44. Kesal

581 27 16
                                    

|H I L O V E|
Amicuuu...

Selamat membaca^^

***

"Hah? Seriusan?"tanya Sherly super ngegas.

"Lah tanya aja orangnya."jawab Alan sambil melirik Yoyo di sampingnya.

"Yooooo."panggil Sherly sambil cemberut.

Pasalnya para sahabatnya ini jika memiliki masalah atau apapun pasti akan langsung menceritakannya, tapi kali ini tidak.

"Hmmm?"gumam Yoyo pura-pura tak mendengar ucapan Alan barusan.

"Gituan lu!"ucap Sherly masih kesal.

"Hooh gituan!"sambung Rara dan Novi yang tiba-tiba muncul.

"Apa sih apa?"ucap Yoyo sambil menghadap Sherly.

"Cerita."pinta Sherly.

"Cerita naon?"ucap Yoyo masih berbelit-belit.

"Cieee udah gak jomblesss!"kata Rara sambil senyum-senyum.

"Kurang personil dah nii!"kata Novi menyambung.

"Yaelah dosa, Yo gak ngakuin pacar!"kata Alan ikut-ikutan.

"Iya! Azka cowok gua! Napa?"ucap Yoyo final.

Seketika semuanya langsung melirik ke Yoyo dengan tatapan penasaran.

"Kok bisa?"

***

Tut... Tut... Tut

Nada sambung masih berbunyi.

"Halo?"sambungan diangkat.

"Iya, Ka. Lu dimana? Gimana kabar lu? Kok gak masuk kelas sih? Lu gak kenapa-napakan?"tanpa titik-koma Alan nerocos saat sambungan terangkat.

Tim basketnya menang, sudah tentu! Usai bertanding ia langsung menyempatkan menelpon Afika, karna berhubung hp-nya yang dibawa Afika, jadi ia tinggal menghubungi nomernya sendiri.

"Alan?"ucap gadis tersebut di sebrang sana.

"Yakali bang Tolep!"jawab Alan. "Jawab pertanyaan gue."sambungnya.

"Gue gak papa kok, Lan. Ginjal gue kambuh, jadi langsung dibawa ke RS, tenang besok udah mulai sekolah kok, berhubung hari ini gue udah bisa pulang."jawab Afika, suaranya bagitu pelan.

"Kenapa gak ngabarin gue?"ucap Alan khawatir.

"Hehe, gak ada hak gue, Lan."jawab Afika.

Alan diam. "Gue sahabat elu, gue wajib tau dong kabar tentang lu."jawab Alan.

Didengarnya Afika terkekeh pelan. "Hehe, iya sahabat."ucapnya.

"Ntar sore gue ke rumah lu."ucap Alan membuat hati Afika menghangat.

"Jangan repot-repot, Lan."kata Afika.

"Enggak. Lu mau gue bawain apa?"tanya Alan.

"Oke. Emm lu dateng aja udah cukup kok."jawab Afika.

"Lu suka apa?"tanya Alan lagi.

"Es krim."jawab Afika.

"Oke ntar gue bawain."

"Iya, Lan."kata Afika.

"Yaa udah, gue mau lanjut lagi ya."pamit Alan.

"Oke, hati-hati."kata Afika pada Alan.

"Iya, Assalammualaikum."

"Waalaikummussalam."

***

"Vio, ikut gue yuk."ajak Azka pada Yoyo.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang