||Badboy and Tomboy||
Pura-pura bahagia dulu lah, sapa tau ntar bahagia beneran.-Selamat membaca cerita Badboy and Tomboy:).
10000000+++++
:v
Gak deng, gak:'v
***
Sherly sedang berjalan menuju ke ruang musik kembali, ia kembali setelah pergi ke kantin karna lapar, dan ia harus terlambat 15 menit untuk latihan, yang lainnya mungkin telah menunggu, ini lah akibat dari malas berjalan saat istirahat tadi.
Ruang musik sudah ramai, Sherly juga melihat Alan telah mensetting gitar elektriknya, Alan melihat Sherly mendekat menuju ruang musik.
Alan tersenyum pada Sherly, Sherly yang melihatnya tersenyum kembali pada Alan, satu yang baru Sherly sadari, Alan sangat tampan! .
"Sorry yaa gue telat, sumpah tadi perut gue gak bisa di ajak kompromi". Ucap Sherly setelah memasuki ruang musik.
"Sans aja, kita juga baru nyettingin alatnya kok". Jawab Alan sambil di anguki oleh teman-teman lainnya.
"Sini deket gue!". Ajak Alan sambil menepuk kursi di sisinya. Sherly tersenyum kemudian berjalan mendekat ke arah Alan.
"Lagu apa nih Btw?". Tanya Revan pada grub baru dadakannya.
"Terserah sih, mau yang kek gimana". Lanjut Aldo.
Kemudian latihan grub 1 sudah berjalan dengan lancar, Sherly dan Rara sudah keluar setelah latihan usai, sedangkan band Alan masih tetap di ruang musik.
Ada hal penting yang harus mereka bicarakan!
Azka, Beni dan Revan telah tiba setelah Alan mengabari mereka untuk berkumpul di ruang musik.
"Jadi hal penting apa yang mau di omongin?"tanya Revan penasaran, kemudian Alan menceritakan rencananya pada seluruh sahabatnya.
"Seriusan lo?!!"Tanya seluruh sahabatnya lumayan ngegas setelah Alan menuturkan ucapannya.
"Kapan gua pernah boong?"tanya Alan dengan wajah lempeng.
"Satu orang kabarin satu kelas, harus berhasil!"ucap Alan memerintahkan.
"Oke, oke!"jawab yang lainnya.
"Dan setiap satu kelas gue biayain satu juta! Beli semua bahan yang kita butuhin, buat rencana di akhir acara penutupan Porseni"lanjut Alan pada sahabatnya, dan mereka menganguk paham.
"Wehh satu juta, btw kalo di itung-itung abis sekitar sepuluh juta lebih"kata Bobi berceletuk.
"Gak papalah! Anak sultan ma bebas"lanjut Aldo.
"Btw Alan anak Erlan deh?"ucap Revan dengan polos, dan membuat yang lainnya menatapnya dengan malas.
"Gak papa, yang penting gue harap rencana ini berhasil, kalo ga, yaudah"kata Alan berharap semoga acaranya berjalan lancar.
"Lo gak buru-burukan?"tanya Azka memastikan.
"Buru-buru apanya oyy, kelamaan malah kadaluarsaaaa"kata Alan ngegas.
"Yaudah elah, santai, nanya doang"kata Azka tetap memasang wajah datar.
"SEMOGA BERHASIL!"ucap Revan kencang.
"AAMIINNNN!!!"teriakan Alan ternyata lebih kencang, hingga yang lain menatapnya heran.
"Hehe"Alan hanya bisa nyengir saat di tatap malas oleh seluruh sahabatnya.
***
Iya Mah, nanti aku bilangin dia.
Iya oke, yaudah, assalamualaikum. Sambungan telepon pun di akhiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Fiksi Remaja-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...