48.

1.4K 120 7
                                    

Iliya menatap kosong, ia agak pusing sekarang. Fikirannya bercabang ke mana-mana. Tapi ia juga tak ingin mengecewakan seseorang hanya karna dirinya yang penuh masalah. Ia tak akan lari dari tanggung jawab, ia hanya sedikit menyingkir dari masalahnya. Bintang telah tiga tahun menjadi trainee, dan ia tak akan membuat lelaki itu kecewa.

Dari samping panggung, itu tempat yang cukup nyaman dan strategis, tak terlalu ramai juga dari penonton, hanya para staff yang beberapa kali melewatinya. Matanya menatap dua sosok yang duduk di bangku penonton. Terlihat jelas dari tempat Iliya dudk sekarang. Ia tahu itu bundanya, dan kakak sepupunya Dinda yang tengah bergelayut manja. Mungkin benar kata Siska yang kini tengah tampil di atas panggung bersama Shakira dan tuga trinee lainnya, membawakan lagu dance the night away. Mungkin Dinda baru saja menangis dan bundanya baru saja menenangkannya. Dan Siska bilang, gadis itu menangis karena dirinya, bahkan mereka bertatap muka saja tidak. Iliya tersenyum kecut.

Lagu dance the night away masih di bawakan oleh tim 5girl, dimana di sana adalah tim Shakira. Lagu yang membawa kegembiraan itu kenyataannya tak membuat hati Iliya tersenyum begitu saja.

Iliya melirik kursi di sampingnya yang kini telah terisi. Gadis dengan dress hitam itu duduk di samping Iliya.

"Sendirian aja" itu penyataan yang disampaikan gadis itu pertama kali "mana Bintang?" Tanyanya.

Iliya mengedikkan bahunya, acuh "berak katanya"

"Demam panggung pasti" sahut gadis itu sambil terkikik.

"Kapan tampil?" Kini giliran Iliya yang bertanya.

"Abis tim boys"

Setelahnya tak ada percakapan lagi. Keduanya mengamati penampilan tim pertama dan kini telah berganti ke tim kedua, tim boys dengan lagu perfect man milik boygroup legenda Shinwa. Penampilannya begitu menarik perhatian. Sembilan laki-laki itu dengan energik menari sambil menyanyi, dengan aransemen baru dan dance break di tengah membuat para penonton berteriak senang. Dan jangan lupakan wajah tampan mereka.

Tak terasa lagu perfect man  telah masuk ke chorus kedua. Dan mendadak Seva yang menemaninya harus di jemput dua manusia paling cerewet yang Iliya kenal.

"Seva! Ayo kita siap-siap!"

Iliya menghela nafas. Sudah berdandan cantik ala idol korea, tapi kelakuan masih tak ada keanggunan, masih tetap grasak-grusuk, dasar Keina. Gadis itu baru saja sampai di depan Iliya dan Seva setelah berteriak dari jauh. Ia datang bersama Cleo.

"Hai Ily" sapa keduanya.

Iliya tersenyum.

"Ayo, bentar lagi kita tampil"

"Iya-iya. Duluan, Jeya"

Tiga gadis dengan pakaian senada berwarna hitam itu sudah berjalan pergi. Namun tak lama dan belum jauh mereka berbalik.

"Ily, Semangat!" Ketiganya berteriak memberi semangat pada Iliya.

Iliya tersenyum "fighting!" Balas Iliya pelan dengan menunjukkan kepalan kedua tangannya. Meski pelan, namu tetap mereka pahami.

Perlahan tiga gadis itu menghilang. Dan tinggallah Iliya sendiri. Entah gravitasi yang kuat atau apa, yang pasti kini matanya kembali melirik pada dua sosok di bangku penonton. Iliya menghela nafas lelah. Ia ingin melupakan kisahnha sejenak, tapi kenapa tak bisa. Selalu saja ada jalan untuk mereka bertemu.

"Lega..."

Mendengar suara familiar itu Iliya menoleh. Di dapatinya Bintang yang kini duduk di bangku yang Seva tempati tadi. Tubuhnya bersandar pada sandaran kursi.

"Baru jadi trainee aja udah demam panggung"

Mendapat cibiran dari Iliya, laki-laki dengan kemeja putih itu melirik.

"Gue semalem di tantang temen gue makan samyang campur wasabi" sahut Bintang kesal.

"Siapa suruh mau"

Bintang hanya mampu mendengus sebal. Selalu saja ia yang kalah saat berdebat dengan gadis di sampingnya itu. Gadis itu selalu memiliki kata untuk menyangkalnya. Bintang menatap ke depan, dari arah samping ia dapat melihat perform tim boys, yang harusnya ia ada di sana juga. Dulu ia memang sempat tak mau untuk satu tim dengan Iliya. Dia itu laki-laki, malah di jadikan duo dengan Iliya. Mengingat itu malah membuatnya kesal. Tapi sekarang ia terima-terima saja, ternyata Iliya gadis yang mudah memahami, bahkan menurutnya gadis itu sangat hebat. Beberapa gerakan di rubah karna formasi hanya dua member, itu pun Iliya yang merubah. Semoga saja penampilannya dengan Iliya akan berhasil.

Netra Bintang menyorot pada satu laki-laki yang ada di tengah. Matanya memicing.

"Gilang sok ganteng banget"

Iliya melirik Bintang sekilas, lalu kembali menatap perform tim boys, tepatnya Gilang yang barusan di bicarakan Bintang. Jangan salah, penampilan tim boys adalah penampilan paling ramai menurut Iliya. Lagu perfect man milik boygroup legenda Shinwa di bawakan dengan apik oleh tim boys. Dengan aransemen baru dan juga di tambah dance break di tengahnya malah membuatnya tampak keren. Dan jangan lupakan wajah-wajah tampan mereka yang membuat para gadis menjerit.

Bintang masih menatap Gilang. Meski sebenarnya penampilan tim boys keren, tapi di mata Bintang, Gilang yang notabene tukang meledek Bintang, di bilang Sok ganteng.

Iliya kembali melirik Bintang yang barusan mendengus sebal. Karena lirikan itu malah membuatnya kembali menatap dua sosok itu. Bundanya dan juga Dinda yang tengah bergelayut manja. Ia jadi teringat kata-kata Siska, karenanya Dinda menangis. Iliya tersenyum kecut, Dinda menangis karenanya? bahkan bertatap muka saja mereka tidak. Sepertinya bundanya baru saja menenangkan kakak sepupunya itu.

Iliya masih menatap dua sosok itu, namun dengan sorot mata kosong. Bahkan ia tak mendengar celotehan Bintang. Dan kini penampilan tim boys telah berganti dengan tim 9girls pun Iliya tak tahu. Tim 9 girls yang terdiri dari sembilan gadis, dimana di sana ada Kei, Cleo, Jo, Seva dan Raya yang menampilkan lagu me milik CLC yang begitu cool. Tadi ia berjanji pada Kei kalau ia akan menonton penampilan Kei, tapi malah ia tak tahu.

Bintang mengikuti arah pandang Iliya. Ia menatap dua sosok perempuan beda generasi itu.

"Jey" panggil Bintang pelan sambil menyentuh pundak Iliya.

"Ha?" Iliya gelagapan saat merasa pundaknya di tepuk pelan. Ia menatap Bintang dengan bingung.

"Lo liat apa?"

Iliya menggeleng cepat yang malah membuat Bintang curiga.

"Itu perform timnya Seva udah chorus kedua, ayo siap-siap"

Tak ingin membuat gadis itu bertambah bingung Bintang memilih menarik gadis itu untuk ke back stage. Walau sebenarnya ia sendiri ingin tahu tentang gadis itu. Tentang sosok siapa yang menamparnya semalam dan sosok yang di lihat Iliya tadi.

***

traineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang