Epilog

1K 36 215
                                    

| H I L O V E |
Pada akhirnya yang memperjuangkan akan diperjuangkan kembali, begitu pula yang menyia-nyiakan akan disia-siakan kembali.

[Surrender- Natalie taylor]

*

Seorang gadis sedang menatap dirinya sendiri di depan kaca rias.

Ia terlihat sangat cantik dan bahagia.

Sangat-sangat bahagia!

Tiba-tiba seseorang lelaki datang dari belakang.

Dia menggunakan setelan jas yang sangat rapi.

"Pengantinku cantik sekali!"ucap lelaki tadi.

"Sherlyku udah dewasa rupanya!"

Sherly menatap lelaki tadi.

"KAK AFNAN?!"ucap Sherly kemudian menghambur ke pelukan Afnan.

Afnan tersenyum bahagia melihat gadis kecilnya bahagia.

"Hiks, kangen!"ucap Sherly.

Afnan terkejut.

"Astaga, kenapa nangis hem?"tanya Afnan.

"Heh ntar make up-nya luntur kan jadi ngeri."kata Afnan sambil terkekeh.

Sherly ikut tertawa, "Gak papa ngeri, asal kalian semua gak pada takut aja."ucap Sherly.

"Haha, masa cantik begini ditakutin?"kata Afnan sambil mengelus lengan Sherly.

"Aku kira kamu gak bakalan dateng."ucap Sherly dengan nada sedih.

"Aku gak mungkin ngelawatin hari bahagia ini!"jawab Afnan.

Novi, Rara, dan Yoyo datang dari belakang.

"Shttt... Pengantin cowoknya udah gak sabar nungguin tuh di bawah!"ucap Novi.

Sherly bersemu merah.

"Ready?"tanya Afnan.

Mereka semua tersenyum bahagia.

"Inshaa Allah!"jawab Sherly.

Sherly menggandeng lengan Afnan.

Sedangkan Novi, Rara, Yoyo mengikuti dari belakang.

Sherly sangat cantik dan anggun dengan menggunakan balutan kabaya berwarna putih.

Ini adalah awal dari kehidupannya yang sebenarnya.

Hidup yang akan ia jalani sendiri.

Tanpa topangan dari Ayah-Bundanya, tanpa topangan dari siapapun.

Namun ia akan saling berdiri dangan suaminya kelak.

Akan menjalani hari-hari yang akan mereka lalu bersama, dalam indahnya mahligai rumah tangga!

Semua orang yang sudah menunggu di bawah kini melihat sang ratu seharian.

Semua orang memangdang penuh bangga dan bahagia.

Hingga pandangan Sherly berfokus pada satu orang yang kini juga sedang menatapnya berbinar.

Alannya! Sang mempelai lelaki!

Sherly tersenyum haru.

"Udah jangan dilihatin terus, ntar lupa kalo ini masih di tengga!"ejek Afnan pada Sherly.

Sherly terkekeh.

"Iya enggak."jawab Sherly dengan tawa bahagianya.

Tak menyangka bukan? Bahwa hari ini benar-benar terjadi dalam hidupnya.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang