Malam minggu kelabu yang Dinda benci semakin membuatnya frustasi kala Ayahnya berkata bahwa Gilang akan datang menemuinya malam ini. Dinda yang memang ingin menghindari bertemu hingga bertegur sapa dengan Gilang, akhirnya memilih menyetujui ajakan Daren untuk menghadiri ulang tahun salah seorang temannya. Meskipun kalau boleh jujur Dinda amat menolak, namun dari dua pilihan buruk, menurutnya Daren adalah salah satu pilihan yang cukup menguntungkan.
Setelah memastikan kedua orangtuanya pergi bersama Kinan, Dinda buru-buru menghubungi Daren agar pria itu segera menjemput dirinya sebelum Gilang benar-benar datang.
Tak lama sejak kepergian Dinda dan Daren, mobil mewah seoarang Gilang mulai memasuki pekarangan rumah gadis itu. Gilang yang tak mengetahui rencana Dindapun dengan mantap melangkahkan kakinya.
Malam ini sejujurnya Gilang datang bukan karena paksaan dari ayah maupun ibunya, namun murni dari niatan hatinya sendiri. Gilang benar-benar ingin membicarakan tentang perubahan sikap Dinda beberapa hari ini padanya. Gadis itu benar-benar pintar menghidari dirinya, hingga Gilang kesulitan mencari celah untuk bertemu gadis manis yang mampu mengusik ketenangannya itu.
" loh Den Gilang kok disini ? " Tanya Bi Inem bingung kala membukakan pintu rumah untuk Gilang
Gilang yang mendapat pertanyaan itu pun sontak menatap tak mengerti seraya mengernyitkan dahinya " maksudnya mbok ? "
" Non Dindanya bukannya tadi udah pergi sama Aden " ujar Bi Inem bingung
Gilang semakin bingung dengan penjelasan Bi Inem yang mengatakan bahwa Dinda telah pergi " saya baru aja nyampek sini Bi "
" lah terus tadi non Dinda pergi sama siapa ya ?! Bibi kira cowok yang di dalam mobil tadi itu Den Gilang " Bi Inem mulai bingung pasalnya selama ini Dinda tak pernah terlihat pergi dengan laki-laki lain kecuali dengan Gilang
Gilang terlihat tak suka kala mendengar penjelasan Bi Inem yang mengatakan bahwa Dinda telah dijemput oleh seorang lelaki. Kerutan tampak terlihat jelas di dahi Gilang saat mencoba berpikir pria mana yang telah berani membawa gadis manis itu pergi.
" emangnya Dinda gak tau Bi, kalau saya mau kesini ? " Tanya Gilang
" ya tahu atuh Den, bapak tadi sebelum pergi udah ngomong langsung sama non Dindanya " penjelasan Bi Inem membuat Gilang menjambak rambutnya frustasi. Lagi-lagi gadis itu mencoba menghidar darinya.
Dengan langkah lemah, Gilangpun memutuskan untuk kembali kerumahnya saja. Kepalanya mendadak terasa pening memikirkan tingkah polah gadis mungil yang mampu membuat dunia terasa diputar balik. Gilangpun tak begitu paham dengan perasaannya saat ini. Sebenarnya hal apa yang mampu membuatnya uring-uringan seperti ini, bukannya harusnya ia merasa senang karena gadis yang selalu mengusik hidupnya itu mulai menjauh dari peredarannya.
" loh Gilang, kamu gak jadi pergi sama Dinda ? " tanya sang mama yang tampak terkejut melihat kedatangan putra sulungnya yang tampak tak bersemangat itu
" gak mah, Dindanya lagi pergi " jawab Gilang
" bau-baunya kak Dinda udah punya pria idaman lain nih " ejek Edo saat melihat tampang kusut diwajah saudaranya itu
" stt... adek omongannya suka bener deh. Abis abang mu sok jual mahal sih " ayah Gilang tampaknya tak mau ketinggalan untuk mengusili sang anak.
Tampang Gilang telihat semakin kusut dan mengerikan kala menatap sang adik yang malah tertawa senang melihat wajah sang kakak. Tak mau mendengarkan ejekan dari adik dan ayahnya yang membuat Gilang merasa semakin panas, lelaki itu memutuskan melangkahkan kakinya menuju kedalam kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
DINDA
FanfictionIni hanyalah sebuah kisah klasik dimana Cleodinda Sekar Ayu, si cewek seksi yang selalu ceria mencintai seorang pria dingin dan cuek bernama Gilang Arka Permana yang notabene adalah pria paling mempesona di seantero sekolah. namun apa mau dikata ket...