48. Kecelakaan

744 34 44
                                    

|H I L O V E|
Biarkan kini waktu yang menjawab, aku dan kamu akan tetap menjadi kita.

***

"Sher, jan diem aja lah."pinta Alan sejak lima belas menit yang lalu.

Alan dan Sherly kini berada di sebuah cafe langganan Alan dkk.

"Gue mesti jawab gimana sih, Lan? Gue gak kenapa-napa, kalo gue jawab gue gak suka lu juga mesti bilang apa?"Sherly angkat bicara.

Alan menarik nafas panjang. "Lu punya hak atas gue."ucap Alan yang terasa ambigu di telinga Sherly.

"Maksud lu?"

Alan tersenyum, menggapai jari-jari lentik Sherly.

"Anggap gue semau lu, Sher. Tapi jangan sampe lu ngejauh dari gue." ucap Alan membuat Sherly terdiam.

"Sorry."ucap Sherly.

"Buat?"tanya Alan.

"Gue gak pernah ngejauh, Lan! Tapi tubuh gue mintanya gitu."

"Gue mau tanya, tapi lu gak wajib jawab. Afika siapa lu sih?"lanjut Sherly.

Sherly tak sadar, bahwa topik pembicaraan mereka kali ini sudah melebihi batas pertemanan.

Tapi apa masing-masing dari mereka saling menganggap sebagai teman?

"Lu tau? Gue ama Afika cuma sebatas sahabat, emang lu mikirnya apa?"tanya Alan sambil menahan senyumnya.

Sherly diam, bingung ingin menjawab bagaimana, ia telah terjebak dengan pertanyaannya sendiri.

"Eh, ntar malem acara penutupan Porseni kan? Lu ngapain masih disini? Bukannya lu ketuanya."ucap Sherly mengalihkan pembicaraan.

"Ahh gue udah gak sabar nunggu entar malem."ucap Alan.

Sherly memicingkan mata. "Emang mau ngapain?"tanya Sherly.

"Ada deh."ucap Alan membuat Sherly penasaran setengah mati.

***

Acara penutupan porseni memang dilaksanakan pada malam hari, namun dari segi keamanannya sudah terjamin.

Seluruh murid dan para kordinator acara telah sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Pada jam setengah tujuh, acara penutupan dimulai.

"Bahagian gak lu hari ini?"tanya Rara pada Sherly.

"B aja sih."jawab Sherly menurut perasaannya.

"Ohh, siap-siap aja."ucap Novi nimbrung.

"Soalnya bakalan ada yang bahagia, yegak?"ujar Novi pada Yoyo.

"Gua mah bahagia gak bahagia tetep aja sengsara."jawab Yoyo.

"Hilih, gak bersyukur udah punya doi cakep gitu."kata Rara.

"Ganteng aja, kalo diliat dari lobang wc."ucap Yoyo datar.

"Ooo, yaudah deh, Azka buat gue aja."kata Rara membuat Yoyo meliriknya tajam.

"Berani, gue bacok lu."

"Wee sadis goblok!"ucap Rara sambil menoyor kepala Yoyo.

"Cieee sayang."kata Sherly.

"Sayang lah! Cowok gua."ucap Yoyo.

"Hem, yang udah punya gelar pacar abang Azka."Novi menggerutu.

"Rara kapan ama abang Repan?"ucap Rara berlagak sedih.

"Entar malem!"jawab Sherly.

Yoyo, Novi, Rara diam.

"Iya entar malem."jawab mereka bertiga.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang