Hari ini siswa dan siswi SMA Purna Bakhti tak mengadakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya, karena hari ini diadakan perlombaan basket antar sekolah yang bertepatan di SMA ini.
Antusias bukannya hanya dirasakann oleh pemain atapun penggila basket, melainkan juga dirasakan oleh murid yang lainnya tak terkecuali Dinda yang sudah memilih tempat duduk terdepan agar bisa menyaksikan permainan Gilang dengan sangat jelas.
Semua orang bersorak-sorai untuk mendukung juaranya masing-masing. Begitu juga Dinda yang sejak tadi berteriak menyemangati Gilang yang tengah bermain di lapangan. Di tengah permainanya Gilang berhasil menambah poin dan langsung mendapatkan sorak-sorai dari para penggemarnya.
Setelah mencetak point Gilang memandang kearah barisan penonton tepatnya pada barisan Dinda dan memberikan kerlingan mata entah pada siapa. Dinda yang melihat itu sempat merasa bingung, pasalnya di barisan itu hanya ada dirinya dan Senja serta beberapa penonton laki-laki. Tak ingin berburuk sangka Dinda terseyum senang dan berteriak kearah Senja
" Senja, kamu liat kan tadi Gilang main mata sama aku " ujar Dinda berbangga diri, meskipun sebenarnya dia juga kurang yakin dengan apa yang ia ucapkan.
" iya liat, cie senengnya " ucap Senja menggoda Dinda yang tampak sudah salah tingkah
Pertandingan selesai dan dari hasil akhir SMA Purna Bhakti berhasi mengalahkan sekolah yang menjadi saingan sengit mereka. melihat bahwa pujaan hatinya menjadi juara membuat Dinda langsung berlari menuju kerah Gilang, dan tanpa permisi memeluk tubuh pria itu yang basah karena keringat.
" selamat Gilang, aku tahu kamu pasti menang " ucap Dinda dengan masih setia menempelkan tubuhnya pada Gilang.
" apaan si, lepas! " Gilang yang risih dengan perlakuaan Dinda dan berusaha mepelaskan pelukan gadis itu dari tubuhnya. Namun bukan Dinda jika akan menyerah dengan mudah. Kala pelukkannya di lepas paksa oleh Gilang, Dinda segera beralih memeluk lengan Gilang semakin erat.
" selamat bro " gerakan tangan Gilang yang mencoba melepaskan tangan Dindapun terhenti kala seorang pria yang merupakan musuh bebuyutannya mengulurkan tangan sembari tersenyum penuh makna kearah Gilang.
Gilang menerima uluran tangan pria itu dengan enggan " thanks Daren, gue gak nyangka bisa ngalahin tim basket sekolah loe " ujar Gilang mengejek yang membuat pria bernama Daren itu hanya tersenyum malas
" lepas! " geram Gilang lagi kala Dinda tak kunjung melepaskan tangannya pada lengan Gilang. Daren yang melihat itu tersenyum penuh minat kearah Dinda.
" pacar loe cantik juga. Kalau gak mau boleh lah buat gue " ucap Daren seraya menilai Dinda dari atas hingga bawah. Dinda yang melihat tatapan kurang ajar dari Daren semakin mempererat pelukkannya dilengan Gilang.
" ambil aja " ucap Gilang yang sontak membuat Dinda melepaskan pelukkannya dan menoleh tak terima kearah Gilang.
" kenalin gue Daren " ucap Daren seraya menggenggam tangan Dinda tanpa permisi. Merasa tak terima Dinda segera menghempaskan tangan Daren dengan kesal yang membuat Daren tersenyum gemas kearah Dinda.
" loe gak akan nyesel kan kalau si cantik ini jadi milik gue " ujar Daren pada Gilang seraya menyentuh dagu Dinda.
" singkirin tangan loe dari Dinda kalau gak mau kita orang patahin !! " teriak Aldo dan teman-teman basketnya yang lain, yang sudah geram dengan tindakan kurang ajar yang Daren lakukan pada Dinda.
Daren terkekeh mendengar penuturan Aldo dan kawan-kawan " wow, santai bro. lagian Gilangnya juga gak masalah kok " ujar Daren
" itu bodohnya Gilang " ucap Jayden seraya menatap Gilang yang hanya diam saja di tempatnya. Jayden merasa jengah dengan sikap Bodoh Gilang yang sama sekali tak melindungi Dinda yang jelas-jelas tengah menjadi incaran Daren.
![](https://img.wattpad.com/cover/190148256-288-k967328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DINDA
FanfictionIni hanyalah sebuah kisah klasik dimana Cleodinda Sekar Ayu, si cewek seksi yang selalu ceria mencintai seorang pria dingin dan cuek bernama Gilang Arka Permana yang notabene adalah pria paling mempesona di seantero sekolah. namun apa mau dikata ket...