--bantu koreksi typo kakak-kakak--
~jangan lupa follow, vote and commend❤
Sepi, senyap, gelap, dan takut.
Gue gak tau sekarang gue lagi ada di mana. Tempat ini begitu asing bagiku, dan sudah ku pastikan sangat jauh dari tempat asalmulaku.
Seketika pikiranku melayang jauh, ragaku disini, namun pikiranku ada di tempat abang gue berada.
Kerakhir kali yang aku ingat saat dimana kejadian kami mau kabur dari genggaman Kriss, dan saat abangku tumbang tak sadarkan diri dengan banyak darah dimana-mana.
Tak terasa air mataku mengalir, banyak pertanyaan berkecamuk di pikiranku, bagaimana keadaan abang, apa ia baik-baik saja? Apa ia berhasil meloloskan diri, apa nyawanya tertolong, apa ada yang menolongnya, apa dia masih hidup dan berhasil kabur, ahh kepalaku pusing memikirkan semua hal itu, perasaanku khawatir, seperti ada sesuatu yang mengganjal, semoga abang baik-baik saja yaa tuhan.
Yang bisa kulakukan kini hanyalah berdoa agar abang dan aku baik-baik saja.
"udah sadar lo!?"pertanyaan yang seperti pernyataan itu terlontar dari mulut seorang lelaki, tidak ia bukan manusia melainkan iblis jahanam!.
"Setan lo! Lo hampir ngilangin nyawa gue ama abang gue woy! Lo mikir gak sih?! Itu nyawa woy! Bukan mainan!" teriak Sherly langsung di hadapan Kriss, yaa lelaki tadi ialah Kriss.
"Hahaha, abang lo udah mati woy, gausah terlalu di pikirin, lama lama juga bakalan busuk disana tanpa ada yang tau keadaan dan keberadaannya!" ucap Kriss penuh penekanan, Sherly merinding mendengarnya, Ia menangis lagi.
"Hiks, kalau lo be..rani ma..cem macem sama a..aabang gue hiks, Gue pastiin lo bakalan hancur!" kata Sherly penuh kebencian dengan terbata-bata.
"Atau.....lo yang akan hancur di tangan gue!" bisik Kriss di telinga Sherly.
"Hiks, lepasin gue ahhh!" Sherly meronta-ronta agar tali yang mrngikatnya di kursi ini dapat terlepas.
"shutt....nikmati aja drama ini, nanti lo juga terbiasa" ucap Kriss ambigu dengan semrik jahatnya.
"persetan sama lo Kriss?" Sherly menunduk dalam, menangis lagi untuk yang kesekian kali, ia sangat berharap agar yang dikatakan oleh Kriss tentang abangnya tadi hanya dusta belaka.
Kriss berjongkok, ia menarik paksa dagu Sherly agar menghadapnya.
"jangan sentuh gue!"ucap Sherly dengan penuh benci.
"anak yang manis, Beruntung banget Alan punya elo" ucap Kriss sambil terus mengamati gadis yang dua tahun lebih muda darinya itu.
"Alan, lu bisa denger gue gak, Lan? Tolongin gue" ucap Sherly di dalam hati.
Sherly terus menghindar agar Kriss tak dapat menyentuhnya.
Kriss berdiri, kemudian meninggalkan Sherly dalam kebingungan dan ketakutan, tanpa kata-kata dan berlalu begitu saja.
Sherly memandang punggung kriss yang menghilang di turunan tangga, ia baru sadar ia berada digedung kembali, walau berbeda gedung.
"Tuhan beri hamba jalan keluar" Doa Sherly dalam hati.
***
Ruangan bernuansa putih dengan bau obat-obatan yang sangat mendominasi setiap ruangan disini sangatlah memuakkan.
Alan dan Azka masih setia duduk di sisi ranjang Verrel yang sampai saat ini belum juga membuka matanya.
"terus gimana?"tanya Azka pada Alan.
"gue juga bingung Ka, semua anak-anak RL udah gue kerahin buat nyari persembunyian Kriss saat ini, tapi belum ada kemajuan" ucap Alan kecewa.
"kita harus gimana lagi? Lapor polisi? Keknya itu jalan terakhir buat sekarang"usul Azka, Alan menatap Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILOVE (END)√
Teen Fiction-CERITA SUDAH TAMAT. -TIDAK PERNAH DIREVISI! Cinta bisa datang menyapa kapan saja, yang dapat kita lakukan hanya dua, menyapanya kembali, atau memilih mengacuhkannya dan tak mau mengenalnya. "Salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika seseor...
