26. Kangen

880 49 5
                                    

||Badboy and Tomboy||
Karna berdua bersamamu
aku merasa nyaman.

***

Mulanya Alan keluar dari mobil, Alan memutari mobil, membukakan pintu untuk Sherly.

Hampir seluruh pasang tatapan mata menuju kepada mereka berdua, para siswa dan siswi yang melihat pemandangan itu memekik histeris.

"Silahkan kanjeng mamah!"Ucap Alan mempersilahkan Sherly turun dari mobil.

"Heh, apa tadi kata lo? Kanjeng mamah? Buahaha ko gue ngakak? Astaga Alan kesel" Sherly tertawa lucu dengan panggilan yang diberikan Alan padanya barusan.

"Ck, gue berasa jadi ubab aja Ya Allah" Alan ikut tersenyum.

"Haha lagian sih, siapa suruh bilang kek gitu?!" Ucap Sherly masih tertawa.

"Iya ndoro, punten" Ucap Alan sekali lagi.

"Alan sumpah deh yaa lu mah nyebelin akut! Hahaaha" Tawa Sherly terus-terusan karna tingkah konyol Alan.

"Haha, ketawa aja terus sampe gue pingsan!"ujar Alan.

"Gue yang ketawa kok elu yang pingsan sih?"Sherly bingung dengan ucapan Alan barusan.

"Yaa soalnya senyum ama tawa lo itu manis banget, tar gue diabet"

"Idih astaga Alan, pils deh yaa receh bet astaga" Sherly kembali tertawa.

"Gak ngaruh gombalan lo ke gue!" Sherly berjalan pelan mendahului Alan.

"Sher" Panggil Alan, sambil menyamakan langkah kecil Sherly.

"Iya Lan?" Sherly mendongak ke arah Alan yang lebih tinggi darinya, masih berjalan bersisian.

"Entar malem sibuk?"Tanya Alan.

"Enggak kayaknya, Kenapa?" Jawab Sherly sekaligus bertanya.

"Jalan ama gue mau?" Tanya Alan penuh harapan.

Sherly berhenti berjalan, "Ini kan kita udah jalan Lan"jawab Sherly polos.

"Ish, maksudnya emm entar malem keluar ama gue, gak bakalan gue apa-apain kok, tenang aja!"kata Alan menjelaskan.

Mereka melanjutkan perjalanan.

"Ohh, elu sih terlalu ambigu"

"terus gimana? Mau?" tanya Alan sekali lagi.

"Oke, entar bilang bunda dulu" jawab Sherly mengiyakan permintaan Alan.

"Oke, entar aku minta izin sama bunda" Kata Alan senang.

Para siswa-siswi yang berjalan atau hanya sekedar berkumpul di koridor terdiam melihat pemandangan dihadapan mereka.

Alan dan Sherly berjalan bersisian, dengan tawa dari kedua bibir mereke, pemandangan yang langka.

Ada yang cemberut melihat keakraban Alan dan Sherly.

Ada yang setuju andai mereka berdua bersama.

Ada yang mencaci maki Sherly.

Ada yang memandang kagum keduanya.

Hingga memotret saat keduanya sedang tertawa bersama.

Dan yang melakukan perbuatan itu ialah Sahabat mereka berdua, Alan dan Sherly belum sadar jika mereka berdua menjadi pusat perhatian, karna sibuk dengan gurauan mereka.

Hingga.

"Ehem..ehem dunia serasa milik berdua" Teriak Revan menyadarkan keduanya.

Plak

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang