|H I L O V E|
Ada yang sakit tapi tak berdarah.
[Azmi- Pernah]
***
"Lan?"panggil Azka dari luar kamar Alan.
"Jangan nyakitin diri sendiri, Lan! Bodoh banget kalo sampe lu lakuin hal itu!"
"Lan!"
Alan masih tak menjawab.
Sedangkan Alan di dalam kamarnya hanya diam membisu dengan lelehan air matanya.
"Lu sayang Sherly? Perjuangin lah bangsat! Ngapain ngurung diri kek cewek!?"
Alan kembali melihat postingan Sherly di laman instagramnya.
Matanya berhenti pada sebuah postingan sebuah acara.
Pertunangan!
Air matanya kembali mengalir deras.
"Apa lu tau Sher apa yang gue alamin di sana?"
"Gue hancur!"
"Gue gak punya siapapun buat menopang gue!"
"Gue gak punya siapapun buat nyemangatin gue!"
"Usaha keluarga gue lagi berantakan waktu itu, dan gue sendiri yang harus membenahi semuanya."
"Semangat gue cuma satu, yaitu bisa cepet pulang ke Indo buat ketemu sama elu. Tapi takdir berkata lain!"ucap Alan dengan senyum hambar.
"Gue sekolah sambil kerja, penyakit Papa kambuh karna hancurnya bisnis mereka, dan cuma gue yang bisa diandelin."
"Gue gak pernah kasih kabar karna gue gak pernah punya waktu, bahkan lima menit pun untuk nelpon lu semua."
"Bisnis Papa kembali normal, tapi ternyata hidup gue yang berubah!"
"Gue pernah berada di posisi paling hancur dan itu waktu gue denger lu udah tunangan."
"Gue kehilangan masa remaja gue cuma buat karir keluarga."
"Bahkan gue harus kehilangan orang yang gue cinta cuma karna masalah materi."
"Kapan lu sadar Sher? Kalo gue gak pernah lupa barang sedetik pun tentang elu!"
"Gue pikir gue masih belum terlambat, tapi sekarang? Bahkan gue gak punya sedikit pun kesempatan buat milikin lu, Sher!"
Azka mendengar semuanya, hatinya ikut perih mendengar penuturan Alan barusan.
Ia yang menyuruh Alan untuk menjauhi Sherly, karna mungkin dengan begitu Alan akan segera melupakan Sherly.
Namun ternyata tak semudah yang ia bayangkan.
Sahabatnya hancur, bahkan baru pertama kali ini Azka melihat Alan berada di posisi seperti ini.
Perbuatan dingin Alan kemarin adalah usulan dari Azka.
Namun hasilnya ternyata hanya membuat sahabatnya merasa lebih hancur.
Lan, lu masih punya kesempatan!. Batin Azka kemudian pergi meninggalkan Alan sendiri dalam keterpurukannya.
***
Sedang di sisi lain Sherly pun merasa dirinya sedang sama hancurnya.
"Kenapa lu dateng di saat gue udah coba buat lupain lu, Lan?"
"Gue udah sama Afnan, dan lu tiba-tiba dateng dan bikin hati gue ragu."
"Gue bingung Lan! Gue bingung!"
"Apa gue masih cinta ama lu?"
"Apa gue bener-bener cinta ama Afnan?"
"Andai lu tau, Lan! Kalo Afnan udah berhasil mewarnai hari-hari gue waktu lu gak ada!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Teen Fiction-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...
