|Badboy and Tomboy|
Jangan lupa makan! pura-pura bahagia juga perlu tenaga.
***
"Kura-kura ninja itu katak apa kodok?"tanya Ardian pada Revan.
"Kodok!"jawab Revan keras sambil ngegas.
"Buahahaha, tololnya minta ampun astaga!"tawa Bobi meledak.
"Gobloknya dimakan sendiri asu!"kata Aldo tertawa ngakak tak tertahan.
"Kalo udah takdirnya tolol mesti gimana?"sambung Alan tak kalah ngakak.
"Hahahahaa, kok bisa-bisanya kura-kura berubah jadi kodok!?"lanjut Beni ngakak sambil melempar bantal ke muka Revan.
"Lah apa salah gua coba? Kalian liat aja, orang kepalanya mirip kodok!"kata Revan ngegas tak terima disalahkan.
"Kura-kura anying! Lu bisa bedain kagak sih aduhhhh!"kata Aldo sambil menoyor kepala Revan.
"Mana ada kura-kura warna ijo?"tanya Revan masih ngotot.
"Adalah bego!"jawab Alan.
"Udah lumutan tuh berarti!"kata Revan.
"Iye lumutan kek elu!"caci Beni.
"Koar aja lu pada!"kata Revan mulai kesal.
"Orang salah"kata Bobi.
"Gue bener oiii"kata Revan tetap tak terima disalahkan.
Fakta baru gais, bahwa kura-kura ninja itu adalah kodok!
Kelima remaja itu sedang berkumpul di rumah Ardian, untuk sekedar bercanda tawa, mabar game, atau hanya mencari hiburan bersama sahabat.
Walau dari mereka kurang satu personilnya, Azka Erlangga!
***
Di tempat yang teramat sepi ini seorang lelaki sedang duduk sambil memegang sekuntum bunga mawar putih. Ia adalah Azka Erlangga.
"Azka kangen bunda"ujarnya lirih, beberapa tetes air mata mengalir dari pipinya.
Makam dengan nisan bertuliskan nama 'Kasavela Christi' tersebut yang menjadi teman bicara Azka.
Sudah 3 tahun lamanya Azka kehilangan sosok ibunda, seseorang yang sangat ia kasihi.
"Bunda ngapain sih cepet banget ninggalin Azka?"ucapnya berbicara sendiri.
"Udah gak sayang Azka sama ayah?
"Apa pengen cepet-cepet ketemu tuhan?"nafasnya naik turun, Azka sudah tak kuasa menahan sesak di dadanya.
"Bunda tau gak sih? Azka sekarang sering telat bangun kalo gak bunda bangunin kayak dulu, Azka juga jarang sarapan kalo gak bunda yang bikinin, ayah sekarang sibuk banget sampe lupa sama Azka" Ia menghela nafas berat.
"Bunda jangan jahat-jahat sama Azka, kenapa bunda cepet banget pergi ninggalin Azka? Kan bunda pernah janji kalo bunda gak bakalan ninggalin Azka, mana janji bunda?"Azka terkekeh pelan sambil mengusap lelehan air matanya.
"Bunda tau? Kata orang-orang sekarang Azka berubah, Azka mulai nutup diri, irit bicara, bahkan mereka bilang sekarang Azka jadi sombong!"tangannya menggenggam erat nisan ibunya.
"Hai Bun, selamat ulang tahun! Semoga tuhan selalu memberkati bunda"ucapnya penuh kasih sayang.
"Azka gak bisa bikin kue ulang tahun buat bunda, maaf yaa. Dulu waktu Azka ulang tahun bunda yang bikinin kue-nya, sekarang pas bunda ulang tahun Azka malah gak bisa bikinin kue-nya"
"Bunda yang tenang yaa, doa Azka selalu menyertai bunda! I Love You bun"Azka mencium nisan tersebut untuk yang terakhir sebelum ia meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Ficção Adolescente-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...
