22. Berdua

838 48 10
                                    

---Bantu koreksi typo yuu kakak-kakak.
---Keritik dan sarannya yaa, untuk masukan saya kedepannya
---Vote dan commendFollow Follow Follow❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"Hey bung! I'm coming!!" Lelaki tadi kaget begitu pula Sherly.

"ALAN!!"teriak Sherly penuh harapan.

Dengan sigap Alan menghindari serangan dari lawan, ia balas serang balik, tanpa ampun.

Bug...bug...bug

Alan sudah seperti orang kesetanan, lelaki tadi sudah tumbang dari tadi, namun Alan masih saja memukul dan menendangnya, ia emosi saat ada orang yang berani macam-macam pada Sherly.

Sebelum suara halus itu bersuara yang menghentikannya ia pasti tidak akan berhenti.

"Hiks, Alan! Itu elo hiks?" Alan melepas maskernya, kacamatanya sudah hilang entah kemana saat ia bertengkar dengan lelaki di bawahnya ini.

Dengan cepat Alan melepaskan tali yang mengikat seluruh tubuh Sherly, Detik berikutnya Sherly langsung berhambur ke pelukan Alan, erat sangat erat sekali, seolah ia tak ingin terlepas lagi, Alan pahlawannya, penyelamatnya, dan semangatnya.

"Hiks, Alannnnnn!" Sherly menangis lagi, Alan terasa sakit mendengar tangisan pilu itu, perlahan Alan merenggangkan pelukan mereka, menghapus lembut bulir air mata yang membasahi pipi, memberikan Sherly senyum menenangkan.

"jangan nangis dong, ini ada gue disini! Lo udah aman" kata Alan lembut, sambil menenangkan gadis di depannya ini.

"hiks, iya ta...tapi jangan tinggalin gu...gue lagi hiks" kata Sherly terbata-bata.

"iya, ayo kita cepet kita pergi dari sini sebelum mereka semua sadar!" Alan dan Sherly dengan cepat melesat meninggalkan gedung tua tersebut.

Keadaan sudah semakin gelap sudah jam 8 lebih sedikit, mereka mempercepat langkah.

"Ahhh, aduh sakit" Keluh Sherly saat kakinya tercucuk kayu, dan berdarah, Alan yang melihat hal itu menjadi khawatir.

"Lan kita istirahat dulu yaa, gue capek" pinta Sherly sambil sesekali meniup lukanya.

"ya ampun Sher, lo gak pake sandal? Ahh bego banget gue, kan lo waktu itu ada di rumah sakit, tapi keburu mereka sadar! Obat biusnya cuma bentar, terus jalan kita masih jauh" peringat Alan.

Sejenak Alan menatap Sherly, keadaannya sangat kacau, lebih kacau dibandingkan dirinya saat itu, Sherly masih memakai piyama rumah sakit, rambutnya tidak dikuncir hingga awut-awutan, matanya sembab karena sudah pasti ia sering menangis, dan ia... Astaga ada darah di hidungnya, kelihatannya sudah kering.

"kenapa berdarah?"tanya Alan menatap wajah Sherly, Sherly langsung menghapus darah di hidungnya cepat.

"tadi di tampar sama mereka"jawab Sherly polos, Alan semakin emosi berani-beraninya mereka, lihat saja nanti.

"lo kedinginan!?" tanya Alan, Sherly tentu saja langsung Menganguk karna memang udara malam di tengah-tengah hutan sangatlah lebih dingin.

Tanpa disuruh Alan melepas jaket Hoddienya, dan memakaikannya pada tubuh mungil Sherly.

"Lo gimana?" tanya Sherly, karna Alan hanya menggunakan T-shirt biru dongker.

"Gue gak papa, ayo sini!"Alan berjongkok di depan Sherly, awalnya Sherly bingung, kemudian Alan bilang.

"Ayo gue gendong, kaki lo luka, lo juga masih capek, keburu mereka dateng" kata Alan, langsung saja Sherly naik ke punggung Alan.

Mereka melanjutkan perjalanan, Sherly menyandarkan kepalanya di bahu Alan, Alan tersenyum.

"Lan?" panggil Sherly.

"Hemm?" Alan menjawab sambil terus berjalan.

"lo kok harum sih?" Ok, gue pastiin itu pertanyaan terkonyol dan paling absurd yang dilontarkan di keadaan genting seperti ini.

Tak dapat mengelak, Alan tertawa ngakak, "Hahaha, elo yang bau kambing belum mandi dari kemaren" Sherly cemberut, namun kemudian kembali tersenyum.

"tapi masih cantik kan, yakan yakan?!!" kata Sherly PD.

"Iya cantiiiikkk bangettttt"

" kek boneka Annabell"lanjut Alan, Saat itu juga keduanya tertawa, jarang sekali mereka seperti ini, hanya berdua, bercanda, dan tertawa bersama.

"Lan?" Panggil Sherly lagi.

"Apa?" Sherly tiba-tiba kepikiran dengan Abangnya, bagaimana ia sekarang, mengapa ia hampir lupa.

"Abang gimana kabarnya yaa?" tanya Sherly sambil bergetar.

Alan diam, Sherly berhak tau yang sebenarnya.

"Alan, jawab lo tau gak keadaan abang kayak gimana, sekarang dia dimana Lan? Lo berhasil nemuin dia?" pertanyaan bertubi-tubi dari Sherly muncul.

"Abang lo udah baik-baik aja, tenang, kami udah nemuin dia" jawab Alan meyakinkan.

"lo gak bohong kan lan?" Tanya Sherly meyakinkan, ada kelegaan saat mendengarnya.

"iya, percaya ama gue!"

Namun tiba-tiba mereka sadar.

"WOYYY!! DIMANA LO BERDUA!? KELUAR! BAJINGAN!"teriak salah satu dari mereka
Mereka telah sadar dari obat bius dari Alan, Mereka sedang mencari Alan dan Sherly.

Alan berlari lebih kencang, Sherly terlihat gusar juga.

"kita sembunyi aja dulu!" Kata Alan kemudian.

"kalo ketahuan gimana"Sherly lebih khawatir.

"percaya ama gue!"Alan menuju semak-semak yang rimbun, untuk tempat sembunyi.

"KELUAR LO BERDUA!GUE TAU KALIAN MASIH ADA DI SINI!" teriak mereka lagi, Radiusnya sangat dekat sekitar 15 meter.

Ini harus segera di tangani, Alan menemukan sebuah ranting, dengan hati-hati, karena tak ada cahaya, dan hanya ada cahaya remang-remang dari sang rembulan, akan mempersulit mereka semua untuk menemukan mereka berdua di semak belukar.

Pelan-pelan Alan melempar ranting tadi ke arah sebaliknya dari mereka, para Anak buah Kriss yang mendengar sesuatu langsung berlari ke arah dimana timbul suara tadi.

Dari sisi lain langsung saja Alan menggendong Sherly kembali dan pergi meninggalkan tempat tadi dengan cepat.

Ia juga lelah, mana ia hanya makan waktu sarapan tadi pagi saja, setelahnya ia tak mengisi perutnya sampai saat ini.

Mereka terus berjalan, hingga seberkas cahaya datang, perdesaannya sudah dekat, Alan mempercepat langkah.

"Itu dia mobilnya!" Alan menurunkan Sherly, lalu membukakan pintu mobilnya, Kemudian memutari mobilnya, dan berlalu dari tempat kesialan.

"Gue bersyukur bisa selamat dari mereka semua"ucap Sherly tak tertahan.

Alan tersenyum, sambil mengaktifkan penghangat ruangan.

"gue bersyukur karna masih bisa lihat elu lagi"kata Alan, yang menurut Sherly Ambigu.

Namun Sherly tetap diam, tersenyum pada Alan, sang Pahlawannya.

-----------------------------

Voment^^

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang