|H I L O V E|
Rindu hak siapa saja bukan?
[Halu-Feby Putri]
***
Satu bulan menganggur tanpa kerjaan dan sekolah ternyata sangat membosankan!
Hanya luntang-lantung tak jelas.
"Jalan yuk, Bang!"ajak Sherly pada Abang laknatnya, tidak abang gantengnya maksudnya!
"Gue banyak tugas, sama Afnan sono."jawab Verrel.
"Oiya, napa gua kagak kepikiran?"gumam Sherly, kemudian menggapai Hp-nya untuk segera menelpon Afnan.
Tak sampai sepuluh detik panggilan Sherly diangkat.
"Napa yang?"tanya Afnan di balik sana.
"Jemputttt!"rengek Sherly.
"Hah?"
"Jalan yuk, gabut di rumah mulu."kata Sherly.
"Kebetulan banget nih!"balas seseorang yang pasti orang tersebut bukan Afnan.
***
"Kemana?"tanya Afnan di dalam mobil.
"Zee?"tanya Sherly pada Zee.
"Ribet emang susu Zee nih!"lanjut Afnan.
"Ponakan kamu nih, dikatain mulu, ya gak Zee?"ucap Sherly dan dianguki oleh Zee.
"Mbak Zela nih rese, mau jalan berdua malah dititipin nih bocah, kan gak etis banget."ucap Afnan kesal.
"Gak boleh belduaan, Bang!"kata Zee pada Afnan, membuat Afnan semakin kesal.
"Haha, bener tuh Zee!"sambung Sherly.
"Hem! Ya udah kemana nih?"tanya Afnan.
"MALL!!"teriak Sherly dan Zee bersemangat.
"Mall moll mall moll!"gumam Afnan kemudian melajukan mobilnya.
Jangan bilang Afnan tak bisa naik motor, hanya saja ia sangat menyayangi Sherly, karna Sherly sering mengeluh jika berboncengan dengannya.
Ketahuilah! Naik motor gede itu gak seenak yang kita bayangin!.
***
Sejak beberapa menit yang lalu sepasang kekasih sedang berdebat panjang.
"Terus kamu maunya gimana?"
"Kamu yang gimana!"
"Aku gak bisa nyalahin kamu, Ka! Tapi aku juga gak bisa kehilangan kamu!"ucap Yoyo sambil bergetar.
"Yang awalnya cuma pacar boongan, sekarang cinta beneran, nyesel gue!"lanjutnya.
Azka masih diam tak bergeming.
"Ini yang bikin gue benci sama yang namanya cinta!"kata Yoyo yang kini mulai berlinang air mata.
"Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya."ucap Yoyo sambil tersenyum.
"Sayang dengerin aku-"Yoyo mengangkat tangannya mengisyaratkan pada Azka bahwa ia tak ingin mendengar kalimat apapun itu nantinya.
"Aku bodoh kan? Nangis cuma gara-gara cowok. Aku bodoh kan? Sampe frustasi gara-gara cowok! Aku bodoh kan-"belum sempat Yoyo selesaikan perkataannya Azka langsung memeluknya erat.
"Maaf!"
"Maaf!"
"Maaf!"ucap Azka berulang-ulang kali.
Hiks
"Maaf!"
Yoyo ingin melepas pelukan Azka, namun Azka malah semakin memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Teen Fiction-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...
