5.

3.8K 249 2
                                    

Pagi ini Illiya berangkat lebih pagi dari biasanya. Kakinya melangkah cepat menuju kelasnya, ia ingin segera bertemu Kiran. Ia akan meminta maaf pada sahabatnya itu. Memang sedikit keterlaluan sikap egois Illiya kemarin. Ia seperti tak menghargai kerja keras Kiran selama ini.

Illiya terus melangkahkan kakinya di lorong sekolah yang masih sepi itu. Sampai di kelasnya yang tampak tanpa penghuni itu, Illiya segera mendudukkan dirinya di tempatnya. Wajahnya tampak gelisah, sesekali menggigit kecil kuku-kukunya.

Jarum jam terus bergerak berputar, bebarapa murid kelas X IPA 3 mulai berdatangan. Hingga sosok yang di tunggu Illiya datang, seperti biasa wajah cantiknya memancarkan keceriaan dan aura positif, Kirana Rosie.

Kiran berjalan pelan menuju tempatnya, di samping Iliya. Tanpa menyapa seperti biasa Kiran langsung mendudukkan dirinya di samping Iliya. Tanpa sapaan apapun Kiran hanya memainkan ponselnya. Kini Iliya yakin sahabatnya itu marah padanya, terlihat dari sikapnya yang berubah.

"Kiran..." takut-takut Iliya memanggil Kiran.

"Hm?" gumam Kiran menoleh pada Iliya.

"Gue minta maaf" cicit Iliya.

"It's ok, gue ngerti kok. Lagian itu hak lo kan" sahut Kiran.

Masih menatap Kiran "thanks"

"For what?" tanya Kiran.

"Semua, disaat semua orang jauh-jauh dari gue, lo malah pengen deket sama gue. Lo yang bikin gue percaya sama arti sebuah hubungan" Iloya tersenyum kecil.

"Dan dari lo gue belajar mensyukuri apa yang gue punya. Lo emang sahabat terbaik gue" Kiran mendekat pada Iliya dan meraihnya untuk memeluknya.

Iliya tersenyum kecil "udah, ah. Malah mellow-mellow kek gini" Iliya sedikit mendorong tubuh kiran menjauh.

"Ish... lo mah ngancurin suasana" Kiran mencebikkan bibirnya sebal.

"Suasana apa" tanya Iliya datar sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Au ah" Kiran semakin sebal dengan Iliya.

"Yaudah"

"Sebel gue sama lo"

"Terserah"

"Iiiih.... Iliya nyebelin"

"Seterah gue dong"

"Iliya" sebuah pangilan mengalihkan pertengkaran kecil Iliya dan Kiran. Gadis berkacamat datang menghampiri mereka berdua.

"Di suruh ke ruang kepsek"

"Ngapain?" Tanya Kiran. Gadis itu hanya menggeleng tak tahu.

"Yaudah makasih, ya"

:-) :-) :-)

Duduk diantara tiga orang siswa dengan dua pria paruh baya. Yang salah satunya ia ketahui kepala sekolahnya. Salah satu siswa yang Iliya ketahui orang yang selalu mengganggunya tengah menatapnya tak suka, Siska.

Dengan suasana yang tak di mengertinya sama sekali, Iliya hanya mengikuti alur.

"Baiklah..." pria paruh baya berpakaian santai yang tak di ketahui Iliya itu mulai membuak suaranya.

"Kalian saya panggil ke sini karena saya ingin memberi kalian sesuatu" lanjutnya sambil membagikan amplop.

Iliya mengambil amplop yang di sodorkan padanya ragu-ragu.

"Kalian bisa buka sekarang" intruksi pria paruh baya yang masih terlihat muda di hadapannya itu.

Ragu-ragi Iliya membuka amplop berlogo agensi ARentertainment itu.

"Dan selamat kalian resmi menjadi trainee ARentertainment" Iliya mendongak tak percaya, kata terakhir yang begitu menohok di hatinya. Hal yang ia takutkan terjadi.

traineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang