56. We Found It

60 9 3
                                    

“Kau yakin ada di sekitar sini? Aku rasa disini benar-benar... tidak ada apa-apa.”

“Berhentilah berkeluh, kalau tidak ada niat ingin membantu, kau pulang saja,” ucap Calvin mulai merasa kesal.

Cela kemudian mengulang apa yang dikatakan Calvin barusan tanpa mengeluarkan suara— seolah-olah mengejeknya.

Galvan yang melihat kelakukan Cela menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil. “Sepertinya kita tidak mendapatkan sesuatu. Sudah terlalu larut, kita lanjutkan besok saja bagaimana?” tawar Galvan.

“Tunggu sebentar,” ujar Alex.

Sora yang disampingnya menoleh dan berjalan menuju Alex, diikuti oleh yang lainnya.

“Ada apa?”

“Bukankah ini kalung yang sering dikenakan oleh Elva?” tanya Alex, “benar kan? Ini milik Elva kan?” ucap Alex pada Sora.

Galvan mulai mendekat dan menatap kalung itu dengan seksama. Hal yang sama dilakukan dengan Calvin. Mereka berdua yang terbilang telah menghabiskan waktu bersama-sama mencoba untuk mengingat-ingat.

“Berikan padaku.” Alex kemudian memberikan kalung itu pada Galvan yang memintanya.

Tangan Galvan membersihkan debu ataupun tanah yang melekat pada kalung itu. “Kau mengenali kalung ini?” tanya Galvan kepada Calvin.

“Aku... mengenalnya.”

“Milik Elva kan?” tanya Alex.

“Ya. Ini kalung yang aku berikan padanya.”

“Alex, kau menemukan ini dimana? Sepertinya kita sudah dekat,” tanya Galvan.

Alex menunjuk tepat di depannya. Galvan kemudian mengode seluruh tim untuk berpecar kearah depan, kiri, dan kanan dimana kalung ini didapatkan.

“Sora dan Alex kalian bisa jalan lurus, Calvin dan Cela kalian ke kanan, aku akan ke kiri. Ku harap kalian tidak berkhianat dan menghubungiku kalau sudah ketemu.”

Walkie Talkie kalian terus nyalakan, jangan lupa itu,” ujar Calvin.

Seluruh tim menganggukkan kepala mengerti. Sora dan Alex sudah pergi terlebih dahulu, di ikuti Calvin dan Cela.

Sebelum pergi, Calvin berkata tanpa suara pada Galvan, “I'm sorry mate.”

Galvan mengacungkan jempolnya mengerti dan menyuruh Calvin untuk segera pergi. Galvan juga mulai berjalan mengamati sekitar.

Tes.

“Aku mendengar.”

Sepertinya aku dan Alex menemukan sesuatu disini,” ucap Sora dari Walkie Talkie.

“Aku akan segera kesana dan menghubungi Calvin dan Cela.”

Roger that, Cap.

Cal, Cel, we got him, pergilah arah dimana Sora dan Alex pergi.”

“Kupikir tempat persembunyiannya tidak akan begitu besar dan mencolok mata... Tapi ini sangat menarik perhatian,” ujar Cela.

“Ada ingatan?” tanya Sora pada Galvan.

Yang ditanya menggelengkan kepala. “Tidak ada yang muncul. Sama sekali.”

“Kita masuk saja kalau begitu,” ajak Alex.

Calvin menahan tangan Alex yang sudah siap melompati pagar pembatas tempat persembunyian tuan itu.

“Sudah terlalu larut, besok kita masih ada jadwal untuk pergi sekolah.”

“Betul apa yang dikatakan Calvin, kalian pulang saja dan beristirahat. Aku akan memikirkan rencana untuk masuk kesana,” kata Galvan.

“Baiklah,” ucap Sora, “tapi jangan sampai kau sendiri masuk ke dalam sana tanpa pemberitahuan kita.”

“Tidak akan.”












ribbon











“Kau baik-baik saja kan?”

Galvan mengangkat kepalanya dan mengangguk.

“Tapi wajahmu dan gerak-gerikmu tidak menandakan itu,” ucap Sora.

Something's up bro?” tanya Calvin.

Alex membisikkan sesuatu pada Sora. “Kau seperti baru saja pergi ke suatu tempat, kata Alex padaku.”

Galvan tersenyum kecil, “you're werewolf indeed.

Where did you go?” tanya Cela.

“Aku kesana, tidak ada maksud tertentu, hanya ingin mengecek apakah aku akan mengingat bagaimana aku keluar dari sana.”

“Lalu?”

“Aku... tidak mengingatnya. Sama sekali. Aku jadi khawatir, mungkin saja itu bukan tempat dia,” Galvan terdiam sebentar dan melanjutkan perkataannya, “yang ku maksud disini, apakah tidak ada cara lain untuk mengecek? Atau setidaknya mengecek apakah ada Elva di dalam atau tidak.”

Actually, aku tidak sebodoh itu, Gal. Aku sendiri sudah berinisiatif untuk menghubungi Elva tadi malam.”

“Ada respon?” tanya Galvan.

“Kalau ada, sudah kuberitahu sejak tadi malam. Kemampuan telepati Elva juga masih sangat dasar, jaraknya terlalu jauh untuk dia dengar atau bisa saja dia sudah masuk ke dalam dunia mimpinya.”

“Apa yang dikatakan oleh Calvin itu benar, kemarin kita mendapatkan tempatnya saja sudah terlalu larut, mungkin saja Elva sudah terlelap,” ujar Sora.

“Jadi bagaimana? Apakah kita mau mundur tanpa memastikan?” tanya Cela.

“Tidak. Kita sudah berusaha, tidak ada salahnya untuk mencoba,” tegas Calvin.

Galvan mengangguk. “Baiklah, aku percaya pada kalian. Saat aku kesana, aku juga berpikir untuk menyusun rencana.”

“Rencana untuk menyelamatkan Elva?” tanya Calvin.

“Menyelamatkan bayanganku yang tertinggal,” balas Galvan, “kini kurasa kebodohanmu kembali lagi ke dalam dirimu.”

“Aku tidak ingin bertengkar, jadi beritahukan saja dengan cepat tentang rencanamu ini.”

Ribbon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang