14.

2.6K 179 0
                                    

"Jeya?" Shakira menoleh pada gadis di sampingnya setelah membaca sebuah name tag di tangannya.

Gadis bersurai hitam di sebelahnya menoleh dengan kilat tanya di matanya.

"Bukannya harusnya Iliya?"

"Jeya... nama belakang" Iliya mengambil alih name tag di tangan Shakira. Shakira hanya mengangguk ber-oh ria. Sebenarnya ia ingin bertanya lebih dalam mengenai gadis itu, tapi ia urungkan, belum saatnya batinnya.

"Kak, aku duluan" kini semua mata pada pintu yang baru saja tertutup.

'Ada apa dengan gadis itu?' Fikir Shakira. Tak seperti biasanya, Keina menjadi pendiam hari ini.

"Mungkin dia lagi pms" celetukan suara Cleo membuat semua pandangan tertuju padanya.

"Mungkin" lanjut Cleo.

###

"Sistem penilaian trainee di sini itu seperti sebuah games, akan ada beberapa tes yang harus diikuti setiap bulannya, bisa dua sampai tiga kali"

"Bahkan kita pernah ngamen di area cfd" Cleo memotong penjelasan Shakira. Shakira menatap datar ke arah Cleo "ok ok"

Shakira kembali melanjutkan penjelasannya sambil berjalan keluar lift "latihan di hari kerja di mulai jam empat sore hingga jam dua belas malam dan pada weekend dimulai jam delapan pagi. Sebagian dari trainne juga bekerja tapi hanya dua hari dalam seminggu" Iliya mengangguk tanda mengerti.

"Di sini ada sekitar lima belas trainee perempuan dan sepuluh trainee laki-laki"

Sambil melanjutkan langkah, Shakira terus memberi penjelasan tenatang peraturan di agensi maupun di dorm. Ia bahkan terlihat seperti pemandu wisata.

Bugh...

Baru saja Shakira, Iliya, Cleo dan Jo memasuki ruang latihan. Mereka di kejutkan suara benda jatuh dari riangan kosong berdinding kaca itu. Terlihat satu-satunya gadis yang ada di tempat itu tergeletak kesakitan.

"Kei?!" Cleo dan Shakira berlari ke arah gadis berponi itu. Dari arah belakang Iliya dan Jo berjalan menghampiri mereka.

"Pasti nggak pemanasan lagi" tebak Jo, sedangkan Kei hanya diam meringis kesakitan.

Iliya ikut berjongkok di bawah Kei, lalu menarik kakinya dan menekannya cukup kuat. Kei hanya meringis tanpa suara.

"Udah enakan?" Iliya akhirnya bersuara untuk pertamakali. Kei hanya mengangguk tanpa menatap lawan bicaranya.

"Lain kali tuh pemanasan dulu" tegur Shakira.

Cleo dan Shakira membantu Kei berdiri, begitupun Iliya yang ikut berdiri.

###

Shakira pov.

Aku semakin heran dengan trainew baru itu, bagamana mungkin namanya kembali berubah 'Jeon Jeya' dari mana ia dapatkan marga Jeon itu. Ataukah ia keturunan Korea? Entahlah, masih banyak misteri yang tersimpan pada gadis kecil itu.

Flashback on

"Jeon Jeya?"

Mendengar nama itu membuatku, Cleo, Jo bahkan  Kei, mengeryit heran, Jeon?

Iliya atau mungkin sekarang Jeya mengangkat sebelah tangannya.

"Trainee baru?" tanya kak Rea-pelatih dance-setelah membaca selembar kertas di tangannya.

Iliya mengangguk mantap.

Flashback off

Bahkan sama sepertiku, Cleo dan Jo, bahkan Kei yang diam sejak pagi ikut terheran menatapku. Cleo pun sempat berbisik menyuruhku bertanya pada Ily. Tapi aku tahu, belum saatnya.

Suasana senja yang tenang cukup membuat rasa lelah setelah seharian berlatih sedikit berkurang. Walaupun hiruk pikuk kota tak pernah usai.

Kami berlima berjalan kaki menuju gedung dorm yang terletak beberapa blok dari gedung agensi. Aku belum bilang tentang pagi tadi, satu kehebatan Ily yang baru kuketahui dengan jelas, she is monster dance. Bahkan gadis kecil itu mampu menirukan dance practice boys meet evil milik BTS. Mungki tak sesempurna seperti aslinya, tapi itu cukup membuat semua trainee ternganga tetmasuk aku. Bahkan kak Rea pun ikut bertepuk tangan melihatnya.

Tapi satu yang aku heran, ada satu trainee baru yang kemarin masuk menatap Ily dengan tatapan permusuhan, bahkan ia mengajak batle dengan Ily. Mereka terlihat saling mengenal, atau memang mereka memiliki sedikit konflik, entahlah?

"Kak, nanti kak Sha yang masak, ya? Kei capek banget" Aku menoleh pada suara kecil itu, keheningan sedari tadi kini terpecahkan. Bukan karena ada konflik melainkan terlalu lelah berlatih.

Aku menoleh, tersenyum kecil pada gadis berusia tujuh belah tahun itu dan mengangguk. Lalu melanjutkan langkahku membuka pintu dorm yang membuatku ingin cepat-cepat masuk.

Shakira pov end

traineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang