Roan bereaksi lebih tenang. Dia menyuruh Dante untuk memasukkan kembali senjatanya dan mempersilakan Immy duduk meski gadis itu bersikeras berdiri karena dia rasa pembicaraan ini tak akan makan waktu lama.
"Pasti setiap kali bertemu orang, yang pertama kau lihat adalah matanya," Immy menyindir Dante. Matanya memindai pemuda itu dari atas hingga bawah. "Aku cuma ingin membawa temanku kembali, kalau kalian tidak keberatan."
"Teman," Roan mengulang sembari melihatku dengan sorot agak menuduh. "Anda tahu dia seorang penunggang naga?"
"Setahuku dia hanya manusia biasa, dan aku yakin ini tidak ada hubungannya dengan iltas itu. Pasti ada kesalahpahaman," Immy membalas datar, sedikit bersikeras.
"Dia bilang sudah mendapat Cyfar," Dante menyeletuk, "dan dia bertahan hidup."
Roan menambahkan, "Teman Anda seorang penunggang. Anda mungkin tidak tahu apa yang terjadi kalau dia dan naganya—"
"Aku tahu betul. Itu pengetahuan dasar yang bahkan bisa dipikir secara logika, tapi dia bahkan tidak berasal dari Andarmensia. Terakhir kali aku membawanya kemari, dia diculik dan dijadikan pekerja. Sekarang, seorang penyihir tak bertanggung jawab yang bahkan tak kukenal mendadak menemuiku dan mengatakan bahwa dia telah membawa Cassidy kembali kemari dan tahu-tahu dirinya menjadi penunggang naga. Tidakkah kalian pikir itu aneh?" Immy membantah panjang lebar.
"Dia menerima Cyfar, artinya dia sudah pernah terkena pengaruh asap halusinasi iltas dan bertahan hidup," Roan bersikeras. Giliranku yang ditatap Immy. Dia tahu betul aku terkena asap halusinasi itu dan baik-baik saja. Itulah sebabnya dia panik di hari kami menemukan Beast, dan dia tidak memberi tahuku apa-apa. Memikirkannya saja membuatku mulai kesal.
"Walau dia tidak berasal dari Andarmensia, sekarang dia harus berada di sini, setidaknya untuk naganya." Roan mencondongkan tubuh ke depan. "Lagi pula aku yakin Anda tahu bahwa teleportasi antardimensi merupakan hal yang bisa memicu masalah dan hukumnya sudah diatur oleh Dewan Penyihir. Jangan pikir aku tidak tahu. Kalau Anda bertindak gegabah, kami bisa melaporkan Anda."
Wajah Immy langsung mengerut masam. Bahkan warna-warni pakaiannya tidak mencerahkan ekspresinya sedikit pun.
"Beri kami waktu bicara," pinta Immy. Roan pergi dari ruangan itu bersama Dante dan menutup pintu, meninggalkanku dan temanku.
"Apa teleportasi tindakan ilegal?" Aku bertanya ke arahnya, mulai cemas. "Kenapa kau masih melakukannya?"
Immy menyugar rambutnya. "Aku tidak tahu akan jadi kacau waktu itu. Kukira aku bisa menghabiskan waktu denganmu di Andarmensia. Pamanku sempat menentang tapi aku berjanji tidak akan menarik perhatian orang-orang."
"Kalau kita kembali, mereka akan melaporkanmu. Kita tidak bisa mengambil risiko." Aku berdiri dari kursiku. "Aku pun baru saja bertemu dengan naga yang mengaku-ngaku sebagai nagaku. Kalau saja kau bisa kembali dan membantu memberi tahu keluargaku, itu akan sangat membantu."
"Cassie," Immy merengek, "kalau kita bisa pergi sekarang, kenapa tidak?"
"Aku...." Kupikirkan kembali alasanku sebelum menyampaikannya, "Kurasa aku ingin memproses semua ini dulu. Baru tadi pagi iltas itu memberi tahu kalau aku penunggangnya. Biarkan aku berada di sini dan kau bisa menjemputku seminggu sebelum musim panas berakhir." Immy hendak menyela, tapi aku melanjutkan dengan cepat, "Mereka cuma mau aku ikut pelatihan. Kita berikan apa yang mereka mau sampai mereka sadar kalau aku tidak bisa melakukan sebaik yang mereka kira. Biarkan aku menghabiskan musim panas dengan nagaku."
Sebenarnya dibandingkan melatih diri, aku lebih menginginkan waktu santai bersama Beast. Tapi, kalau sudah seperti ini, apa boleh buat?
Immy menyambar kedua bahuku dengan tangannya. "Kau tidak mengerti, Cassidy Adams. Kalau kau penunggang naga dan naga itu sudah menandaimu, kau tidak akan bisa lepas darinya. Sementara kau tahu kau tidak bisa tinggal di Andarmensia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iltas
FantasySeorang remaja dari New Orleans adalah penunggang naga di Andarmensia. - Hidup Cassidy Adams normal-normal saja sampai suatu hari, ia menyadari bahwa temannya, Imrie, adalah seorang penyihir. Tidak sampai disitu, Cassie menghabiskan musim panasnya d...