42. Panggil sayang

724 34 27
                                    

|H I L O V E|
Jangan suka bikin baper kalo cuma mau mampir.

Selamat membaca^^

***

"Ini?" ucap Sherly di depan kaca, sambil memegang setelan baju dan celana jeans.

"Nooo, gak nyambung banget!"ucapnya lagi pada diri sendiri, ia ganti memilih baju lain.

Sejak setengah jam lalu Sherly sudah ribut sendiri di kamarnya, pasalnya ia akan pergi ke rumah Alan, namun ia masih bingung harus memakai pakaian yang seperti apa.

"Pusing yaa tuhan...!"ucapnya sambil menghela nafas panjang.

"Ohh iya, gue kan punya dress dari abang!"ucapnya teringat sesuatu.

Sherly membuka lemarinya, menggapai kerdus berwarna putih dengan pita pink di atasnya.

Hadiah dari Verrel waktu ulang tahunnya tahun lalu.

Diambilnya sebuah dress berwarna peach dengan panjang di bawah lutut.

Mungkin dress ini yang akan dipakainya, selain sopan, ini juga lumayan cantik.

Sherly siap! Dangan balutan make up tipis, rambutnya juga ia biarkan terurai.

Tok

Tok

Tok

Suara pintu kamarnya diketuk. "Sherly sayang, ada Alan di bawah, ayo cepet turun!" ternyata Bunda.

"Iya, Bun." Sherly membuka pintu kamarnya, Bunda terkejut melihat pemandangan di hadapannya.

Betapa cantiknya putrinya saat ini!

"Yaa Allah....Cantik banget anak bunda! Gak biasanya kamu kayak gini."ucap Salma pada putrinya.

Sherly tersenyum malu. "Hari ini Sherly mau ketemu sama Mama Avi, Bun. Masa gayanya kek berandalan."ucap Sherly.

"Haha, kamu ini ada-ada aja, yaudah sekarang cepet turun, Alan udah nungguin dari tadi loo."ucap Salma sambil membelai rambut Sherly.

Sherly menuruni tangga, ohh yaa ampun kenapa jadi deg-degan seperti ini? Padahal hanya ingin berkunjung saja.

Alan masih sibuk dengan handphone-nya tak sadar jika kini Sherly sudah berada di hadapannya.

Hari ini Alan terlihat santai, dengan balutan T-shirt berwarna grey dan celana bahan berwarna cream.

"Alan?"panggil Sherly, Alan spontan mendongak.

Alan diam, kemudian melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala Sherly.

Nikmat mana yang kau dustakan, Lan?!. Batin Alan saat itu juga.

"Ehh udah Sherly, udah siap?"tanya Alan sambil tersenyum hangat, hangat sekali, senyuman yang mampu meruntuhkan iman Sherly, tapi jangan sampai!

"Emm, iya. Berangkat sekarang?"tanya Sherly malu-malu.

"Oke, pamit bunda dulu yuk."ajak Alan.

"Bunda?"panggil Sherly.

"Sebentar gue cari dulu yaa!"Sherly berjalan ke dapur, benar saja Bunda sedang membuat jus di dapur.

"Em? Apa sayang?"tanya Salma sambil terus memotongi buah.

"Sherly mau berangkat dulu sama Alan, Salim lah!"ucap Sherly.

"Tangan Bunda kotor, Sini cium aja!"ujar Salma.

Sherly berjalan mendekat dan langsung mencium pipi Bundanya.

"Bilangin Alan, hati-hati ya!"kata Bunda, Sherly menganguk paham.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang