"Tugas kelompoknya tolong dikumpulkan minggu depan."
Semua murid dalam kelas mulai berhamburan keluar kelas begitu guru Bahasa Spanyol itu keluar dari ruangan. Termasuk Cela dan Calvin yang kebetulan berada di kelas yang sama.
"Rooftop?" ajak Cela.
Calvin tidak membuka mulutnya melainkan menganggukkan kepalanya setuju. Tidak adanya Elva sungguh membuat suasana sedikit sepi. Elva yang pendiam namun bisa menjadi mood booster kapan saja tanpa diminta.
"Apa yang kau bicarakan dengan Galvan semalam?" tanya Alex yang tiba-tiba muncul di belakang mereka bersama Sora.
"Bukan urusanmu."
Alex mendecih mendengar jawaban Calvin kemudian sibuk mengobrol bersama Sora tentang hal yang Calvin tidak ingin ketahui.
"Aku tidak menyukaimu."
Alex dan Sora yang sibuk berbincang berdua mengangkat kepalanya- heran dengan ucapan Calvin yang tiba-tiba dan tidak jelas.
"Kau berbicara dengan siapa?" tanya Sora.
Calvin menoleh ke belakang.
"Dengan dia." Calvin menunjuk Cela dengan dagunya yang membuat Cela mengedipkan matanya berkali-kali.
"A-aku?" Tunjuk Cela pada dirinya sendiri.
"Kau sedari tadi terus menatapku, kau juga menyukaiku, bukankah begitu?" ujar Calvin dengan santai dan menatap Cela.
Langkahan kaki Cela berhenti, entah sudah berapa kali dia tertolak secara tidak langsung- walau dirinya juga tidak pernah menyatakan perasaannya pada Calvin.
Calvin tetap berjalan dengan santai tanpa memperdulikan Cela yang tadi mengajaknya ke atap sekolah untuk bersantai.
"Kenapa kau begitu sarkas?" tanya Alex sambil menggelengkan kepalanya heran.
Calvin mengangkat kedua bahunya. "Kau juga orang yang sarkas, cobalah bertanya pada dirimu sendiri," ujar Calvin.
"Sudah, jangan kau ladeni dia. Dia seperti itu juga karena kita, bukan?" tegur Sora pada Alex.
Alex mengangguk kemudian menoleh ke belakangnya. "Hoi, kau tidak ikut?" tanya Alex yang melihat Cela masih berdiam diri ditempat tadi.
"Ah, oh iya, aku ikut."
ribbon
"Galvan dan Ed tidak ada, apa yang ingin kita bahas?" tanya Cela.
"Bersantai sepertinya cukup." Calvin menyandarkan dirinya pada bangku bekas dibelakangnya.
"Omong-omong, aku tidak pernah melihat si sombong itu, dimana dia?" tanya Calvin.
Sora menoleh pada Calvin. "Si sombong?"
"Smith itu, aku lupa dengan namanya."
Sora tidak menjawab setelah itu. Melainkan mundur ke belakang Alex, seolah-olah akan terlindung dari Alex setelahnya.
"Apa yang kau lakukan di belakangnya?" tanya Calvin bingung melihat Sora yang bersembunyi.
"Ti-tidak apa-apa."
Respon Sora membuat Calvin beralih menatap Alex dan meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia tertembak."
Cela yang tadinya sibuk dengan handphonenya mendongak begitu mendengar ucapan Alex. "Tertembak?" tanya Cela memastikan telinganya tidak salah dengar.
Alex mengangguk. "Kau menembaknya?" tanya Calvin menatap Sora yang bersembunyi di belakang Alex.
"Apa? Sora? Kenapa kau malah menyalahkan Sora?!" sergah Alex menatap Calvin sinis.
"Lalu apa yang dia lakukan bersembunyi dibelakangmu kalau dia tidak melakukan sesuatu- seperti kesalahan yang tidak ingin kita ketahui?"
Alex berdecih dan tertawa sarkas. Berniat untuk berjalan mendekati Calvin tapi tubuhnya tertahan oleh tangan Sora yang mencubit ujung bajunya.
"Lepaskan," gumam Alex pada Sora dengan emosi.
"Tidak." Sora menggeleng. "Ini salahku, bukan salahmu."
Sora kemudian memunculkan dirinya di depan Calvin. "Di hari Elva diculik, di saat itu juga Jeffrey tertembak... aku... dan Alex belum mengetahui siapa yang menembaknya," jelas Sora menunduk.
"See? It's not her fault." Alex menatap tajam Calvin.
"Dimana dia sekarang?!"
Semua mata menatap Cela yang tiba-tiba bertanya dengan lantang.
"Kau mengenalnya?" tanya Calvin.
Pertanyaan Calvin sayangnya tidak dihiraukan oleh Cela dan lebih memilih untuk pergi dari tempat itu.
"Kupikir dia... menyukaimu?" sindir Alex menatap Calvin yang sedang menatap kepergian Cela.
Calvin kemudian menoleh pada Alex. "Dimana dia dirawat?" tanya Calvin.
"Dimana lagi kalau bukan di rumah sakit keluarga-"
"Dia sudah mati, Calvin."
Calvin menatap Sora dengan satu alis yang terangkat. "Peluru itu mengenai jantungnya, tapi keluarga Smith masih merawatnya dirumah sakit mereka."
Calvin mengadahkan kepalanya dan menggaruk kepalanya kasar.
"Aku akan bertemu Cela."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ribbon ✓
Fantasy❝Don't trust anyone. Just, don't.❞ Pita sebuah benda yang disukainya. Bukan benda utama, tapi menjadi benda petunjuk dari segalanya. yesoryves, january 2019.