Ujian kelulusan yang di hadapi oleh seluruh siswa SMA termasuk juga Dinda nyatanya telah selesai hingga menyisakan rasa lega yang amat terasa . Detik-detik menegangkan yang mampu membuat anak-anak menyibukkan diri dengan kegiatan belajar hingga membuat mereka menghindari berbagai kebiasaan buruk yang biasa dilakukan, akhirnya bisa mereka jalani dan terselesaikan tanpa hambatan yang berarti.
Perubahan Dinda yang selama beberapa bulan belakangan ini, nyatanya mampu merubah label gadis bermasalah yang selama ini menempel padanya. Yah, meskipun nilai akademik yang diperoleh Dinda tidak berubah secara drastis, namun masih dalam kategori yang cukup baik dan signifikan.
Gadis yang tengah menjadi perbincangan para guru itu saat ini tengah berdiri di depan gerbang sekolahnya menunggu jemputan sembari sibuk memainkan ponsel di genggamannya. setelah berbincang ria menyalurkan rasa bahagia karena hari terakhir ujian mereka telah selesai, dewan guru mengumumkan jadwal libur istirahat yang otomatis memberikan kebahagian tersendiri bagi mereka yang telah bertempur melawan soal-soal.
Ketika tengah asik memainkan ponselnya, Dinda di kejutkan dengan kehadiran dua orang yang sejak beberapa bulan terakhir selalu ia hindari keberadaannya. Dinda menatap kedua insan itu dengan tatapan lelah, hembusan napas berat tanpa sengaja keluar dari bibir mungil gadis cantik itu. sepertinya kali ini Dinda tak akan berusaha untuk menghindar lagi, ia juga sejujurnya merasa lelah terus melarikan diri.
" kalian berdua ingin mengajak ku membicarakan sesuatu? " Tanya Dinda on point sembari tersenyum manis menutupi sesak yang kembali hadir di dadanya
Senja menatap Dinda dengan perasaan takut. ia sadar bahwa selama ini dirinya telah menyakiti sahabatnya ini, ah... masih pantaskah ia menyebut Dinda sahabat setelah apa yang telah ia lakukan. Senja merasa sedih mengingat kebersamaan mereka yang tak lagi sama dalam beberapa bulan ini.
" kau tidak akan berusaha menghindar lagi ? " Gilang menjawab pertanyaan Dinda kembali dengan sebuah pertanyaan juga
" saat ini aku ada di depan mu. Katakan saja apa yang ingin kalian bicarakan. Waktu ku sedikit luang saat ini " dinda menatap sembari memainkan jam di pergelangan tangannya. Bersikap seolah-olah dirinya telah baik-baik saja.
Melihat sikap Dinda saat ini tanpa sadar membuat Gilang tersenyum sinis. Ia tahu jika gadis di depannya ini tengah berpura-pura kuat. " tidak di sini, ayo kita bicara di taman belakang sekolah "
" wah.... Apakah tempat itu benar-benar menjadi tempat favorit kalian berdua ?" Dinda berseru sok dramatis kala mengingat tempat yang paling di bencinya itu. kilasan kejadian menyakitkan yang inderanya temukan di tempat itu benar-benar membuat Dinda enggan menginjakkan kaki di sana.
" jika kau keberatan kita bisa mencari tempat lain "Gilang menatap Dinda dengan tatapan remeh
" mengapa harus keberatan ? aku ingin melihat seperti apa tempat favorit sahabatku saat tengah berpacaran " Dinda membalas senyuman remeh Gilang dan kemudian menatap Senja yang tersentak kala dirinya menekankan kata Sahabat
" ayo !! " kembali, sekali lagi Dinda berusaha tampak riang sembari melangkah mendahului pasangan itu.
Sekuat tenaga Dinda menutupi sakit di dalam dadanya dengan sesekali meremat jemari tangannya dengan kuat kala melangkahkan kakinya menelusuri sekolah yang telah sepi manusia itu. Semua kekalutannya tak bisa tertangkap oleh mata Gilang maupun Senja yang saat ini melangkah di belakangnya.
" Dinda maafkan aku " suara lirih Senja terdengar memecahkan keheningan yang cukup lama melanda mereka bertiga di taman itu.
Dinda mendongakkan kepalanya menatap Senja yang telah berurai air mata, dari mata sayu itu Dinda tahu betapa sedih dan bimbangnya Senja saat ini. perasaan sakit sejujurnya membuat Dinda berulang kali menyumpah serapahi sahabat manisnya itu, bahkan sering kali pikiran buruk untuk membenci Senja muncul mendominasi dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DINDA
Fiksi PenggemarIni hanyalah sebuah kisah klasik dimana Cleodinda Sekar Ayu, si cewek seksi yang selalu ceria mencintai seorang pria dingin dan cuek bernama Gilang Arka Permana yang notabene adalah pria paling mempesona di seantero sekolah. namun apa mau dikata ket...