12. Dekat

1K 64 5
                                    

|H I L O V E|

-selamat membaca cerita Badboy and Tomboy:)

-kritik dan saran sangat membangun.
-mohon bantuannya dalam koreksi:).

***

"Alan!!"

"Hey! Udah baikan?"tanya Alan lembut, entah mengapa akhir akhir ini ia merasa sangat khawatir terhadap keadaan Sherly, hingga ia putuskan untuk menjaganya, namun semuanya tak seperti yang dikiria, Sherly terluka karna ulah musuhnya, yang berarti Sherly terluka karena sebabnya.

"Udah kok, ehh kok kesini? Gak sekolah?"tanya Sherly, jujur saat ini ia sangat gugup, senang, terkejut dan tak menyangka bahwa Alan ada di hadapannya, perasaanya sekarang campur aduk.

"Sekolah kok! Bentaran sekalian jenguk lo! Ok, udah makan?"tanya Alan, sungguh saat ini ia merasa sangat tidak ingin melihat gadis di hadapannya ini terluka untuk kedua kalinya ia akan menjaganya.

"Hem? Ehh udah kok tadi pagi!"jawab Sherly salting.

"Kok sendiri? Yang lain mana?" tanya Alan, "Pacar lo mana?" lanjutnya.

"Hah? Pacar?"jujur Sherly merasa bingung dengan pertanyaan Alan kali ini, pacar? Pacar mbahnya apa? Sherly aja gak punya pacar.

"Iya yang kemaren jengukin lo?"kata Alan, walaupun sekarang ia memasang wajah sangat datar, namun aslinya ia deg-degan menanti jawaban Sherly.

"Ohh itu, udah pulang dia! Mau ngampus tadi pagi!"mendengar jawaban Sherly rasanya ia sudah tak ada kesempatan untuk memilikinya, Namun bukan Alan namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Dia abang gue!"hanya dengan tiga kata terakhir yang diucapkan Sherly, hati Alan lega dan langsung berhore ria.

"Hah? Abang kandung? masa sih, kira pacar orang masih keliatan muda banget! Pake acara cium-ciuman segala lagi! Dan terakhir panggil lo sayang yaa siapa sangka kalo dia abang lo"kata Alan panjang lebar, dan kata kata itu membuat Sherly jadi pingin tertawa ngakak namun ia tahan.

"Hahahahaa, Alan dia itu abang gue! Namanya juga abang pasti sayang banget ama adenya! Yaa kali pacaran ama abang ndiri?"akhirnya tewa yang ia tahan pun meledak melihat ekspresi bingung Alan yang..... Menggemaskan.

"Kok ketawa sih? Gue aja masih gak nyangka!"kata Alan padahal di balik itu semua ia merasa sangat senang dapat menyaksikan tawa indah dari gadis di depannya ini.

"Lagian juga! Mikirnya aneh banget, gue ama abang gue cuma beda dua tahun, yaa jadi keliatan kek gitu deh!"lanjut Sherly, apa apaan ini Sherly merasa gemas dengan pertanyaan Alan yang super super aneh bin langka.

"Yaa kan namanya juga belom kenal yaa patutlah kita tau"

"Sebenernya bener juga sih! Kan kalian gak ada yang ngerti kalo Verrel itu bang gue, cuma sahabat ama orang terdeket gue aja yang ngerti"

"Oh, oke sekarang gue ngerti"

"Hehe iya!"dalam beberapa detik mereka saling bertatapan mata, hingga Sherly lebih duluan memutuskannya.

"Sher!" Alan meraih tangan Sherly dari samping kemudian menggenggamnya.

Deg-degan anjir!

"Ehh? I..iya apa lan?"
Ahh bodoh Sher, ngapa jadi gugup gini sih!?.Batin Sherly.

"Maafin gue yaa Sher!"kata Alan kini mulai serius, mengingat Sherly seperti ini karenanya.

"Maaf kenapa, Lan?"Sherly mulai bingung.

"Maaf gara-gara gue lo jadi kek gini, Maaf Sher!"kata Alan

"Maksud lo?"kali ini Sherly benar-benar bingung.

HILOVE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang