cekikikan tiga manusia di depanku itu, Kei, Cleo dan Jo.

Bugh...

Ily mendadak terhuyung ke depan setelah seorang gadis meliwatinya. Dua gadis berambut panjang itu menoleh dengan tatapan sinis.

"Sorry, sengaja buat ngingetin kalo cewek belagu kayak lo tuh gak pantes disini" katanya menyindir. Ada urusan apa gadis yang ku ketahui adalah trainee baru itu dengan Ily yang begitu jelas tampak tak suka.

Ily diam, hanya diam. Aku kembali menatap dua gadis di depanku itu. Salah satu gadis yang ku ketahui, Jessie, trainee dorm sebelah yang kutahu juga tak suka denganku entah karena apa, ia tersenyum miring padaku. Mereka berdua berbalik melanjutkan langkanya menuju gedung agensi.

"Woy! Maksud lo apaan?!"

"Apa lo!"

Teriakan itu berasal dari Kei dan Cleo. Rupanya tak hanya memiliki masalah denganku tapi juga teman satu dormku. Hampir-hampir Kei dan Cleo ribut dengan dua gadis itu karna sengaja menabrak mereka saat berjalan. Untung saja ada Jo yang mampu meredam Kei dan Cleo, kalau tidak mungkin mereka tak akan sampai di gedung agansi sampai besok.

Aku dan Ily kembali melangkahkan kaki. Aku menoleh.

"Kenal sama cewek tadi?" Tanyaku, Ily hanya mengangguk tanpa melihatku.

"Punya masalah?"

Ily menggeleng "gak tau" jawabnya tenang. Aku kembali mengerahkan pandanganku ke depan.

"Mereka itu dari dorm sebelah, sebenernya ada lima orang yang tinggal disitu. Mereka terkenal anak orang kaya, yang suka semena-mena sama orang dan ternyata si trainee baru itu juga sama begitu" aku menoleh ke arah Ily yang juga menatapku sekilas.

"Dulu ada satu trainee yang masuk ke dormnya Jessie, dia dari kalangan biasa, dan akhirnya dia keluar karena sering dijadiin babu sama Jessie" lanjutku.

Shakira pov end

traineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang