42. Merindu Pilu

46 3 0
                                    

Double update!!!

Kalau bisa, bacanya sambil ngedengerin lagu "Tentang Rindu—Virzha" di playlist kalian, biar ngerasain gimana jadi Deva:)

Happy Reading...

Sudah sebulan berlalu, dan Indah belum juga kunjung menemui Deva. Hari-hari Deva dijalani dengan hal yang itu-itu saja. Tidak ada yang menarik sama sekali. Berangkat ke sekolah sendiri, belajar seperti biasa dengan teman-temannya yang sesekali saling bercanda ria, hingga pulang sekolah sendiri lagi.

Kegiatan di rumah pun tidak ada yang menarik. Bermain game online di kamar. Melamun di balkon kamar. Makan snack sambil menonton film di televisi. Tidak ada lagi orang yang akan ia ganggu lewat pesan bejibun.

Tidak ada yang lebih baik dari bertemu. Iya, kalau bisa, Deva ingin bertemu dengannya sekarang juga. Tidak bisa lagi dirinya menahan rasa rindunya ini. Ah, ini sudah terlalu besar.

Saat ini, Deva sedang melamun di luar balkon kamarnya. Duduk bersandar pada jendela. Memandang langit biru tua dengan taburan bintang yang menyala. Cantik.

Sedang apa dia sekarang?

Sedang di mana dia sekarang?

Apakah dia sedang tidur?

Atau sedang makan?

Deva menatap gitar yang ada di pangkuannya. Menghela nafas sejenak, lalu mulai memetikkan setiap kunci yang sesuai dengan lagu yang akan ia nyanyikan malam ini.

Pagi, telah pergi

Mentari, tak bersinar lagi

Entah, sampai kapan

Ku mengingat, tentang dirimu.

Ku hanya diam

Menggenggam menahan, segala kerinduan

Memanggil namamu, di setiap malam

Ingin engkau datang, dan hadir, di mimpiku

Rindu...

Deva memejamkan matanya, sambil terus bernyanyi dengan suara pelan. Terdengar begitu sendu.

Dan waktu, kan menjawab

Pertemuanku, dan dirimu

Hingga, sampai kini

Aku masih, ada di sini.

Ku hanya diam

Menggenggam menahan

Segala kerinduan

Memanggil namamu, di setiap malam

Ingin engkau datang, dan hadir, di mimpiku

Rindu...

Satu tetes air matanya jatuh dari sudut matanya. Suaranya menjadi sedikit serak, namun ia masih tetap bernyanyi. Menyelesaikan lirik lagunya itu.

Dan bayangmu

Akan selalu bersandar di hatiku

Janjiku pastikan pulang, bersamamu.

Ku hanya diam

Menggenggam menahan

Segala kerinduan

Memanggil namamu,di setiap malam

Ingin engkau datang, dan hadir, di mimpiku

Selalu di mimpiku

Rindu...

Rintihan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang