18.

2.4K 173 3
                                    

Shakira pov

Pagi ini sama seperti pagi kemarin, kami para trainee berkumpul di meja makan untuk sarapan, kecuali Ily yang baru saja masuk ke kamar mandi setelah dari pagi berkutat di dapur. Hanya sekedar nasi goreng ala anak dorm yang menjadi menu pagi ini.

"Kak... kepalaku pusing..." rengekan itu membuatku menoleh. Kei yang wajahnya tampak sedikit pucat merengek padaku.

"Siapa suruh tadi malem nangis" ejekku dan Kei mengerucutkan bibirnya. Dia memang akan pusing di pagi hari kalau malamnya ia menangis.

"Cengeng banget jadi cewek" sambung Jo.

"Ya jangan salahin aku dong! Ini tuh gara-gara Ily!"

Bertepatan dengan itu, Ily baru saja menutup pintu kamar. Wajahnya heran ia yang tak tau apa-apa tiba-tiba saja namanya di sebut dengan begitu kerasnya.

Flashback on

jeo-jeo-deun bit-kki-reul tta-ra-ga
Kususuri laluan yang basah berliku

ham-kke-han chu-eo-geul tto-ra-bwa
Mengimbau kembali kenangan waktu bersamamu

  heu-ryeo-jin bin-mu-re tteo-o-reun geu-dae-ga
Dalam rintik hujan aku terkenangkanmu

nae nun-mul so-ge-seo cha-ol-la-wa 
Wajahmu terbayang dalam linangan air mataku

gal-ssu-rok ji-teo-jeo-gan
Begitu kuat ‘ku rasakan

geu-ri-u-me jam-gyeo 
Tenggelam aku dalam kerinduan

shi-ga-neul kkeo-seul-leo gal-ssun eom-na-yo 
Dapatkah ‘ku kembali ke masa silam itu?
 
geu ttae-cheo-reom-man geu-dae nal a-na-ju-myeon 
Seandainya dikau memelukku seperti dahulu

gwaen-cha-neul-ten-tte i-jen
Pastinya aku akan tenteram (kembali)

Hatiku berdesir mendengar suara lembut itu. Aku kesal pada satu hal, kenapa aku ingin menangis. Makna dalam dari lirik lagu back in time ini begitu menyentuh dan dinyanyikan dengan begitu baik dan penuh perasaan hingga membuat hati bergetar. Seperti saat ini, Ily mampu membuatku ingin menangis.

Suara tarikan ingus disebelahku membuatku menoleh. Wajah Kei tampak mewek, dengan pipi basah dan hidungya pun ikut basah.

Flashback off

***

"Kak, kak Sha nyadar gak, sih, kalau selama ini kalo Ily nyanyi itu lagunya yang sedih-sedih mulu?" Aku menoleh pada Kei yang duduk di sampingku.

"Masa, sih?" Entahlah?, aku tak pernah menyadari itu. Aku diam sambil mengingat-ingat setiap interaksiku dengan Ily sejak dua hari lalu.

"Kak, Kei sekolah dulu, bye... Assalamualaikum"

Brak...

Aku tersentak dari lamunanku setelah mendengar suara pintu taksi tertutup.

Sejauh ini ini memang Ily sering menyanyikan lagu bermakna sedih, itu memang kebetulan, atau ada makna lain dari semua itu.

Shakira pov. End

***

Sreeet...

Ily berhenti berjalan saat seseorang menarik tasnya kebelakang. Menoleh kebelakang, Ily mendapati wajah masam sahabatnya, Kiran.

"Kenapa?" Tanya Ily.

"Lo tanya kenapa? Gue dari kemaren tuh nyariin elo! Lo di rumah nggak ada, trus kata nyokap lo gini 'jangan nyari dia dirumah ini lagi'. Lah? Kalo gak dirumah lo dimana lagi?. Emang lo kemana, Cha? Lo kabur dari rumah? Ato..."

Teeet...

"Udah masuk, ntar aja ceritanya"

Mulut Kiran mendadak berhenti bicara saat mendengar bel tanda masuk telah berbunyi dan dengan santainya Ily meninggalkan sahabatnya itu sendiri dengan semua pertanyaan yang masih menyumpal di otaknya.

"ILIYA....!!!"

traineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang