|Badboy and tomboy|
Sering berdekatan lama-lama akan menjadi kebiasaan.Selamat membaca^^
***
Alan dkk sudah pulang kerumah mereka masing-masing, Kini pula Alan sudah berada di kamarnya setelah tawuran tadi selesai ia langsung pulang dan langsung beristirahat setelah membersihkan dirinya.
Saat tawuran tadi Alan sempat mendapatkan luka, dan itu bukan masalah besar baginya, ia mendapat luka di pelipisnya akibat terkena pukulan musuh oleh kayu, dan akhirnya jadi seperti ini pelipisnya agak sedikit sobek, tapi hanya ia bersihkan saja, tidak ia beri obat sama sekali.
Jam menunjukkan pukul 16:32 Alan masih setia di atas pulau kapuk nya, hingga perutnya yang tidak di isi seharianpun berbunyi bak sedang berdemo minta di beri sesuatu.
Akhirnya Alan beranjak dari kasur nya kemudian turun untuk mengisi perutnya.
"Bik?"panggil Alan pada bik inah-ARTnya.
"Iya den?"kata bik inah sambil berlari tergopoh-gopoh menghampiri majikannya.
"Bibik udah masak?"tanya Alan.
"Sudah den, tadi pagi juga bibi masak tapi engga aden makan"
"Hehe, tadi pagi Alan udah berangkat duluan bik, jadi gak sempet sarapan!"kata Alan ramah, karna Alan dan Bik Inah memang sudah sangat dekat karna memang bik inah sudah bekerja di rumahnya ini sejak ia kecil.
"Yaudah Alan mau makan dulu yaa bik"kemudian Alan melanjutkan jalannya menuju ruang makan.
Suasana di rumahnya selalu sepi begini, karena papah dan mamahnya selalu di luar karena pekerjaan mereka yang sangat sibuk hingga tak jarang Alan harus selalu kesepian di rumah segede lapangan bola ini.
Setelah menyelesaikan makannya Alan kembali menuju kamarnya, ia mengambil benda pipih berwarna gold di atas makas, kemudian mengotak-atiknya lalu menempelkan di telinganya, ia sedang menelpon seseorang.
"Hallo!"sapa Alan.
"Ehh, Hey!! Dapet dari mana WA gue?"tanya seseorang di sebrang sana.
"Gue udah bilang gue tau apa aja tentang lo, maybe!"
"Emm...iya"
"Udah makan?"tanya Alan.
"Udah kok, emm..btw ngapain nelpon gue? Perasaan tadi pagi udah lama tuh bareng gue!"
"Haha, kangen!"kata Alan.
Sementara orang di sebrang sana sedang berhore ria, jika saja ia tidak sedang sakit, pasti sekarang ia sedang berjingkrak-jingkrak di atas kasur nya.
***
Sore ini lagi-lagi Sherly di tinggal sendirian, Abangnya sudah pulang kerumah untuk membersihkan dirinya, dan mungkin akan kembali nanti malam.
Di tengah kesuntukannya tiba-tiba Ponselnya berbunyi di atas nakas.
Sherly menggapai nya, kemudian melihat siapa yang sedang menelponnya, dan saat ia melihat foto profil seseorang terpampang di sana, dengan nomer telepon tak berinisial. jantungnya berdegup lebih kencang, Alan yang menelpon.
Sherly ragu untuk mengangkatnya, namun akhirnya ia menggeser tombol hijau, ia mengangkatnya kemudian terdengar suara seseorang di sebrang sana.
"Hallo!"sapa Alan.
"Ehh, Hey!! Dapet dari mana WA gue?"tanya Sherly.
"Gue udah bilang gue tau apa aja tentang lo, maybe!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Novela Juvenil-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...