40. Calon menantu

694 35 21
                                    

|H I L O V E|
Di dalam jiwa yang bar-bar, gak akan ada kata ambyar.

***

Hari senin yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh murid di SMA Tunas Bangsa akhirnya datang juga.

Hari pertama pembukaan acara Pekan olahraga dan seni akan segera dimulai.

Seluruh siswa-siswi SMA Tunas Bangsa telah lama menantinya.

Keluarga Geovano selaku sang pemilik yayasan sekolah ini akan hadir untuk membuka acara pada hari ini.

"Lu diem di sini aja deh, Ka. Ntar gue suruh temen gue jagain lu"kata Alan pada Afika saat sedang sibuk mempersiapkan persiapan akhir acara.

"Yah ogah! Tar dikira anak-anak gue males kerja lagi, lagian gue gak papa kok"jawab Afika sambil tersenyum hangat.

"Enggak! Gue panggil Gibran buat kick lu sementara, ntar gue bisa minta junior gantiin elu kok"kata Alan dan kemudian pergi menuju Gibran untuk meminta izin.

"It ok, nanti gue aja yang cariin pengganti Afika"jawab Gibran dan membuat Alan tersenyum lega.

"Thanks bro!"ucap Alan kemudian pergi menyusul Afika kembali.

"Kalo butuh apa-apa panggil gue oke."kata Alan dan Afika menganguk patuh.

"Gue kesana dulu!"kata Alan pamit, kemudian kembali menyusul yang lainnya untuk menyambut kedatangan sang pemilik yayasan, yang tentu saja ialah Papa dan Mama Alan Avirgo Geovano.

Di sisi lain Sherly tentu menyaksikan kejadian tadi, Vio berjalan melewatinya dan Sherly menghentikan langkahnya.

"Yoo, sini deh lu"panggil Sherly.

"Napa?"tanya Yoyo dengan kerdus di tangannya.

"Lu tau dia siapa?"tanya Sherly menunjuk Afika dengan lirikan matanya.

"Cewek itu? Ohh dia Afika, rekan kerja Alan di jajaran OSIS. Kenapa?"ucap Yoyo.

"Engga, tapi--"ucap Sherly ragu.

"Lu cemburu?"tanya Yoyo gemblang.

"Kemaren pas hari sabtu gue liat Alan bonceng dia, pelukan lagi. Terus sekarang gue liat Alan perhatian banget sama dia"ucap Sherly lirih.

"Mereka cuma rekan kerja, gue yakin itu, kalo mereka gak ada apa-apa"ucap Yoyo mencoba menenangkan.

"Yo, apa gue terlalu berlebihan? Sebenernya benerkan kalo Alan itu emang baik sama semua orang! Gak cuma gue." Sherly mulai putus asa.

Yoyo tersenyum. "Udah cinta?"tanyanya langsung.

Sherly diam. "Lu belum tau kan perasaan elu ke Alan itu kek gimana, terus gimana Alan mau yakin sama elu?"

"Udah lu tenang aja! Yakinin dulu hati lu, jan sampe nyesel lagi."kata Yoyo kemudian pamit pergi.

Cemburu tanda cinta bukan?. Batin Sherly bergejolak.

***

"Untuk para penari yang membuka acara dimohon mempersiapkan diri untuk menyambut sang pemilik yayasan." Bapak kepala sekolah bersuara dengan lantang di atas panggung.

Para penari yang menyambut kedatangannya bersiap menuju altar di depan panggung.

Dua mobil BMW putih tiba dan disambut hangat oleh para dewan guru.

Para siswa telah berkumpul dengan rapi di lapangan yang disulap menjadi tempat keren oleh para dewan kerja OSIS.

Alan dkk telah berkumpul di satu tempat, di sisi Alan ada Afika dan di sebrang tempat Alan, Sherly dan yang lainnya berada.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang