11. Jenguk Sherly

1.2K 64 2
                                    

|H I L O V E|
Tanpa masa lalu, tiada masa depan.

Selamat membaca^^

***

"Hengky!"dan saat itu juga Sherly membulatkan sempurna matanya.

"Abang apaan sih?gak mau ihh, kan Sherly udah gaada hubungan ama dia lagi! Terus ngapain abang minta bantuan dia buat jagain Sherly?"ucap Sherly sebal sambil mengerucutkan mulutnya.

"Abang gak minta, tapi dia peka kalo abang butuhin seseorang buat jagain kamu, jadi dia mau bantu abang buat jagain kamu, karna abang takut kamu kenapa-napa sayang! Hengky baik kok, nanti kamu bakalan di kasih penjelasan ama dia masalah waktu itu, jadi tolong dengerin dia!" Kata Verrel meminta pengertian adiknya itu.

"Yah tapi bang, kenapa bukan abang aja yang jagain Sherly?"tanya Sherly masih tak menyetujui perintah abangnya itu.

"Sherly please! Abang gak bisa selalu ada di deket kamu, maafin abang, Gue belom bisa jadi abang yang baik buat lu"kata Verrel sedih bercampur kecewa, dan membuat Sherly merasa bersalah pada abangnya, sebab keadaannya saat ini memang karna ulahnya sendiri.

"Engga bang! Abang udah jadi kakak terbaik Sherly sepanjang masa, makasih bang udah jadi yang terbaik buat Sherly!"kata Sherly dan kembali menangis.

"Lu mau yaa di jagain Hengky! Biar abang tenang kalo ada yang jagaain kamu"

"Iya bang Sherly mau kok, nanti coba Sherly perbaiki hubungan Sherly sama kak Hengky"kemudian Verrel memeluk adik kesayangannya itu mencium kening adiknya kembali dengan penuh kasih sayang.

***

Sesampainya di rumah Alan langsung pergi ke kamar, gak tau kenapa sih mokonya perasaan Alan lagi kesel aja, padahal ia sendiri masih belum liat Sherly sadar bahwa ia sangat khawatir.

Entahlah untuk saat ini ia akan menunda untuk bertemu dengan Sherly, ia tak mengerti mengapa? Namun hatinya menyuruhnya seperti itu entah sampai kapan?.

Hari ini ia sangat lelah, ia langsung pergi ke bathroom untuk membersihkan dirinya, karena sejak tadi pagi Alan tidak perduli pada dirinya sendiri yang sudah kacau, bajunya masih penuh dengan darah yang sudah mengering, andai saja Avi--Mama Alan sudah sampai rumah dan melihat anaknya seperti ini! Pasti ia sudah berteriak histeris, untung saja Avirela dan Erlan--Papa Alan sedang di luar negri jadi ia tak harus pusing mendengarkan ceramah diluar hari jum'at.

Kemudian Alan sudah siap dengan kaus oblongnya berwarna putih dengan celana Jeans se-lutut berwarna cream.

Setelah itu ia membaringkan tubuhnya ,ia lelah, sangat lelah ia putuskan untuk beristirahat sejenak, berharap esok hari semuanya sudah baik-baik saja.

***

"Abang....ayolah bang gue pingin coklat abang!!"rengek Sherly dari tadi karena abang satu-satunya itu tidak mau memberikannya.

"Enggak Sherly, dah malem, mending sekarang tidur! Besok pagi abang pastiin udah ada coklat di hadapan kamu"

"Gak mau abang! Sherly maunya sekarang!"

"Engga!"

"Harus!"

"Engga!"

"Abang!!"

"Apaaaa?"

"Ihhh abanggg!!"Sherly sudah sangat kesal kepada abangnya ini! Apa susahnya memberinya coklat malam hari? Tak ada salahnya bukan, lagian pasti dia yang males keluar malem-malem begini, pakai alesan bahwa makan coklat di malam hari dapat menciptakan gigi berlubang, apa dia sedang iklan? Ahh sudah lupakan.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang