52. Tanpamu

630 34 83
                                    

|H I L O V E|
Bagaimana caranya melupakan tanpa harus membenci?

Happy reading...

***

Hari kelulusan sudah dekat, tinggal menghitung hari lagi, dan semuanya terasa berbeda.

Tak ada yang sama lagi setelah Alan pergi beberapa tahun yang lalu.

Semuanya berubah.

Tapi perubahannya tak terlalu buruk.

Sherly sudah terbiasa tanpa kehadiran Alan.

Dan para sahabat Alan pun masih bisa bercanda tanpa Alan.

Terpuruk terlalu lama bukanlah hal yang baik untuk menyambut hari-hari yang akan datang bukan?

Penantian yang sangat lama telah mereka hadapi.

Selama itu pula Alan tak pernah ada kabar.

Alan menghilang bak ditelan bumi.

Kediaman keluarga Alan juga tak pernah lagi ditempati.

Tak pernah ada sedikit pun kabar dari Alan, nomernya tak pernah aktif, begitu pula dengan Mama Avi dan Erlan.

"Pacar lu mana?"tanya Novi pada Rara.

"Tau tu, lagi ama degemnya kali!"jawab Rara ketus.

Sedang para sahabatnya hanya dapat tertawa melihat Rara.

"Pakboi!"lanjut Rara.

"Yee siah, kalo deket berantem! Kalo jauh rindu."ujar Sherly sambil tertawa.

"Ini jauh tapi tetep berantem!"kata Rara.

"Yaudah sii, emang nasib kalian berdua, tapi si Revan emang kebangetan sih."kata Yoyo.

"Yakali ceweknya di samping dia, eh si Revan malah sibuk ngegodain anak orang."lanjut Novi.

"Kek kagak tau tingkah Revan aja, becandaan kali dia tuu."ucap Sherly.

Yaa, sudah 4 bulan Rara menjalin hubungan dengan Revan, si absurd ditambah absurd jadi kocak.

"Kek Yoyo ama Azka dong, langgeng terus!"kata Novi membuat Yoyo terdiam.

"Emang yang kalian liat gue ama Azka kenapa?"tanya Yoyo.

"Biasa aja kek kagak ada masalah apa-apa."jawab Rara.

Yoyo tersenyum, pemikiran teman-temannya ternyata salah, hubungannya dengan Azka tidak sedang baik-baik saja.

"Iya deh."jawab Yoyo mencoba biasa saja.

Tiba-tiba handphone Sherly berbunyi di sela obrolan mereka.

Sherly mengangkatnya cepat. "Hehe, maaf."ucap Sherly di sambungan telepon.

"Yaa udah, aku kesana."

"Iya, dah."sambungan diputuskan.

"Kenapa?"tanya Yoyo.

"Biasa, eh kalo gitu gue cabut dulu deh."pamit Sherly pada para sahabatnya.

Karna sebentar lagi kelulusan maka untuk beberapa hari ini mereka semua akan free class.

"Oke, tiati!"jawab yang lain, kemudian Sherly pergi meninggalkan mereka bertiga.

Sherly berjalan ke luar gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya di sana.

"Hai, siang."ucap Sherly dan langsung disambut dengan pelukan hangat.

Afnan datang lebih awal menjemputnya.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang